"Ervan buruan aku pengen ke Ciwidey"
"Iya bentar sayang, aku lagi pesen grabnya"
"Kenapa gak pake mobil kamu aja"
"Ah malas nyupir, itung itung bantu supir grab, mereka juga khan nyari rezeki kita bantu mereka"
"Iiihh so sweet juga kamu, perhatian sama mereka"
"Terus kalau setiap orang pergi dengan kendaraannya masing masing terus supir ojol makan apa dong"
"iya juga ya, gak apa apa ya boros buat nyenangin orang"
"iya sayang, lagian gak bakalan miskin kalau kita pake ojol, itung itung bantu orang"
"iya sayang, jadi kita pergi sekarang"
"okay"
Tak lama supir ojol datang. Sesuai pesanan mereka akan ke Situ Patenggang Ciwidey.
Sepanjang jalan Elsa dan Ervan berpelukan, saking lamanya hingga mereka tertidur di mobil grabnya.
"Mbak, mas ... udah sampai nih"
ujar supir grab membangunkan Elsa dan Ervan
Elsa membangunkan Ervan.
"Van bangun"
Tak lama Ervan terbangun.
"Iya Elsa, aahhhh ngantuk sekali"
"Udah sampai nih, .... kamu pulas tidurnya"
"Oh ya kah ...."
"Iya ...."
Ervan mengodok sakunya mengambil dompet.
"Bang ini uangnya"
Ervan memberikan uang sesuai tarif berikut tipsnya.
"Ambil aja kembaliannya bang. Abang mau tunggu disini apa mau kembali lagi? Aku takutnya lama"
"Boleh juga, soalnya kembalinya pasti kosong, saya tunggu aja"
"Gak apa apa nanti offline atau gimana?"
"Iya palingan offline, soalnya grabnow belum sampai Ciwidey"
"oh ya udah, nanti di suspend enggak?"
"Enggak sih, khan di offline kan datanya"
"Ya udah, aku minta nomor WA nya aja"
"Okay"
Ervan memberikan nomornya
"Nanti saya WA ya mas, saya di situ Patenggang aja sih"
"Okay"
Elsa dan Ervan bak pengantin baru, kemana mana mereka bergandengan.
"Sayang, cantiknya suasananya"
"Iya keren, kita naik perahu perahuan itu ya ... kayak perahu titanic aja"
Elsa dan Ervan foto foto. Sampil berpelukan dan pose pose anak jaman now, ditutup mukanya dengan tangannya.
Lah ngapain di foto kalau tangannya ngalangin sebagian wajahnya.
Tak lama merekapun libidonya bangkit lagi.
Say kita ke bawah yuk.
Jauh dari keramaian, tiba tiba Ervan dengan kekuatan supernya mendorong dan menarik Elsa.
"Byuuur"
Ervan menarik badan elsa layaknya superman dengan kekuatannya. supernya
"Ervaaan sakiiit, cipratan airnya terlalu keras ...."
"Oh iya aku lupa, kamu manusia biasa yaa arrgghhh"
"Kamu jahat ... badanku sakit Ervan, bisa masuk angin niih"
Baju Elsa dan Ervan basah kuyup. Namun Ervan terus memburu Elsa. Sekali tarik aja pakaian Elsa terbuka.
Dada menyembul diair situ Patenggang.
"Ervan kamu nakal, ini ditempat umum" Elsa menutupi payudaranya. Tempat umum tapi jauh dari keramaian. Ervan menarik Elsa ketengah situ Patenggang. Elsa sudah telanjang.
Ervan terbawa suasana. Ervan juga membuka pakaiannya. Mereka berpagutan. Cium kulum kuluman.
"Argggghhh sayang ... aaahhh masukin sayaangg aahh" Elsa seperti nya malah horny duluan lihat kontol Ervan sudah ngaceng. Mengingat kekuatan super Ervan tidak sebanding dengan kekuatan lemah Elsa.
Ervan seperti nya mempermainkan Elsa. Ia malah memburu terus vagina Elsa dari bawah air. Melumatnya. Belahan memek ranum Elsa begitu kuat diisap Ervan.
"Ervan geliii ... " Isapan mulut Ervan di momok Elsa
Momok yang menggunung, tembem, dengan bulu tipisnya.
