`Chapter 1
"Aku tidak pernah menyangka akan sejauh ini" pikirku bergejolak. Pisau ini siap menghunus nadiku.
"Ervan, apa apaan kamu" mamih mendorongku hingga aku terhuyung.
"Mamih jangan ikut campur, ini jalan hidupku, aku harus mengakhirinya" aku tetap dengan pendirianku.
"Bodoh kamu, hanya karena Elsa kamu mau mengakhiri hidup kamu sendiri"
"Bagi mamih yang suka gonta ganti pasangan bilang itu hanya, tapi bagiku Elsa segala galanya"
"Plak …" tamparan itu mendarat dipipiku
"Anak kurang ajar kamu, siapa yang ngajarin kamu, sotoy"
"Santuy miih, Gak usah menyangkal miih, aku tahu mamih sering jalan sama si Bondan itu"
"Tau darimana kamu, kamu gak tau apa apa" mamih berusaha menyembunyikan penghianatannya
Memang aku pernah menanyakan, siapa Bondan itu pada Bibi Maya adiknya mamih. Katanya dia itu
mantannya mamih waktu SMA.
"Aku tahu Bondan itu mantan mamih waktu SMA khan?"
"Iya tapi tidak seperti yang kamu pikirkan sayang, kami hanya berteman, dan kalau kamu denger
ceritanya maka kamu pasti mendukung apa yang dilakukan mamih "
"Mendukung apa mih, mendukung pengkhianatan ?"
"Bondan itu gay Ervan … puas kamu?"
"Hah kok bisa, dulu khan pacar mamih , kenapa bisa gay ?"
"Dari SMA juga gak pernah jadian ya karena itu tadi Gay, Bondan bukan menyukai mamih , tapi ternyata
Bondan suka sama Om Ardi, adik mamih sayang makanya dia deketin mamih "
Terjawab sudah. Aku terlalu berburuk sangka dengan mamih .
"Lantas kenapa sekarang deketin mamih terus?"
"Panjang ceritanya, intinya Bondan seperti korban Ryan Jombang, dia pernah disodomi bahkan oleh
bapaknya sendiri, dan ada traumatik, makanya mamih ajak ke kenalan mamih di Tasikmalaya, tabib
yang bisa sembuhin Bondan, makanya dia suka mamih ajak kemana mana, paham?"
"Iya mih, maafin Ervan"
"Sekarang kenapa kamu mau bunuh diri hanya gara gara Elsa?"
"Aku kehilangan harapan mih, Elsa ternyata lebih memilih Danish"
"Kamu tunjukin dong sebagai lelaki yang tangguh, yang bisa lebih berhasil daripada Danish, buat Elsa
mengagumimu lebih"
"Maka dari itu, Ervan nyerah mih, Danish memiliki segalanya, ketampanan, kemapanan, body yang
atletis, baik, humoris ... pokoknya semuanya mih, Ervan gak sanggup bersaing dengan Danish mih"
"Anak mamih kok cengeng, kadang wanita pilih yang badboy, tidak semua apa yang dikatakan kamu
benar, kalau mamih jadi Elsa, mamih juga bisa memberi kesempatan sama kamu, tergantung semangat
kamunya dalam memperjuangkan Elsa, dan kesungguhan kamu"
"Iyakah mih?"
"Ya iya sayang ..."
Aku seakan bangkit kembali guna mengejar Elsa kembali.
"Terus apa yang harus aku lakukan mih"
"Okay sini HP kamu, kali ini biar mamih yang Whatsapp Elsa, kamu diam aja, dan inget inget apa yang
mamih tulis, jangan bilang itu dari mamih ya "
Aku menyerahkan HP ku.
Mamih mulai membuka Whatsappku.
