Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 25 - relawan

Chapter 25 - relawan

pagi ini aku akan mulai menjadi relawan di rumah sakit tempat dr adrian dan bhita bekerja, semua ini atas ijin aldo tentunya.

saat ini kami sedang sarapan bersama.

" aisyah...apa kamu yakin dengan keputusanmu...?" tanya aldo meyakinkanku.

" iya mas...aku teringat faris terus kalau hanya diam dirumah..." kataku sambil sesekali memasukkan nasi ke mulutku.

" ya sudah...kamu hati- hati ya sayang .." aldo membelai kepalaku hingga jilbabku menjadi berantakan.

" mas aldo...jilbabku berantakan jadinya..." aku pura- pura jengkel terhadapnya.dia tertawa melihatku marah.

"aisyah...kamu semakin cantik kalau marah..." katanya. kami pun menyelesaikan sarapan kami, dan aldo berangkat lebih dulu kekantor.

" hati- hati mas...nanti makan siang aku akan kekantormu..kita makan bersama." aku mencium tangan suamiku dan dia mencium keningku lalu kini mencium bibirku, kami selalu melakukan ini setiap pagi.setelah kepergiannya aku membereskan meja makan, mencuci dan bersih- bersih rumah setelah itu baru aku bergegas kerumah sakit.

jam sepuluh tepat aku tiba diruangan dr. adrian dan kami langsung menuju bangsal vvip tempat anak itu dirawat.

"assalamu'alaikum..." adrian membuka pintu dan mengucapkan salam, saat kami masuk seorang anak kecil yang cantik berusia sepuluh tahun menyapa dokter adrian.

" wa'alaikum salam...selamat pagi om dokter ganteng..." anak kecil itu terlihat ceria meski wajahnya sangat pucat.

" nisa...lihat siapa yang om dokter bawa...?" tanya adrian kepada anak kecil yang bernama nisa itu.

" hai sayang..." kataku sambil mendekat kearahnya dia pun tersenyum dan merentangkan tangannya ingin memelukku, aku pun menerima pelukannya, saat memeluknya tiba- tiba aku teringat putraku faris...tak terasa airmataku mengalir saat memeluk gadis kecil itu.

" tante cantik kenapa menangis..." tanya nisa melepaskan pelukannya saat merasakan aku menangis.

" tante cantik baru saja kehilangan putranya sayang..." kata dokter adrian menjelaskan kepada nisa.

" tante tidak usah sedih ya...kan sekarang ada nisa yang akan menghibur tante cantik." keduanya mengobrol dan dokter adrian meninggalkan kami karena harus memeriksa pasien yang lain.

" terima kasih sayang...mulai hari ini, tante akan datang setiap hari..." nisa pun senang mendengar kata- kataku.

" tante cantik...memangnya anak tante pergi kemana? " tanya nisa yang membuatku kembali teringat pada faris.

" anak tante sudah diambil sama allah sayang...sekarang dia sudah bahagia di syurga..." kataku sambil terisak.tangan kecil nisa mengusap air mataku dan kemudian gadis itu tersenyum.

" tante jangan sedih lagi ya...mungkin anak tante sudah bertemu dengan mamaku...apa rante tahu...mama ku sudah pergi ke syurga...siapa tahu mereka bertemu disana." aku kaget mendengar kata- kata nisa, aku pun tersenyum kepadanya.

" kamu sangat kuat sayang...kamu harus semangat untuk sembuh oke...!" aku pun menciumnya,setelah kami mengobrol cukup lama aku berpamitan pada nisa dan berjanji besok akan menemuinya lagi.

" oke sayang...tante pulang dulu ya...besok tante akan datang lagi membawakanmu hadiah..." aku mencium kepala nisa dan dia memelukku..

" terima kasih tante cantik...aku akan menunggumu..." nisa melambaikan tangan padaku saat aku keluar dari kamarnya, aku bertemu dengan adrian sebentar untuk pamit, bhita sedang melakukan operasi saat ini jadi aku hanya menitip salam kepada adrian untuknya.

aku mengemudikan mobilku menuju kantor aldo, sepanjang pernalanan aku memikirkan nisa, ternyata gadis kecil itu seorang piatu, aku pun merasa tidak sendiri...aku bersyukur bahwa aku masih memiliki orangtua yang lengkap,aku sangat salut pada nisa, dia sangat tabah,aku harus belajar darinya.

kini mobilku sudah memasuki tempat parkir dan aku segera menaiki lift menuju kantor aldo, aku tidak membawa apapun kali ini...aku ingin makan diluar dengan suamiku.

" permisi mb.sinta...mas aldo ada diruangannya kan?" tanyaku pada sekretaris suamiku.

" ada bu...silahkan langsung saja masuk.." katanya ramah.

" assalamu'alaikum..." aku mengucap salam saat mendorong pintu, kulihat aldo sedang menandatangini setumpuk dokumen di mejanya.

" wa'alaikum salam ..aisyah..kau sudah datang? wajahnya yang tadi suntuk kini terlihat bahagia karena kedatanganku.

" aku tidak sempat memasak, jadi aku berniat mengajakmu makan diluar...tetapi sepertinya kau sedang sibuk..." aku pun mendekat kearahnya, kucium punggung tangan suamiku dan dia menarikku ke dalam pelukannya, aldo menciumku dan membenamkan wajahnya didadaku.

" aisyah...aku ingin memelukmu sebentar,,,aku sangat lelah dan pekerjaanku seakan tidak ada habisnya..." dia mengeluh kepadaku,aku mengelus punggungnya mencoba memberikan semangat untuk aldo.

" apa mas perlu bantuanku? " tanyaku sambil tersenyum,diapun mengangguk kemudian aku periksa dokumen- dokumen itu, setelah aku teliti kuserahkan pada suamiku untuk ditanda tangani...akhirnya semuanya beres.

" makasih ya sayang...kamu memang yang terbaik.." katanya tersenyum padaku.

" apa kau lupa aku pernah menggantikanmu dulu saat kau sedang sakit?" tanyaku menggodanya.akhirnya dia menuntunku dan mengajakku keluar, kami makan siang bersama.