pagi ini aku dan tabhita ada janji bertemu dengan dokter adrian, dia adalah kakak dari orang yang jantungnya berada dalam tubuhku saat ini.aku agak berdebar- debar, bagaimanapun juga jantung ini milik adiknya,sehingga ada ikatan khusus yang kurasakan saat tabhita mengucapkan namanya.
"bhita...aku agak takut..." akupun berpegangan pada bhita saat kami sudah berada di depan bangsal dokter adrian, hari ini dokter adrian diperbolehkan pulang setelah luka operasi di kakinya mengering.
" aisyah...dokter adrian orang yang baik, dia bahkan merawatmu selama sepuluh tahun." tabhita mengingatkanku bahwa dr.adrian telah merawatku selama aku koma, aku pun menjadi lebih tenang.
"assalamu' alaikum..." bhita mengucapkan salam sambil membuka pintu dengan perlahan.
"wa'alaikum salam.." dr adrian menjawab salam kami dan tersenyum saat melihatku memasuki bangsalnya.
"dokter adrian. .perkenalkan ini sahabatku sekaligus sepupuku aisyah..." bhita tertawa sambil memperkenalkanku.
" ya Allah bhita...aku sudah mengenalnya luar dalam...bahkan aku sudah merawatnya selama sepuluh tahun..." dr adrian terkekeh mendengar kata - kata bhita.
"tetapi kan itu dalam keadaan koma dok...kalau saat aisyah sadar dokter belum pernah bertemu."tabhita masih membela diri.
" dokter adrian,,terima kasih,,sudah merawatku dan juga memberikan kehidupan baru untukku." aku menganggukkan kepalaku memberikan tanda hormat pada dokter adrian.
" jangan sungkan aisyah...aku adalah kakakmu mulai sekarang...kita bersaudara..oke.." dokter adrian tersenyum padaku, suasana kini menjadi akrab. aku bersyukur atas segala karuniaMu ya Allah...doaku dalam hati.aku dan tabhita membantu dokter adrian berkemas dan mengantarkan hingga dokter adrian sampai ke rumahnya,aku membuatkannya bubur dan juga aneka makanan dan lauk yang kusimpan didalam kulkas,dr adrian hanya harus memanaskannya saat akan makan.aku akhirnya berpamitan, aku meninggalkan bhita yang masih bersama dokter adrian. aku pun pulang dengan jasa taxi online.
***
aku sedang sibuk memasak saat aldo tiba- tiba memelukku dari belakang, dagunya berada diatas bahuku,kedua tangannya melingkar di perutku.
" mas aldo...aku sedang memasak...hampir selesai, tolong lepaskan sebentar." kataku sambil menyingkirkan tangan suamiku,tetapi dia semakin mengeratkan pekukannya dan membalikkan tubuhku.
" sayang...aku mencintaimu..." katanya padaku dan kulihat matanya berkaca- kaca..dia memelukku erat seakan- akan aku akan pergi meninggalkannya.
" mas...aku akan selalu disini, berada dekat denganmu,aku tidak akan meninggalkanmu..." kataku sambil menghapus air matanya.kami pun berpelukan, aku menjadi membayangkan keadaan aldo ketika mengira aku telah meninggal, aku mengetahui dari putraku faris,aldo sangat terpukul karena kepergianku waktu itu.aku juga merasa sedih saat setiap hari dia memeluk pusara yang dia kira aku yang berbaring didalamnya.
saat kini aku kembali, aku berjanji pada diriku sendiri akan membayar setiap waktu yang mereka lewatkan tanpa ku.
aldo, faris...aku mencintai dan menyayangi kalian juga semua orang yang selalu bersamaku.