"Eh bentar mih" aku menyambarnya, aku terlupa, didalam whatsappku ada group porno
"Hayyyo ngapain anak mamih, pasti ada yang gak bener dalam whatsappmu, kok diambil lagi"
"Iyalah mih, Ervan sortir dulu, mamih jangan keepo ya"
"Iya dech, segitu amat sama mamih, mamih juga pernah muda, anggap mamih teman kamu ya, jangan
ada yang ditutup tutupin".
Aku memang sangat dekat sama mamih, saking dekatnya, aku sering masih disuapin kalau makan.
Sebetulnya aku sendiri gak minta disuapin, tapi mamih sendiri yang suka nyuapin aku. Aku senang aja
masih manja sama mamih. Kadang aku juga terbiasa pakai sempak aja didepan mamih. Habis mamih
kalau masuk kamar tidak ketok pintu dulu.
Mamih juga sama, kadang ia hanya pakai BH dan celana dalam luntang lantung di ruang tengah.
Memang sih aku ada naluri laki laki juga, agak serrr lihat mamih setengah telanjang. Hanya pakai
underware aja.
Aku deletin whatsapp pornoku.
"Halahhh pakai di delete segala, sini mamih juga suka lihat yang porno kok"
"Euu anu... Ervan khan malu mih"
"Malu lihat ini ?" mamih membuka BH nya dan lihatin susunya yang lumayan besar, berwarna coklat
putingnya.
"Idiih mamih ... janganlah mih, mamih kok gak malu ..." Aku malu juga lihatnya, tapi agak serrrr juga
"Siniii kalau mau pegang ..." mamih berusaha menggapai tanganku, aku agak menahannya.
Tapi mamih menyuruhku memegang payudaranya.
Aku agak ragu, tapi akhirnya aku memegang benda kenyal itu, aku tak sanggup memandangnya. Besar
dan kenyal. Agaknya kurang ajar sama ibu sendiri seperti itu.
"Kamu mau nyusu ... sok aja"
"Gila mih masa nyusu, Ervan khan udah besar"
"Papamu juga masih suka nyusu sama mamih, Gak apa apa, kamu khan sejak kecil gak pernah nyusu
sama mamih, karena air susu mamih hampir gak ada, sekarang puas puasin deh kalau mau nyusu"
"Beneran mih? Tapi aku malu mihh"
"Beneran kalau kamu mau, gak usah malu malu, mamih juga lagi kepengen dijilatin putingnya, habis
papamu kalau kerja suka lupa pulang"
Aku setengah meremas susu mamih yang mungkin ukurannya 38 D. Besar sekali.
Aku mendekati putingnya, reflek bibirku mencium puting payudara mamih .
Terlihat mamih memejamkan matanya. Mungkin iapun terbawa suasana. Kepalaku dibenamkan pada
susunya.
"Udah sok kenyot terus .... iiihh geli Ervan ... tapi enak"
Akupun meremas remasnya.
Mungkin kejadian itu berlangsung 15 menit, aku meremas dan menciumi susu mamih .
"Gimana udah puas ... udah lega khan? Nah punya elsa juga sama kayak punya mamih "
"Aku khan bukan mau cari nafsu sex mih sama Elsa, aku benar benar mencintai dan menyayanginya"
"Apalagi sama mamih, khan jangan ada sex ... "
"Khan mamih yang nyuruh yeey"
"Mamih sayang kamu Ervan, mamih gak mau kamu mati konyol hanya gara gara cewek, kamu coba
kenal banyak wanita, mamih sekarang ijinkan kamu ke club, biar kamu kenal banyak wanita"
"club apa mih?"
"terserah, mau dinasty, alexis atau club karaoke, streaptise atau apalah apalah ... kamu boleh"
"Kok mamih nyuruh Ervan begituan"
"Ya daripada anak mamih mati hanya karena wanita ... lebih baik kamu kenal banyak wanita, biar mata
kamu terbuka"
"Iya dech mih ... Ervan mau"
"Nah gitu dong, nih mamih kasih kartu kredit mamih, terserah kamu mau karaoke atau main cewek
atau apalah apalah ... yang penting kamu lupain Elsa dulu, masih banyak wanita disana, sambil kamu
perbaiki masa depan kamu, nanti siapa tahu Elsa juga tertarik sama kamu"
"Oh gitu ya mih"
"Ya iyalah ... sana pergi sekarang"
"Harus sekarang ya mih"
"Emang kamu maunya kelonin mamih aja? Haram sayang, mamih hanya milik papamu aja .."