Tapi karena di air, Elsa terengap engap. Kelelahan. Nyaris mati tak berdaya. Ervan tak menggubris lolongan Elsa.
Ervan menggenjot Elsa diatas permukaan air. Sesekali masuk kedalam air.
"Arrghhhh memek kamu enak sayang"
"Arrrgghh Ervaaan aakuuu gaaakk kuattt aku lemasss vannn udaaahh ..."
Elsa pingsan setelah digenjot membabi buta sama ervan.
Ervan menariknya ke tepian situ Patenggang.
Ervan membaringkan Elsa yg telanjang bulat.
Secepat kilat Ervan mengambil pakaiannya yg tenggelam di situ Patenggang.
Lama Elsa tak sadar kan diri.
Muncul ide Ervan.
Dikeluarkan batu meteor itu.
"Mungkin batu ini bisa membangkitkan energi Elsa" pikir Ervan
Digenggam tangan Elsa. Lalu ia sentuhkan tangan Elsa dibatu meteor itu.
Tiba tiba keluar cahaya, seperti kilatan listrik.
Elsa tersetrum batu meteor itu.
Ervanpun terdorong kebelakang.
Perlahan Elsa siuman.
"Sayang kamu udah sadar?"
tanya Ervan.
"Dimana ini?" Elsa masih belum ngumpul nyawanya.
"Kita di Situ Patenggang sayang"
Elsa baru tersadar, ia telanjang. Hanya ditutup pakaian tidak dikenakan.
"Iiih malu Ervan, kenapa aku telanjang?"
"Loooh emang kamu tadi gak ingat kita ngapain?"
"Ingat pas tadi kamu tarik tarik ML di sungai tapi tadi seperti ada cahaya"
"Iya tadi aku sentuhin tangan kamu ke batu meteor, sekarang mungkin kamu punya kekuatan super juga"
"Kekuatan super apa?"
"Itu yang harus kamu cari"
Belum lagi Elsa mencari kekuatan supernya, Ervan narik badan Elsa ke air. Tapi tiba tiba Elsa mendorong Ervan dan
"Byuuurrr"
Ervan terdorong jauh oleh Elsa yang spontan mendorongnya tapi keluar api dari tangan Elsa
"Hahhh apaa ini van .... tanganku terbakar"
"Hah.... itu kekuatan super kamu, kamu bisa mengeluarkan api"
"Oh iya tidak panas van.... hiiii"
"Aku aja gak bisa ngeluarin api, kamu kok bisa"
"Gak tau van, itu spontan aja tadi kaget pas kamu tarik tangan aku"
"Coba kamu fokuskan pada tangan kamu"
Elsa coba memfokuskan ke tangannya.
dan
"Buuurrr" keluar api dari tangan Elsa
"Haaaa ... aku terbakar van"
Elsa segera mencopot pakaiannya karena terbakar.
Sontak aja terlihat bukit kembar Elsa.
"Hiii kamu telanjang Elsa"
Elsa segera menutup susunya dengan tangannya.
"Gimana dong bajuku terbakar nih"
"Tenang nanti aku cari baju, tapi kita bercinta lagi yuk"
"Ayuk siapa takut, kalau tadi kamu nyaris membunuh aku, karena aku tak berdaya lawan kekuatan kamu, tapi kini aku bisa kalahkan kamu hee"
"Ayok siapa takut"
Ervan loncat dengan kekuatan supernya mendorong Elsa. Namun Elsa lebih dulu menghindar, ia juga kini punya kekuatan super.
Dan Elsa berbalik malah melemparkan bola api dari tangannya ke Ervan
"Rasain ini hiii"
"Berrrrr"
Bola api menghantam Ervan.
"Sialan kamu, awas ya...."
Tiba tiba tangan Ervan bisa melentur dan memanjang laksana karet elastis.
Panjang tangannya hingga 10 meter.
"Hahh kekuatan apalagi kamu van ... menjijikkan"
"Tidak tahu, ini spontan aja"
Ervan bisa membelit tubuh Elsa dan menariknya mendekat.
Lalu mereka berciuman berkulum kuluman. Guling guling diatas air.
Menyelam. Sambil melakukan gerakan senonoh.
Berpagutan. Saling lumat.