Gheisha duduk bersama Aryk di dalam gudang setelah para wartawan pergi. Mereka sama-sama merasa canggung, saling melirik dengan wajah bersemu merah. Gheisha menggosok-gosok lengan yang mulai terasa dingin.
"Masih mau bekerja di sini?"
"Aku akan berhenti."
"Kenapa? Kamu bisa tetap bekerja di sini. Akan aku siapkan pengawal untukmu," ucap Sammy sambil melihat wajah tirus gadis itu.
Wanita itu sedikit lebih kurus setelah sakit. Sammy mengulurkan tangan hendak menyentuh rambut istrinya, tapi segera ditarik kembali ketika Gheisha menoleh. Meski sudah menikah, Gheisha masih belum menganggap pernikahan mereka.
Gheisha hanya merasa, pernikahan mereka selamanya hanya sebuah kontrak kerja sama untuk meredakan masalah. Saat ia mengingat kejadian malam itu, ia merasa kesal. Sammy bisa saja memanggil dokter, alih-alih menolong Gheisha sendiri.
"Apa kau ingin pulang sekarang?"
"Hem, aku ingin pulang."