"Tapi main sama cewek lain juga haram mih, khan belom menikah"
"Iya betul, kalau kamu sanggup menahannya, tapi kamu mau bunuh diri saja, menunjukkan kamu gak
sanggup ... itu lebih berbahaya daripada berzina, bunuh diri ya habis lah kamu di neraka"
"Jadi mamih nyuruh Ervan berzina?"
"Ya kalau kamu sanggup gak berzina ya gak usah berzina ... asal kamu jangan bunuh diri ... selesai kalau
gitu"
"Iya dech mih, Ervan pergi dulu"
"Iya sayang .... mmuach"
Mamih ku mencium dahiku ... Aku untuk terakhir kalinya mencium puting payudaranya ...
"Husshhh nakal anak mamih .."
Akupun berlalu. Mamih pun kembali mengenakan baju dan BHnya. *** Aku cari di kaskus, ternyata aku dapati Vene club yang aku ingin masuk kesana.
Waktu itu Vene masih ada di paskal, Bandung
Aku ragu juga sih, belum pernah aku ke club seperti itu.
Tapi semua berawal dari situ. *** Hari beranjak malam. Aku juga penasaran apa yang dikatakan mamih. Apa itu club, aku ingin tahu.
Hidupku menjadi kehidupan yang baru, Ervan yang tahu dunia malam, dunia esex esex.
Sejatinya aku gak mau. Tapi aku merasa kelemahan imanku membuatku rapuh. Hingga mau bunuh diri.
Pertama masuk club, aku masuk ke ruangan receptionist.
Receptionist yang mewah ... Ada Cewek Cantik menunggu disana dan ada laki laki ganteng juga
menemani.
"Udah pernah kesini sebelumnya ?" tanya cashier cewek
"Euu ... belum pernah sih"
"Tapi tahu khan club ini untuk orang dewasa"
"Iya sih"
"Bisa minta KTPnya ?"
Aku menyerahkan KTP ku.
Untunglah aku diperbolehkan. Entah karena management perlu uang atau memang usiaku
membolehkannya. Aku waktu itu usia 23 tahun.
Sesampainya didalam ada office boy yang bertugas merapikan handuk
"Udah sering kesini ?" pertanyaan yang sama dengan cashier itu. Apa semacam penyelidikan atau
gimana, pertanyaannya kok sama
"Belum pernah sih"
"Tapi tahu khan ini club apa"
"Tau sih sedikit dari internet"
"Oh ya sudah"
"Mari jalan sini"
Aku disuruh duduk di sofa. Tak ada lampu disana, nyaris gelap gulita, hanya sedikit cahaya. Lampu
remang remang saja.
Lampu merah, lampu orange disekitaran sofa.
Satu orang pemandu datang menghampiri, apa dia salesnya akupun tak tahu.
"Mau yang plus plus apa .. pijat biasa bang ?"
"Eu yang plus plus" aku baru ingat cerita di kaskus itu, disuruhnya pilih yang plus plus.
Terus sang pemandu bertepuk tangan, mungkin itu semacam kode
8 Orang perempuan datang berjejer didepanku.
"Ini ada paket, ada yang 400, ada yang 500, ada yang 800, mau pilih yang mana ?"
"Eu yang 800 aja deh" aku mendadak paham, setelah aku baca di kaskus
"Kalau yang 800, itu yang 3 orang cewek itu, pilih yang mana"
Aku deg degan dibuatnya. Selain aku juga baru kenal cewek, apalagi cantik cantik dan sexy.
