Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 11 - cocok

Chapter 11 - cocok

dua hari berikutnya...tabhita menghubungiku.

"assalamu'alaikum aisyah...bisakah kita bertemu...?.." tabhita meminta kami untuk bertemu dan aku menyetujuinya..

setelah mandi dan bersiap untuk bertemu tabhita aku pun pergi dengan mengajak putraku faris,,karena kami janjian di caffe jadi aman untuk putraku.aku tidak enak kalau harus menitipkannya pada ibuku.

faris aku dudukan di kursi khusus bayi di sebelah kursi kemudi ku...aku memang mendesain mobilku agar nyaman saat membawa faris setelah aku memutuskan keluar dari rumah aldo.

tiga puluh menit kemudian aku sudah sampai di caffe...aku gendong faris dan melangkah masuk..kucari- cari tabhita, tetapi belum ketemu juga...ternyata tabhita memilih meja dipojokan yang tidak terlalu terlihat.

" hai...tabhita...sudah lama?... maaf aku agak terlambat, tau sendiri lah, mengurus faris seorang diri agak merepotkan..." aku pun tersenyum pada bhita.

" hai faris...ganteng sekali...seperti aldo ya..." bhita membuat hatiku agak sedih..akupun menundukkan kepalaku.

" maafkan aku aisyah...bukan maksudku..." belum selesai tabhita berbicara aku sudah memotongnya.

" tidak apa- apa bhita, aku hanya kasihan dengan faris, sejak bayi dia sama sekali tidak pernah merasakan kasih sayang aldo." aku tersenyum agar bhita tidak merasa bersalah.

" bagaimana hasilnya...?" tanyaku tak sabar.

"ini.." bhita menyodorkan sebuah amplop putih dari lab rumah sakit. aku membuka amplop itu tetapi kuletakkan kembali...

" aku tidak bisa memahaminya bhita...kamu bilang saja...bagaimana hasilnya?" aku memohon pada bhita agar menjelaskannya padaku.

" hasilnya cocok aisyah...ginjalmu cocok denhan milik aldo." tabhita tersenyum...tetapi kemudian wajahnya kembali murung.

" kenapa ekspresimu seperti itu tabhita...bukankah ginjalku cocok untuk aldo...aku bersedia mendonorkan untuknya..." aku meyakinkan tabhita.

" tetapi dia tidak mungkin menerimanya aisyah...dia sangat mencintaimu,bahkan dia rela melepasmu karena takut menyakitimu..

kau tau aisyah,,dia telah mengatakan tentang perasaannya kepadaku.

aldo sangat mencintaimu...saat tahu penyakitnya dan harapan mendapatkan donor sangat kecil dia kemudian memutuskan untuk pasrah...dia sudah ikhlas saat sewaktu - waktu dia harus kembali kepada Allah.

dia menghindarimu, orang yang paling dia cintai..dia takut kamu akan sakit hati dan terpuruk saat kematiannya tiba, makanya...saat kau suruh dia mengatakan apa yang terjadi sehingga dia menghindarimu dia tidak bisa menjawabnya...karena kamu maupun aldo tidak melakukan kesalahan apapun.." aku menangis mendengarkan cerita tabhita,selama ini aku salah mengira,,

" tapi aldo salah bitha, dia benar- benar tidak menganggapku sebagai bagian darinya...seharusnya dia bisa membaginya denganku..." aku semakin terisak...dasar aldo bodoh...kenapa dia menyembunyikannya padaku...hatiku menjerit mengutuk perbuatan aldo.

" tabhita...aku sudah memutuskan, aku akan mendonorkan satu ginjalku untuk suamiku, aku harap kau tak pernah mengatakan kepadanya bahwa itu adalah ginjalku...aku mohon tabhita...bahkan aku tidak akan memberitahu siapapun...hanya kau dan aku yang tau...oke..." aku sudah bertekad...aku harus menyelamatkan suamiku, meski aldo tidak akan pernah kembali sekalipun.

aku dan tabhita sudah sepakat, aku akan dioprasi satu minggu lagi..aku dan bhita pun berpisah, aku pulang dengan faris,hatiku yenang sekarang...terima kasih yaAlloh...engkau masih memberiku kesempatan untuk berbakti kepada aldo...suamiku...

akupun pulang dan meminta ijin pada ibu,aku menitipka faris untuk sementara...aku bilang pada ibu akan keluar kota selama satu minggu. ibu mengizinkanku...berharap hatiku merasa senang dan bisa melupakan aldo.

***

hari ini aku melakukan operasi, entah bagaimana tabhita membujuknya akhirnya aldo bersedia menerima donor ginjal dariku, tabhita tidak memberitahu aldo tentunya kalau itu adalah ginjalku.kami melakukan operasi diruangan yang sama...tetapi kami tidak saling bertemu, aku masuk ruang operasi lebih awal baru kemudian aldo.operasi kami berjalan lancar..tabhita menjelaskan tentang efek samping dari operasi ini tetapi aku tidak memperdulikannya...yang penting nyawa suamiku tertolong.

setelah operasi aku pindah ke bangsal yang telah disiapkan oleh bhita.tidak ada seorang pun yang tahu aku berada dirumah sakit ini...bakhan anna...sahabatku.

aku tinggal dibangsal seorang diri, hanya bhita dan perawat yang keluar masuk ke sini.

aku berdo'a semoga apa yang aku usahakan tidak sia- sia...semoga tubuh aldo bisa menerima ginjalku dan kembali sehat.setelah ini...aku sudah ikhlas..apapun keputusan yang aldo ambil akan aku terima, biarpun dia menceraikanku sekalipun...aku rela, setidaknya satu bagian tubuhku menjadi bagian dari dirinya...

aku mencintai suamiku karena Mu Ya Allah... maka kuserahkan kepadaMu apa yang Engkau kehendaki.