Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 5 - 5. kebahagiaan

Chapter 5 - 5. kebahagiaan

hubunganku dan aldo kini seperti pasangan suami istri pada umumnya, aku menikmati hari- hari yang sama sekali berbeda seperti saat- saat awal pernikahan ku

pagi- pagi sekali aku sudah selesai memasak dan membereskan rumah, semua sudah rapi saat aldo selesai bersiap akan berangkat kerja.

"mas aldo...ayo sarapan dulu...aku memasakkan makanan kesukaanmu..." kataku sambil tersenyum melihat aldo menganggukkan kepalanya.

" tolong sendokkan nasi ke piringku aisyah..." aldo menyodorkan piringnya padaku sambil tersenyum.

aldo adalah lelaki yang tampan dan juga pekerja keras, juga kini aldo adalah seseorang yang sangat mencintaiku.

"aisyah...apakah kau mau ikut denganku ? nanti malam aku ada undangan ulang tahun pemimpin perusahaanku..kalau mau..bersiaplah...akan kujemput jam empat sore setelah aku pulang kerja." kata aldo yang kini sedang beranjak ingin berangkat kekantor.

"baiklah...aku akan bersiap- siap..." kataku sambil meraih tangan aldo dan menciumnya.

" oke sayang...aku berangkat dulu...sampai ketemu nanti sore." aldo mencium keningku dan melumat bibirku sekilas.

"assalamu'alaikum..." katanya seraya berjalan keluar rumah.

"wa'alaikum salam..." aku tersenyum senang melihat perubahan suamiku itu.

aku membereskan piring- piring bekas sarapan kami dan setelah semua beres aku ke kamar mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dhuha...kegiatan rutin yang kulakukan...karena tubuhku butuh sedekah dan semua itu tercukupi dengan dua rakaat shalat dhuha.

***

kulihat wajahku dicermin, kali ini aku tidak memakai riasan sama sekali..benar- benar polos, aku hanya menggunakan celak di mataku..selain itu sama sekali tidak.

aku memakai gamis warna hitam dan kerudung warna coklat susu, semua itu kontras dengan wajahku yang tak memakai riasan, meski begitu aku tetap terlihat cantik...benar kata suamiku,, wajahku memiliki kecantikan yang unik yang tidak dimiliki oleh perempuan lain.aku cukup puas dengan penampilanku.

"aisyah...sayang...apakah kau sudah siap...?" tanya aldo yang sudah berdiri dipintu kamar.

"" sudah mas...baju kamu sudah aku siapkan...sana ganti baju dulu...aku akan menunggumu di ruang tamu." akupun berjalan melewati suamiku yang memandangku tidak berkedip, dia menarik tanganku dan tubuhku kini berada dalam pelukannya, tangannya membelai wajahku dan kemudian dia menciumku...aldo menggigit bibirku dan memasukkan lidahnya kedalam mulutku, kami pun berciuman sampai kami kehabisan nafas...dia melepaskan ciumannya dan pergi meninggalkanku untuk mandi dan berganti baju.

***

aldo pov.

aku melihat aisyah sudah siap saat aku tiba, dia tidak memakai bedak atau apapun di wajahnya,aku hanya melihat dia menggunakan celak, dan itu sudah dilakukannya sejak dulu.aisyah memang benar- benar memiliki kecantikan yang alami...ia terlihat sangat cantik dengan wajah polosnya.aku pun tidak bisa menahan untuk tidak mencium bibirnya. dia kaget saat aku menggigit bibir mungilnya,saat dia membuka mulutnya lidahku langsung menerobos masuk dan bermain dengan lidahnya.

aisyah sudah hampir kehabisan nafas dan kulepaskan ciuman ku, akupun pergi mandi dan setelah itu kami berangkat ke tempat acara.

aku dan aisyah sudah tiba...pak hanif sang tuan rumah menyambut kami dan mempersilahkan kami untuk masuk dan bergabung serta menikmati aneka hidangan yang tersedia.

aisyah pov

"sayang...kamu mau minum apa?" tanya aldo

"aku ingin lemon tea saja mas, aku merasa agak tidak enak badan. aku merasa agak pusing sekarang, mungkin karena aku jarang berkumpul bersama banyak orang, disini sungguh membuatku merasa tidak nyaman." kataku

" baiklah ...aku ambilkan minum dulu...kamu tunggu disini sebentar ya sayang...' aldo bergegas menuju meja tempat minuman.

sepeninggal aldo aku merasa semakin pusing dan mual, akupun pergi mencari toilet karena sudah tidak tahan lagi untuk memuntahkan isi perutku yang terasa seperti diaduk- aduk.

setelah kutemukan kamar mandi akupun benar- benar mengeluarkan seluruh isi perutku , kepalaku semakin pusing dan akupun terjatuh tak sadarkan diri.