"Euu .. yang pakai gaun merah itu aja ya " deggg ... bathinku bergejolak.
Tentu saja bodynya aduhai. Mungkin Elsa juga kalah aduhai.
"Aku kok jadi bandingkan dengan Elsa, ya Tuhan aku kok sekotor ini ya" bathinku berkecamuk
cewek pilihanku menghampiri, sementara si sales itu berlalu dan yang lain membubarkan diri
"Mau langsung, apa nyanyi dulu ?" tanya cewek itu
"Euu nyanyi dulu aja deh .."
Yang lain pada membubarkan diri, tinggal aku sama cewek pilihanku duduk di sofa.
"Baru kesini bang ya "
"Kok tahu ?"
"Habis kok grogi"
"Bukan baru kesini lagi, emang baru ketempat beginiaan ... ssst" aku malu mengatakannya
"Apaa ... kok berani hee" terlihat gurat senyum manis dan lesung pipitnya.
"Gak tahu ini juga disuruh"
"Disuruh sama siapa ?"
"sama mamih hee"
"Ah yang boong ... masa disuruh sama mamih haa" ia tertawa menggemaskan.
Mungkin karena cantik, mau ketawa juga tetap mempesona.
Aku mulai akrab. Nyayi nyanyi 15 menit.
"Mau sekarang ?"
"Sekarang apanya?"
"Ihh abang ini pura pura ... emang gak tau ini club apa ?"
"Ohh itu ... iya iya tahu ... iya sekarang deh" aku penasaran juga sambil tersipu
"Abang ini lucu hee"
Aku dituntunnya ke sebuah ruangan. Lorong kiri kanannya ada gordyn panjang.
Sampailah diruangan itu.
Hanya ada tempat tidur, dan disampingnya ada shower.
"Aku merokok dulu ya ... mau minum apa?"
"Aku gak tahu, terserah kamu, kamu mau minum apa ?"
"Ya udah aku mau green sands sama a mild sebungkus ya"
"Iya boleh"
"Nama kamu siapa ?"
"Aku Anggi ... abang siapa ?"
"Aku ervan"
"Bang Ervan sehari hari kerja atau gimana ?"
"Eu ... masih magang sih"
"Magang dimana ?"
"Aku magang di Telkom"
"Oh ya bagus dong ... nanti kalau kesini lagi sama Anggi lagi ya"
"Oh ... iya dech, tapi gak tau kapan mau kesini lagi"
"Nanti pasti mau kesini lagi"
"Ah massa ?" aku jadi penasaran
"Mau sekarang ?"
"Iya deh" pertanyaan itu berulang ..
"Ya udah kita mandi dulu ya"
Deggg .... baru masuk sudah disuruh mandi
"Mandi bareng ?"
"Iya ... gak mau yaa ... abang ini lucu hii"
"euu anuu ... iya mau mau "
"Ha haa .." si Anggi hanya menggeleng gelengkan kepala
Dilucuti pakaiannya.
Alamakk ... penampakkan yang memprovokasi.
Bagaimana tidak, buah dada ranum itu terlihat sudah didepanku.
Bulat.
Belum lagi dia melucuti hingga celana dalamnya ...
Terlihat vaginanya yang tanpa bulu. Aku gemetar dibuatnya, dan salah tingkah.
Kulit putih. Body aduhai bak guitar. Telanjang sudah didepanku.
Kontan saja burungku mendadak berdiri.
"Haaa .. kok ada yang menyembul" goda Anggi
"Hee .." aku hanya tesipu malu.
Belum selesai rasa maluku, Anggi sudah membuka satu persatu kancing bajuku. Hingga celana panjang
dan celana dalamku. Aku serasa bayi besar yang mau mandi. Tangannya entah sengaja atau tidak
mengenai burungku.
Alamaak .. serrrr ...
Aku juga sudah telanjang. Namun burungku tak bisa diajak kompromi, kok bisa bisanya dia berdiri.
