Terbangun dari lelap nya mimpi yang terulang lagi, tanpa sadar sudah 6 tahun semenjak diriku mengenal sebuah persahabatan, Cinta, dan Keberanian untuk mengungkapkan rasa, kisah putih abu-abu adalah sebuah kisah yang suatu hari akan kita rindukan, dan kini setiap kali aku tertidur, berulang kali mimpi itu datang, suasana sekolah tiga lantai dengan pohon Cemara di setiap sudutnya, aku berada di ruang kelas bersama teman-temanku bernyanyi, mengobrol satu sama lain, bercanda, dan melakukan hal konyol.
Setiap kali aku terbangun, aku bertanya dalam hati.
" Ahh, kenapa mimpi itu lagi ?. "
Mungkin ada sesuatu yang tertinggal pada saat itu atau mungkin aku merindukan masa-masa itu. Entahlah, tapi yang kutau, aku harus tetap menjalankan hidup.
Nama ku adalah Zatri, laki-laki sederhana yang memiliki perasaan seperti perempuan, bukan kemayu hanya saja hati ku lembut dan tidak seperti laki-laki yang biasa kalian jumpai, Waktu itu aku teringat, banyak teman perempuan ku berkata " Zatri andai kan kamu lebih tampan, Kamu bisa benar-benar banyak disukai wanita. " Mungkin benar dan mungkin juga tidak, karena menurut ku Cinta itu sangat sulit untuk dimengerti, betul bukan ?
Ahhh iya aku ingat dulu, aku pernah merasa sangat jatuh cinta, bukan cinta pertama dan bukan juga cinta pada pandangan pertama, dan karena pertemuan itu, kisah ku di zaman putih abu-abu dulu menjadi lebih bewarna, akan tetapi saat 6 tahun berlalu setelah lulus dari putih abu-abu, banyak hal yang aku alami, hingga sebuah penyesalan, kata maaf yang tidak tersampaikan karena tidak sanggup menatap mata seseorang yang dulu pernah sangat mencintaiku berubah menjadi rasa Benci, aku bagaikan Monster dihadapannya dan sudah tidak diterima lagi dari kehidupannya, kebersamaan yang dilalui bersama sudah seperti hal yang melekat pada hari-hari yang aku jalani, kemudian sekejap hal itu sudah hilang, bahkan, hal yang dulu menyenangkan bagiku, kini terasa sangat hampa, aku tau kesalahanku, akan tetapi memang ada beberapa hal yang tidak aku sampaikan kepadanya, bahwa aku tidak akan bisa hidup lebih lama lagi, terhitung dari sekarang hanya tersisa 1 tahun lagi, aku selalu berharap untuk bisa diberi kesempatan kedua, ketakutan ini seperti kabut yang tebal, sebelum menyambut hari esok, di dalam hati aku selalu berkata " Tuhan, jika besok aku masih diberi kesempatan untuk bernafas, bantu aku untuk menyampaikan kata terakhir untuk orang-orang yang aku sayangi, terhadap Ayah dan Ibuku, Kakak dan Adik-adikku, para Sahabat-sahabatku, dan juga Sonya." aku selalu bertanya-tanya apakah aku masih sempat untuk menyelesaikan catatan dan kata-kata ini ? semoga aku masih bisa untuk menyelesaikannya, jika kelak aku sudah tidak ada, mereka bisa membaca semua kata-kata yang ingin aku sampaikan kepada mereka yang belum sempat terucap dan masih terpendam dalam hati, aku akan mulai menceritakan dari awal saat aku memasuki masa Putih Abu-abu.
Dimulai dari masa orientasi siswa atau dulu sering disebut dengan MABIS, MABIS adalah masa yang dimana menurutku sebuah kekonyolan. topi kerucut, Name tag dari kardus, dan bekal 3T ( Telur, Telur, Telur ) , iya bekal 3T yang kubawa adalah 3 butir telur rebus, dan kakak-kakak kelas yang berlagak sangar yang hatinya seperti Hello kity.
Hari pertama diruangan 7 dengan nama 'Ruang Anklung' aku berkenalan dengan laki-laki yang terlihat polos dan terlihat seperti masih anak SMP, tingginya setara dengan pundak ku.
" Nama saya Rusli, nama kamu siapa?. " Aku tak menyangka dia duluan yang menyapa.
" Hai, aku Zatri salam kenal Rusli. " Ucapku.
Saat sedang berjabat tangan perkenalan....
* GUBRAK..!!! *
Terdengar suara kakak kelas yang memukul meja " hemm ... pasti dia merasa sakit tuh karena memukul meja, lihat tuh muka nya nahan sakit atau hemm... nahan BAB. " Gumamku dalam hati.
Kakak kelas yang bernama adnan tersebut mulai menunjuk ke seorang siswa MABIS.
" KAMU!!!, waktu jam istirahat udah habis, masih berani ngemut PERMEN!!!! MAJU KEDEPAN KAMU!!! . " Bentak Kak Adnan.
Tanpa ada rasa berdosa sama sekali siswa tersebut bicara dengan rasa bingung
" hah,, siapa, Saya ?. " Ucap laki-laki itu.
Aku salut dengan nekat luar biasa yang dia miliki, atau tunggu dulu... bisa saja dia memang bodoh, haaaaah.. iya mungkin.
akhirnya siswa yang berjiwa Innocent itu maju kedepan, seperti yang kalian tau, kakak kelas yang sok sangar mulai membentak-bentak siswa baru, tapi pada saat itu juga tiba-tiba.
*pluk
Seekor cicak jatuh tepat di pundak kak Adnan, dan kakak kelas yang tadinya sangar berubah menjadi penari lenggang cisadane, semua yang ada di ruangan ini pun tertawa dengan sangat puas.