"Aku pikir, Mbak Model tidak mau bekerja lagi," goda Yani.
"Yang benar saja. Aku masih betah menjadi kasir," saut Gheisha.
"Bagaimana keadaanmu? Semua baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja, Yan. Kamu tahu 'kan? Aku wanita tangguh."
"Kalau ada masalah, cerita padaku, Ghe. Jangan seperti kemarin! Kamu membuatku sangat cemas. Apalagi, aku lihat di berita, katanya, kamu mencoba bunuh diri," ucap Yani dengan wajah menunduk. Wajahnya sepekat awan malam hari.
Gadis itu selalu berbagi kesedihan dengannya. Di saat Gheisha bersedih, Yani-lah yang menangis lebih dulu untuknya. Di depan gadis ini, Gheisha tidak bisa berpura-pura tegar. Yani selalu bisa membuatnya bersikap jujur.
"Hah, aku selalu kalah di depanmu. Baiklah, aku akan cerita padamu." Gheisha duduk di belakang meja kasir. "Terlalu banyak hal yang terjadi beberapa hari ini. Rasanya, sampai jam pulang kerja, tidak akan habis ceritaku. Jadi, aku persingkat.