Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 10 - kebenaran

Chapter 10 - kebenaran

aku menitipkan faris kepada ibuku...aku sudah membuat janji bertemu dengan anna.

" bu...aisyah titip faris ya..aisyah ada perlu sebentar dengan dokter anna." aku pun menyerahkan faris kepada neneknya,

"sini sayang,,ikut nenek...uhh...tampan sekali cucu nenek ini..." ibuku sangat menyayangi cucu satu- satunya ini.aku pun tenang meninggalkannya.

"aisyah permisi dulu bu..." pamitku sambil mencium tangannya..akupun bergegas karena jadwal anna sangat sibuk hari ini.

aku mengemudikan mobilku sendiri kearah rumah sakit tempat anna bertugas...meski seorang psikiater, anna bekerja di rumah sakit umum, dia diminta menangani terapi pasien yang depresi seperti aku pada waktu itu.

ah...aldo...aku sangat merindukanmu...sampai saat ini aku masih tidak percaya kenapa rumah tangga kita bisa berakhir seperti ini...

aku merasa ada yang salah dengan suamiku...

aku merasa aldo menyembunyikan sesuatu...tetapi apa? ah...aku pusing...aku memijit pelipisku..

apakah aldo berselingkuh dibelakangku...

ah...pikiranku kenapa jadi ngawur seperti ini...

akhirnya akupun sampai dirumah sakit. saat aku hendak tutun dari mobilku aku melihat mobil aldo baru saja parkir di depanku...akupun mengurungkan niatku dan menunggu aldo pergi lebih dulu.

aku mengikuti suamiku...aku ingin membuktikan bahwa kecurigaanku salah.

aku membuat panggilan pada ana sambil mengikuti suamiku dari jauh.

"assalamu'alaikum...anna...maaf...pertemuan kita tunda sampai kau istirahat makan siang ya...aku ada urusan yang sangat penting sekarang.kataku dengan cepat, tanpa menunggu jawaban dari anna akupun mematikan ponselku.

aku terus mengikuti suamiku, saat ini aldo berhenti didepan sebuah ruangan,setelah dia mengetuk pintu, seorang dokter cantik keluar dari ruangan itu dan mereka berpelukan. seketika air mataku mengalir deras...hatiku terasa sakit..berarti selama ini aldo...apakah aldo berubah karena wanita itu? tidak...aku tidak boleh menduga- duga...aku harus mencari kebenaran, aku tidak mau salah sangka...kutunggu diluar ruangan dimana suamiku tadi masuk.hampir satu jam aku menunggunya hingga kakiku kesemutan...

akhirnya aldo keluar dan pergi meninggalkan rumah sakit seorang diri. aku pun kemudian berfikir bagaimana caranya aku bisa bertemu dengan dokter wanita itu..lalu akupun ingat bahwa atm aldo masih ada padaku...aku lalu berjalan keruangannya dan mengetuk pintu.

" permisi...tok .tok.." pintu pun terbuka dan aku bertemu teman wanita aldo...dia memang sangat cantik, dan lagi dia seorang dokter, aldo memang lebih cocok dengannya.

" maaf...ada perlu apa? kenapa anda malah melamun? 'tanya dokter itu.

" oh maaf dok...tadi saya menemukan atm milik pacar dokter.."" akupun menyerahkan atm milik aldo kepada dokter wanita itu. diapun mengambilnya dan melihatnya sekilas lalu senyum manisnya mengembang.

" terima kasih...atm ini memang milik aldo...nanti akan saya berikan kepadanya, tetapi maaf...anda salah...aldo bukan pacar saya...tetapi dia adalah pasien saya.

deg!! pasien...jadi aldo sedang sakit...tetapi sakit apa...

" mm...maaf dok...klo boleh saya tahu orang sakit apa?"aku benar- benar penasaran dan merasa bersalah.

" maaf...tetapi saya tidak bisa memberitahu informasi pasien saya kepada sembarang orang..hanya keluarga yang berhak tau." dokter itu menjelaskan.

" dokter... bisa kita bicara sebentar..." pintaku yang disetujui oleh dokter....aku melihat tag namanya dan mengikuti masuk kedalam ruangannya.

"silahkan duduk" dokter itu mempersilahkan aku untuk duduk dan aku pun duduk.

" dokter...maaf sebelumnya...tetapi aldo sakit apa? tanyaku. dokter itu tetap tidak menjawab dan dengan terpaksa kuceritakan semua masalahku.

" aisyah...perkenalkan aku tabitha, aku adalah dokter sekaligus sepupu aldo, aku baru saja pulang dari luar negeri sebulan yang lalu ,saat itu aldo mengeluhkan kesehatannya padaku...saat di test ternyata kedua ginjal aldo rusak dan sudah tidak dapat berfungsi lagi .

maaf aisyah, aku juga sebenarnya tahu masalah kalian, aldo menceritakan semuanya padaku. aku memberi tahumu karena aku merasa kamu berhak tau."

tabitha menggenggam tanganku dan

menceritakan kepadaku semuanya.

" aisyah...saat ini aldo sangat membutuhkan donor ginjal, dan jika dalam enam bulan dia tidak mendapatkannya maka nyawanya kemungkinan tidak terselamatkan." tabitha menggenggam erat tanganku berusaha menguatkan hatiku.

" tapi...kenapa kalian tidak mencari donor...bukankah uang bukan masalah...? " tanyaku dengan marah.

" kami sudah mencari, tetapi selalu tidak ada yang cocok." tabitha menundukkan kepalanya.

" baiklah...aku minta kau tes ginjalku...aku harap itu cocok untuk aldo..." tabitha tersenyum mendengar perkataan ku dan kamipun segera melakukan serangkaian tes...kemudian aku meninggalkan nomor ponselku, aku juga berpesan untuk merahasiakan ini dari siapapun termasuk aldo dan temanku anna.