Setelah tangannya menyentuhnya.
"Adeknya udah berdiri bang .. heee " ledek Anggi
"Sialan ... aku gak tahan" bathinku bergejolak. Vagina Anggi yang tembem dan buah dada yang bulat
telah membuat kelelakianku mencuat.
Aku menggepitkan kakiku ... dan penisku memanjang gak karuan dan ...
"Crooottt" malunya aku .... keluar spermaku ... memancar mengenai perutnya ...
"Haaa ... kok udah keluar bang, khan belom diapa apain ... hee"
"Iya niih ... mbaknya sih telanjang, suerrr aku baru melihat cewek telanjang secara langsung"
"Hihihii .. terus gimana ... mau dilanjutin"
"Ya lanjutin aja deh .. tanggung hee"
"Harusnya kalau udah keluar ya sudah hee "
"Terus gimana .."
"Ya dilanjutin ... biar abang kesini lagi .. aku profesional .. tapi nanti kesini lagi ya"
"Euu iya deh kapan kapan .."
Anggi dengan telaten mencuci kemaluanku. Ia sedikit menyelidiki dan menyemai nyemai buluku.
Dipancarkannya shower membersihkan kemaluanku, juga kemaluannya.
"Kok diem aja ... abang boleh kok kalau mau pegang susu Anggi"
Deggg serrr .... agaknya dia paham hasratku ...
Aku pelan pelan menggapainya, tapi belum juga sampai susunya, Anggi meraih tanganku dan
meletakkan telapak tanganku di susunya ... dan dirames rames susunya menggunakan tanganku.
Akupun menikmatinya.
"Aaahhh ... " Aku hanya mendesah ...
Putingnya yang mulai mengeras ...
"Gini caranya ...." Anggi meremas remas susunya dengan tanganku.
Aku menahannya tapi sentuhan susunya yang halus membuatku mengikutinya.
Belum lagi selesai, burungku berdiri lagi ...
"Hahhhhh berdiri lagi bang burungnya heee " Anggi melihat burungku
"Dibilangin aku baru beginian" Aku malu dibuatnya
Anggi memijit mijit dan mengurut kemaluanku ...
Dan ...
"Crooot crooot ...." keluar lagi spermaku ...
"Alamaakkk banyaknya spermanya .... sudah gak tahan yaaa ..."
"Iya mbakkk ... aduuh maaf, aku belum terbiasa ..."
"Dasar anak manja heee ..."
Aku mulai merasakan lemes, dengkulku serasa copot dibuatnya.
"Gimana mau dilanjutin lagi ... masih kuat ?"
"heshhh aahhhh ... terseeeraah .."
Belum lagi selesai aku menjawab, Anggi sudah jongkok didepanku dan memasukkan kemaluanku ke
mulutnya. Dia mengocok ngocoknya. Mengisap kemaluanku. Mengulumku. Menarik ulur kontolku.
Dan
"Croot crooot" spermaku keluar lagi dimulutnya.
Mungkin ini yang dinamakan ejakulasi dini. Hat trick sudah 3 kali keluar sperma ...
Selesai mandi, aku disuruhnya telungkup di kasur besar ..
Dan Anggi mulai meniduri punggungku dan dia menggesek gesekkan susunya di punggungku, sungguh
pemijatan susu yang menggairahkan. Ini namanya pijat susu.
Apalagi sentuhan tangannya di pantatku, dia mengusap sekujur tubuhku dengan susu dan putingnya.
Dia juga menduduki punggungku dengan pantatnya. Dia menggesek gesekkan kemaluannya
dipunggungku dan pantatku ...
"Arrrghhhhh " aku mendesir dan bergairah.
Aku disuruhnya membalikkan badan, dan kembali lagi ia memijat dadaku dengan susunya ...
Dan dia menggesek gesekkan vaginanya di burungku yang sudah 3 kali ngecrot.
"Arrgghhhh hisshhh mbakk"
"Kenapa bang, enak gak ?"
