Sekarangpun aku berlari, tidak akan sempat untuk mengejar, Musuh melakukan passing One Two, dan melewati Josh, kini Goal Kiper behadapan satu lawan satu dengan musuh, Dayat maju 9 meter dari Gawangnya untuk menutup ruang tembak, akan tetapi musuh melakukan fake shoot, tendangan tipuan yang membuat Dayat mereaksi pergerakan dari musuh dan melakukan drop safe, membuat kesempatan musuh untuk melewati Dayat, musuh sudah melewati Dayat, dan melakukan tendangan ke arah gawang.
' SLEESH '
Dan... GOAL, musuh dengan nomor punggung 15 mencetak angka di menit ke 7 dan melakukan selebrasi goyang geber motor.
~ SSB BINA MUTIARA [ 00 ]
VS
SSB CIPTA RAYA [ 01 ]
" Zatri, jangan meleng, fokus. " Ucap Aredho Aldi.
Rasanya aneh, kenapa aku merasa sangat lelah ? padahal, baru 7 menit pertandingan berlangsung.
" Weh, kalau musuh lewat jangan diem aja, tanggung jawab, kejar lagi. " Ucap Josh
Aku merasa bersalah, karena ke gagalan ku menghadang musuh, tim ku tertinggal 1 angka, apa yang harus aku lakukan ? Fokus, aku harus fokus, walaupun ini hanya Sparing Latihan, aku harus tetap fokus, sial, kenapa selalu disaat pertandingan penting, aku merasa sesak, aku harus tahan, dan lanjutkan pertandingan.
' PRIIIIIT '
Peluit tanda mulainya pertandingan sudah berbunyi, tim ku memulai lagi skema serangan yang dibangun oleh Aredho, Aredho sudah membawa tim masuk ke setengah lapangan daerah musuh, Aredho membuat umpan terobosan ke arah kanan, Ari mengejar umpan terobosan dari Aredho, akan tetapi Ari juga harus mengadu kecepatan dengan tim lawan yang juga mengejar bola.
Ari mendapatkan bolanya dan di hadang oleh lawan bernomor punggung 76, Ical mengahampiri Ari, Ari melakukan Operan One Two bersama Ical, Ari berhasil melewati musuh dan mulai masuk sepertiga daerah lapangan musuh, Ari melakukan umpan lambung ke tengah, Fahmi menyundul bola ke gawang lawan, akan tetapi sundulan yang diberikan Fahmi masih bisa di baca oleh kiper lawan dan menepis sundulan Fahmi, bola terpantul ke arah kiri, musuh mendapatkan bola dan menendang bola kedepan.
Aku baru sadar, dari posisi yang seperti ini aku bisa melihat kemana saja arah bola akan datang dengan jelas.
Bola mengarah ke tengah, dan aku mulai mendekat ke arah tengah, ah bolanya akan jatuh ke lawan, aku harus cepat, aku berlari dan melompat, berhasil menyundul bola yang akan datang ke arah musuh, bola terdorong 3 meter ke arah kiri, aku berlari mengejar bola, Lagi-lagi terasa Sesak, tahan, aku harus tahan, ayo lari lagi, aku berlari dan mendapatkan bolanya, aku langsung mengoper bolanya ke Depril, Depril mengontrol bola, dan berhadapan lagi dengan musuh bernomor punggung 3, Ical dan Aredho berada jauh dari depril dan tidak ada ruang Depril untuk mengoper bola ke mereka, hanya ada aku ruang bebas untuk dia mengoper bolanya, Depril mengoper bolanya lagi kepadaku, Aku menerima umpan dari Depril, ah, di detik-detik seperti ini aku selalu bingung apa yang harus aku lakukan, mengoper, melewati musuh, atau umpan lambung ke tengah ?
" Zatri, Awas ! " Teriakan Depril.
