Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 28 - kemarahan aldo.

Chapter 28 - kemarahan aldo.

aldo pov

aku benar- benar tidak suka melihat aisyah dekat dengan pria yang bernama dylan itu, mungkin memang aisyah tidak memiliki perasaan apapun padanya, tetapi tatapan dylan pada aisyah adalah tatapan penuh cinta, aku melihat dengan jelas.

" aisyah...pokoknya aku tidak mau melihat lagi kau dekat dengan dylan." aku meninggalkan istriku dalam kemarahan. aisyah menangis memohon agar aku tidak melarangnya berteman dengan anna, dia juga berjanji tidak akan berhubungan dylan lagi, tetapi aku takut pria itu akan terus mendekati istriku.

wajah aisyah sangat cantik, setiap pria yang melihatnya pastilah akan jatuh cinta padanya, akhlaqnya juga sangat baik ,dia ramah kepada siapapun sehingga banyak yang salah faham padanya.

" mas aldo...tolong, percayalah padaku,,aku tidak akan pernah berpaling darimu,,aku juga butuh berhubungan dengan orang lain..." aisyah berusaha meyakinkanku tetapi aku masih tidak rela kalau kecantikan istriku dinikmati oleh orang lain.

kutinggalkan istriku di kamar kami dan akupun mengunci diriku di ruang kerjaku.

pov end.

" mas aldo. .tolong percayalah...aku hanya mencintaimu,,aku tidak akan pernah menghianatimu..." aku bingung harus menjelaskan bagaimana lagi padanya...dia meninggalkanku dan mengunci diri diruang kerjanya.

keesokan harinya aldo berangkat ke kantor sebelum aku keluar dari kamar, untuk itu hari ini aku akan tetap berada dirumah, aku tidak akan pergi tanpa mendapat ijin dari suamiku.

aku melakukan aktivitasku seperti biasa, aku menelepon dokter adrian agar menyampaikan maafku pada nisa dan mas hafiz karena hari ini tidak bisa berkunjung ke rumah sakit, kemudian aku menelepon anna, kuceritakan ketidaksukaan aldo pada dylan, anna sangat mengerti aku dan dia yang akan mengunjungiku di rumah.hatiku merasa lega sekarang,tinggal meminta maaf pada aldo saat dia pulang nanti.

" atau...aku pergi kekantornya saja sambil membawakan makan siang..." pikirku, akupun segera bersiap- siap membuatkan makan siang untuk aldo, dan setelah mandi dan berganti baju akupun segera bergegas ke kantornya.

pukul sebelas tepat aku sampai dikantor aldo dan setelah bertemu sekretarisnya aku pun dipersilahkan masuk, aldo sedang bertemu klien di luar kantor, jadi aku menunggunya.

satu jam aku menunggu suamiku, akupun berbaring di kamarnya yang berada diujung ruangannya,aldo memang memiliki kamar dikantornya lengkap dengan kamar mandi didalamnya, dulu waktu dia sakit dan menghindariku dia tidur dikamar ini, akupun masuk, kamar ini tidak besar tetapi juga tidak kecil,,,sangat nyaman, aku berbaring disana dan tertidur.

aku tidak tahu berapa lama aku tertidur dikantor aldo tetapi saat aku bangun aldo sudah berbaring dibelakangku dan memelukku dengan erat, saat aku bergerak dia terbangun.

" maaf mas,,,aku ketiduran..." aku takut aldo semakin marah padaku.

" sayang...aku sangat mencintaimu...tolong jangan buat aku merasa was- was...aku mohon aisyah...kau jangan dekat- dekat dengan dylan." katanya semakin erat memelukku.aku pun berbalik dan kami berhadapan sekarang.

" demi Allah mas...aku tidak pernah berniat berpaling darimu,,terserah mereka mau menganggapku seperti apa, tetapi aku hanya mencintaimu mas...kamu jangan ketakutan seperti ini..." kataku meyakinkannya. aku mencium bibirnya dan dia membalasku...

" tidak perduli apa, aku hanya mencintaimu...aku tidak memandang mereka selain memandangmu mas...apa perlu kututupi wajahku mas? agar kamu bisa tenang...?" gurauku.

" maafkan aku aisyah...aku seperti ini karena aku sangat takut kehilanganmu.aku pernah hampir kehilanganmu...aku tidak mau itu terjadi lagi sayang." katanya padaku,vakupun tersenyum padanya.

" mas...aku mengerti perasaanmu, tapi kamu harus percaya padaku, oke... aku butuh bersosialisasi sayang...jangan kau kurung aku dengan cintamu, atau aku benar- benar bisa mati karenanya...kalau kau mencintaiku, kamu harus percaya padaku mas..." aku kemudian memeluknya, menenangkannya.

" maafkan aku aisyah..." katanya pada akhirnya, kami pun makan bersama dan segera pulang karena dia sudah tidak fokus dengan pekerjaannya, aku dan aldo pulang dengan mobilku dan meninggalkan mobilnya dikantornya.