"Iyaa aaarhhhh"
Aku memang belum tau apa artinya senggama ...
Tapi gesekan belahan kemaluannya sungguh membuat serrr burungku.
Burungku tak lama berdiri lagi ...
Dia memainkan vaginanya di pelirku.... di putar putarnya pelirku dengan belahan kemaluannya.
Aku penasaran melihatnya ...
Baru pertama kali aku melihat bongkahan vagina wanita dewasa ..
Biasanya aku Cuma lihat ponakan cewek telanjang. Tapi sekarang wanita dewasa diatas tubuhku.
Susunya menggelayut. Bulat putih.
Tangannya menyambar tanganku, diletakkan tanganku di susunya.
Akupun reflek meremasnya
"Arrrgghhh enaak bang teruss" Anggi mulai mendesah
Kontan aja desahannya membuat burungku berdiri tegak lagi.
Belum lagi tegak sempurna, belahan memeknya sudah menggesek gesek di batang kemaluanku.
Ia menggerakkan pantatnya maju mundur ...
Aku terpejam ...
Sesekali aku mencuri pandang kebagian bawah.
Sungguh tembem vaginanya. Bunga vulvanya terlihat jelas tatkala menggesek gesek di kepala
kemaluanku.
Agaknya spermaku sudah habis, seharusnya aku sudah keluar sperma lagi.... Karena burungku tegak
sempurna hanya tertindih vaginanya ...
Pikirku mungkin lubang itu yang akan dimasukin kemaluanku ...
Tiba tiba aku mendorong Anggi ..
Dan sekarang posisi beralih, Anggi dibawah.
Dan aku menarik kakinya, membuka lebar lebar pahanya ....
Dan aku membenamkan wajahku di vaginanya.
Kemudian aku jilati belahan dan liang kewanitaannya...
Anggi agak kaget ...
"Arrrhhh terusss bangg enaak bangg"
Aku menjilati dan menjulurkan lidahku di lubang memeknya .. menari nari disana ...
Agaknya aku pernah melihat adegan itu di video porno group whatsappku, aku mendadak terinspirasi.
Aku coba memasukkan jari telunjuk dan jari tengahku kedalam lubang vaginanya ....
Anggi menggelinjang tatkala aku memutar mutar jariku ... memilin milin clitorisnya dengan jempolku ...
Aku ludahi belahannya ... dan aku jilati lagi ..
Aku tarik bunga vulva, labia mayora dan labia minora nya dengan bibirku ...
"Argghhh terus bang yang dalam" anggi membenamkan kepalaku
Aku reflek menjulurkan lidahku.
Ku buka lebar lebar lubang kewanitaannya dengan dua jari kiri dan dua jari kananku
Terlihat lubangnya menganga ... Ada banyak butiran daging sebesar kelereng didalam vaginanya ..
Aku menjulurkan lidahku kelubang yang menganga itu ... Dan aku ludahi lubang itu
Aku meniup lubang vaginanya. Anggi menggelinjang
"Arrrgghhh masukin sayangg ... cepett"
"Masukin apanya ..."
"Kontolnya sayang masukin ..."
"Hahhh gimana caranya .."
Ia meraih burungku dan mengarahkan kepalanya masuk kelobangnya ...
Aku setengah menahan ...
"Tapi nanti kamu hamil?" aku masih takut juga
"Gak apa apa ... aku sudah KB"
Penisku agaknya udah kering spermanya, tegak berdiri seharusnya sudah harus sudah keluar ...
Ketika masuk lubang yang menganga itu terasa hangat bukan kepalang ...
"Arrghhh ..." aku gemetar ...
Aku refleks maju mundur merasakan keenakan ..
"Ohhh yesss arrgghhh"
Mungkin ini yang namanya bersenggama ..
"Teruss sayang gerakin yang cepet ..."
Aku menggenjotnya ...
Anggi terus mengerang dengan erangan yang lumayan keras ..
