"semangat aisyah...." aku menyemangati diriku sendiri,,,bersenandung sholawat sambil mengerjakan prkerjaan rumahku.
aku berusaha untuk memperdengarkan kepadanya lantunan- lantunan sholawat, juga memperdengarkan kepadanya kaset - kaset yang berisi pengajaran sholat dan keagungannya, kaset- kaset yang bertemakan kematian dan kaset- kaset lainnya, setiap kali kami naik mobil bersama dan dia mengijinkanku untuk melakukannya. selain itu, aku juga meletakkan didekatnya berbagai kitab yang berisi fatwa ulama dan pengajaran islam. namun demikian,aku tidak memintanya untuk mau mendengarkan kaset atau untuk berkenan membaca kitab- kitab itu sehingga dia tidak merasa bahwa aku telah menuduhnya berbuat dosa dan kurang menunaikan perintah agamanya,atau supaya dia tidak merasa bahwa aku lebih utama dari pada dirinya.
aldo tidak bisa menerima nasihat dariku begitu saja dan dia juga tidak suka menerima pengaruh dariku sedikitpun.
"aisyah...ikut aku...nanti malam ada acara kantor yang harus dihadiri berpasangan...kamu harus siap sebelum jam tujuh malam" aldo bicara tanpa menatapku .
" baik..." kataku padanya.
aku selalu menuruti apapun yang diinginkannya selagi itu tidak melanggar aturan agama. menurutku seorang suami mempunyai hak yang sangat besar terhadap istrinya.
seorang istri tidak boleh mengeraskan suaranya melebihi suara suaminya,walaupun sang suami tidak menunaikan hak Allah secara sempurna.
kekurangan seorang suami itu juga tidak boled dijadikan alasan bagi seorang istri untuk tidak menunaikan hak suami secara sempurna.
menurutku yang harus filakukan seorang istri adalah berbicara kepada suami dengan tutur ksta yang indah, bersikap tenang, lemah lembut, merendahkan diri danpenuh cinta kasih ketika kita menyampaikan nasihat kepadanya, sehingga suami kita tidak menganggap kita istrinya menempatkan diri pada tingkatan yang lebih mulia dari padanya.
dan itulah yang kulakukan pada aldo, aku sering bercerita dan berbicara apa yang dia lakukan itu salah dan menimbulkan dosa,tetapi secara tidak langsung.jangan sampai kita mengatakan bahwa dia telah berdosa karena tidak mengerjakan sholat wajib. aku justru sering menasehatinya dengan memaparkan kisah yang berkesan,atau fatwa- fatwa yang bisa dengan mudah dia ingat,atau hal- hal yang lain.
"aisyah...cepatlah...!" suara aldo sudah terdengar saat aku selesai dengan riasanku yang natural.
kupatut sekali lagi diriku didepan cermin...dan aku sudah cukup puas dengan penampilanku.
aku keluar kamar dan menemukan aldo sudah menungguku dengan wajah yang agak marah...
"ayo mas...kita pergi sekarang..." aku menatapnya sekilas dan dia menarik tanganku...
" kenapa kau berdandan terlalu cantik, hemmm..." aldo mencengkeram daguku dengan tangannya kemudian menciumku dengan sangat dalam...saat kami kehabisan nafas dan hampir hipoksia dia melepaskan ciumannya dan menarik tanganku dengan kasar.
aku tersenyum dibelakang punggungnya...meski sikapnya kasar aku tau...dia merasa cemburu karena penampilanku.
aku tetap bersabar dan tidak pernah mengeluhkan sikap suamiku,,aku yakin jauh dilubuk hatinya sudah mulai mengasihiku. aku yakin dengan semua yang kulakukan...
usahaku tak mungkin sia-sia...semua akan indah suatu saat nanti...
" aisyah....Semangat!"💪💪💪