Aryk terus mencuri-curi pandang dari kaca spion. Jalanan yang mereka lewati terlihat seperti padang bunga di mata laki-laki yang sedang jatuh cinta itu. Sementara Dandelion terdiam merasakan pinggangnya yang sakit akibat terlalu lama duduk.
Melihat wanita itu menjadi pendiam, ia pun menepikan mobilnya. Dandelion mengedarkan pandangan. Ia tidak tahu posisi mereka di mana sekarang. Masih jauh dari rumah Irgi juga dari rumah Aryk.
'Kenapa dia berhenti di sini?' Wanita itu bertanya-tanya.
"Apa yang terjadi denganmu?"
"Hah? Kenapa tiba-tiba bertanya begitu?'
"Kamu menjadi pendiam sejak keluar dari rumah sakit. Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, katakan padaku! Mungkin … aku bisa membantumu," ucap Aryk.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya merasa pinggangku ngilu dan nyeri karena terlalu lama duduk bersama ibuku."
"Oh, sakit pinggang. Mau aku bantu pijat tidak?"