Aku lemas dibuatnya aku peluk anggi ... dan terus memompanya maju mundur ..
"Arrrgghh enaak sayang ... teruss sayang ..."
Aku menciumi bibirnya ... tak kuasa rasanya ...
Dan aku didorongnya sehingga aku rebahan ditindihnya ..
Anggi diatasku, menggesek gesekan dan menguyek nguyek kemaluanku dengan vaginanya. Kontolku
ditelan memeknya. Anggi Maju mundur dengan dan turun naik juga mengebor dengan cepat ...
Ini mirip goyang inul ngebor ...
"Ceplak ceplok ... ceplak ceplok" vaginanya terus ditekan menelan kontolku
Kedua tangannya menekan pahaku, sementara dia yang kini setengah memperkosaku ...
Kontolku perih dibuatnya karena gesekan vaginanya terlalu keras dan karena aku udah 3 kali keluar tadi ... Tapi untunglah berkurang rasa perihnya dengan lendir divaginanya ...
"Arrrghhh aku mau keluar sayang ..." Anggi terus menggerakkan pantatnya dengan cepat ..
Diuleknya kemaluanku yang masih tegak berdiri karena tak ada sperma lagi disana dengan vaginanya
Ia menekan kemaluanku dengan keras ... agaknya aku bleeding ..
Agak periiih bagian dalam kepala kontolku tapi enak siih
"Arrrghhhh akuu keeluuuar sayaangg aarhhh" Aku merasa ada yang memancar dari vagina Anggi ...
"Serrrrrrr ... serrrr serrr"
" Ohhh yesss ooohh yesss aaaiihh "
Anggi menindihku terkulai lemas, dan menciumku ...
"Udah puasss ...??" tanya Anggi
"Iyaaa aduuh enak banget mbak, tapi jujur periih"
"Iya karena kamu tadi udah keluar duluan, jadinya perih ...kalau keluar barengan pasti enak .."
"Oh gitu ya ..."
"Emang belum pernah ginian?"
"Iya jujur mbak ... aku baru kali inii"
"Nekad ya kamu ... gimana ... enak gak pepekku?"
"Ueeennakkkk mbakk ..."
"Ya nanti lain kali kesini lagi ya .."
"Iya .. nanti ya ... aku gak tau ... nanti aku minta ijin sama mamih"
"Hahhh astaga ... ngapain minta ijin ... kamu khan udah gede"
"Khan sudah dibilangin aku disuruh sama mamih buat beginian"
"Kok bisa ?"
"Iya tadinya aku putus asa, mau bunuh diri, habis gacoanku malah pilih orang lain"
"Oooh gitu ceritanya .. iyalah ngapain bunuh diri, masih banyak cewek"
"Kalau mbaknya udah punya cowok?"
"Dulu sih ada tapi sekarang sudah gak ada, gak mau bikin orang sakit hati, aku lagi cari duit dulu, belom
mau mikirin cowok lagi lah ..."
Anggi pergi ke shower. Aku dituntunnya.
Aku dimandiin lagi bak bayi besar ...
Tapi burungku masih tetap berdiri aja ... karena tak ada sperma lagi disana ... Cuma masih kepengen
sangkarnya lagi ...
Mungkin ini yang namanya ngewe alias ngentot...pikirku ... hemmzzz
"Ervan kamu udah ngentot ... Ahhh semua ini gara gara mamih ... kok bikin aku kayak gini ... mamih
harus tanggung jawab ... aku jadi menyukai wanita .." pikirku berkecamuk
"Lagi mikir apa ..."
"Enggak aku keinget mamih aja ..."
"Haaa ... terus mau dibilangin apa sama mamihnya ?"
"Ya aku bilang aku sudah kenal sama cewek cantik lah ..."
"Iyalah ..."
"Ya udah .. kedepan lagi yuk ..."
"Ayuk ..."
"Mau anggi temenin atau mau langsung pulang ?"