'Swossh'
Datang Sliding Tackle musuh dari arah kanan, aku kehilangan keseimbangan dan jatuh, wasit menganggap itu bukan pelanggaran dan bersih, aku bangun kembali dan mulai berlari lagi mengejar bola, musuh mengoper bola ke arah kiri, Reza mulai menghadang pergerakan musuh bernomor punggung 25 untuk mendelay teman-teman satu tim kembali ke posisi masing-masing, aku melihat musuh yang di hadang Reza dan menebak dia akan mengoper ke temannya bernomor punggung 44 yang berjarak 8 Meter tepat di samping kirinya dan melakukan One Two, aku harus cepat berlari, itu dia, Musuh bernomor punggung 25 mengoper ke temannya yang bernomor punggung 44, itu dia bola nya, terlihat jelas arah bolanya, aku berlari dengan Sprint Maksimal, dan berhasil memotong operan musuh, bola langsung aku berikan kepada Josh, Josh menerima operan bola dan langsung menendang jauh bola ke arah tengah lapangan.
" Hufft...hufft.." Dada ku terasa sangat sesak, baru berjalan 15 menit, masih ada waktu 30 menit, aku harus fokus, keringat yang mengalir dari kepala sampai kaki, adrenalin ini, aku harus membantu teman-teman untuk menang, tidak ada waktu untuk mengeluh.
Bola di kuasai oleh Aredho, musuh mulai melakukan man to man marking, harus ada yang membuat cela, agar bisa melakukan umpan, tim ku yang berada di barisan depan, semuanya di jaga dengan ketat, eh aku tidak sadar kalau posisi ku dengan Ical bertukar, kenapa aku bisa ada di depan, kenapa Ical berada di belakang, loh ? Kenapa hanya aku yang tidak di jaga ketat, tidak ada musuh yang melakukan man to man marking terhadapku, kesempatan !
" Aredho ! " Panggil ku.
Aredho mengoper bolanya ke arahku, tanpa ada yang menjaga diriku aku bisa bebas bergerak, ini dia, aku harus menggiring bolanya terlebih dulu, Musuh yang melihat ruang kosong, mulai mendatangi ku, bagus, kali ini Ari, dan Fahmi sudah tidak ada yang menjaga, baiklah.
" Ari ! ". Teriak ku.
Aku melakukan umpan lambung dari tengah lapangan ke arah Ari, ah, nampaknya aku menendangnya terlalu jauh, Ari terus berlari dengan sprint maksimalnya, Ari berhasil mendapatkan bolanya, tapi apa yang terjadi ?
Kenapa bisa Ari melewati beck belakang Musuh, dan kenapa beck belakang musuh tidak bereaksi, wasit juga tidak meniup pluit Offside, bagus itu berarti dia aman, kesempatan !
" Maju Terus Ari ! ". Teriak ku.
Ari terus maju sampai di daerah kotak pinalti lawan, kini Ari berhadapan empat mata dengan Goal Kiper ( GK ) lawan, Kiper lawan maju 11 Meter untuk menutup ruang sudut tembak, Ari melakukan Chop Shoot, tendangan yang menukik seperti membentuk lengkungan pelangi, kiper lawan terkecoh dan tidak sanggup menggapai Chop Shoot yang Ari berikan.
' SLESSH '
*GOAL.....!!
~SSB BINA MUTIARA [ 01 ]
VS
SSB CIPTA RAYA [ 01 ]
Ari berhasil mencetak Goal di menit 25 dan menyamakan kedudukan.
Tersisa 20 menit dalam waktu normal pertandingan babak pertama, sungguh dada ku sangat sesak, aku membungkukan badan dan menatap rumput yang ada di tanah, nafas yang ter Engah-engah, kedua kaki ku bergetar, sebenarnya ada apa denganku, padahal setiap pertandingan latihan biasa bersama tim ku, aku tidak pernah merasa seperti ini, ah.... iya betul juga, aku baru menyadarinya, sial .
" Zatri !! Masih sanggup ga ? " Teriakan Coach Rinci dari sudut pinggir lapangan.
' Priit ! '
Wasit meniup pluit pergantian pemain nomor punggung 36 Muhamad Zatri berganti dengan nomor punggung 29 Andriansyah .
Ah, itu artinya, aku harus ke bangku cadangan sekarang.
Aku berjalan menuju pinggir lapangan, sambil melihat senior ku bersiap-siap untuk memasuki lapangan.
" Good Zatri, dari sini biar Abang yang handle. " Ucap Bang Andri sambil memberikan ku tos 5 jari.
" Okay, semangat bang. " Ucapku dengan rasa lelah yang menusuk.