"Aku langsung pulang aja ya"
"Bayarnya gesek ya?"
"Iya"
"Jangan lupa tips nya ya .."
"Oh iya beres cantiik"
"Hemmzz hiii ... daaah anak mamih"
"Dahh Anggi, makasih ya ... mmuachhh bye sayang"
Malam semakin larut, tak terasa aku menghabiskan waktu hampir 2 jam.
Berkaraoke, berenang, dan bersenggama ..
"Hemzzz Tuhan, maafkan hambamu Tuhan ..."
Aku merasa berdosa ...
Walau bagaimanapun aku seorang yang religius. Tapi juga penasaran atas dunia malam.
Religius kok mau bunuh diri, religius kok berzina ..
Hemzz ... Itulah aku yang kadang putus asa, kadang juga sangat optimis. Tapi soal cewek aku melankolis,
dan melow ... kadang menangis ... kalau sudah sangat cinta dan rindu sama seseorang .. *** Malam semakin meninggi.
Aku keluar dari paskal, banyak penjual berjejer diluar. Aku pilih nasi goreng ...
Aku pesan satu.
Sejam berlalu membunuh sepi di tepi jalan pasir kaliki, atau HOS Tjokroaminoto.
Ada cewek keluar dari vene.
Aku perhatikan. Rupanya Anggi.
"Anggi" aku menyapa
"Looh kok belom pulang ..."
"Iya niih ... mau makan?" Aku menawarkan
"Euu boleh deh ..."
"Kok udah pulang ..."
"Iyalah udah pulang, lagi ada perlu, lagian bagi bagi sama yang lain masa aku terus yang dapet"
"Emang tadi habis sama aku ada lagi tamu ?"
"Iya ada satu ..."
"Kok cepat .."
"Biasa udah langganan"
"Emang sehari dapet berapa tamu ?"
"Ya kadang 4 kadang 5, kadang lebih pernah juga gak dapet khan tergantung tamu yang pilih"
"Enggak capek ?"
"Ya enggak lah ..."
"Aku sekali aja capek .."
"Iyalah kalau baru ya capek, kalau udah sering ya gak capek .."
Deggg bathinku. Aku harus bermain dengan kupu kupu malam ...
"Semuanya gara gara Elsa gak mau memilihku, aku harus seperti ini" bathinku menyalahkan Elsa
Senang lihat Anggi, dia lahap sekali. Memang cantik dan manis orangnya, terlebih ia sexy dan ada lesung
pipitnya. Dia lahap sekali mungkin karena kecapean. Seharian harus bersenggama dengan orang orang ... Naluri laki lakiku timbul, aku ingin jadi dewa penolongnya.
"Mau enggak kamu jadi pacarku... tapi kamu keluar dari club itu?"
"Gak bisa ... udah terikat kontrak, kecuali bayar denda ..."
"Ya .. nanti aku yang bayar dendanya"
"Gak bisa ... aku butuh kerjaan ini ... aku perlu uang banyak"
"Aku nanti kasih kamu tiap bulan .."
"Jangan dulu, kamu cari cewek dulu yang banyak, kamu harus banyak kenal wanita, jangan grasak
grusuk, nanti kamu menyesal, apalagi aku ini perempuan kayak gini, kamu nanti menyesal, kita khan
baru kenal, masa udah jatuh cinta"
"Iya dech ... tapi boleh khan aku minta nomor kamu ?"
"Jangan .. gak usah ... kamu ke club aja, nanti pilih aku lagi .."
"Oh iya ya ..."
"Ya udah aku pulang dulu ya ..."
"Naik apa?"
"Ada naik taksi langganan"
"Oke dech ... see you"
"See you .... mmmuach" Anggi menciumku
Aku merasa sebenarnya bisa saja Anggi menerima cintaku ... tapi kenapa Elsa jadi dilupakan ya
Hemmz, mungkin aku type orang yang mudah jatuh cinta atau mudah melupakan orang ..