Halo nama saya Clara saya seorang wanita karir dengan rambut lurus panjang hingga pinggang, bermata sipit, tinggi semampai. Aku memiliki saudara kembar bernama Clarisa. Saudariku tidak tinggal denganku. Ia sejak kecil ikut bersama nenek di desa terpencil.
Aku tinggal di sebuah apartemen di Jakarta. Aku setiap hari bekerja dengan menggunakan mobil milik ayahku. Ayahku seorang pengusaha batu bara, aku sangat menyayangi ayahku. Hingga saat itu tiba, aku mulai membenci ayahku.
Perusahaan batu bara milik ayahku sebentar lagi akan bangkrut dan beliau memiliki tumpukan hutang dimana-mana. Aku menawarkan diriku untuk membantu ayah melunasi hutangnya dan ayah pun setuju.
Seorang pria tua menggunakan mobil sedannya mendatangi rumahku. Beliau mencari ayahku dan menagih hutang perusahaan padanya. Beliau menawarkan jalan keluar tercepat untuk ayahku. Yakni menjodohkanku dengan cucunya. Ayahku akhirnya menyetujuinya. Aku yang mendengarkan percakapan mereka langsung pergi meninggalkan mereka semua.
Aku marah, sedih dan kecewa dengan semua percakapan ayah dengan pria tua itu. Aku mengetahuinya jikalau itu adalah pilihan terbaik agar hutang ayah segera lunas.
"Clara sayang ayo cepet pulang, ada yang mau ayah bicarakan" isi pesan singkat ayah padaku
"iya ayah, Clara sedang di jalan" jawabku
Setelah sampai di rumah aku melihat ayah dan ibu duduk di ruang TV dengan memasang wajah serius
"Assalamualaikum" ucapku
"Wa'alaikum salam" jawab ayah dan ibu serempak
"Clara... Duduk sini nak" ibu menyuruhku duduk di sebelahnya
"Baik Bu" jawabku menuju sebelah ibu
"Clara sayang... Besok Pak Rasyid mau datang kerumah kita untuk meminang kamu. Kamu mau ya menikah dengan anaknya Pak Rasyid" ucap Ayah
"Ayah... Aku tau kalau ini adalah perjodohan tetapi apakah tidak sebaiknya aku dan anaknya Pak Rasyid berkenalan dan berpacaran dulu... Bukan tiba-tiba menikah.. Clara juga tidak yakin kalau anaknya pak Rasyid mau di jodohkan denganku" ucap Clara
"Nak... niat baik untuk menikah itu tidak boleh di tunda-tunda lagi... Maafkan ibu ya nak" ucap Ibu
"Clara mengerti Bu... Baik Bu besok Clara akan mengikuti rencana kalian" ucap Clara dengan wajah muram.
___Keesokan harinya____
"Clara sayang... Sudah rapih belum nak? Keluarga Pak Rasyid sebentar lagi sampai nih" teriak ibu dari balik pintu kamar Clara
"Iya Bu... Sebentar lagi Clara keluar" Clara berteriak dari dalam kamar.
Clara keluar dari kamar dan memeluk sang ibu dari belakang kemudian mencium pipi sang ibu. Clara mengenakan dress merah muda panjang dengan rambut di gerai mempercantik penampilannya.
"Wah anak ibu cantik sekali hari ini" ucap Ibu memuji kecantikan Clara.
"Wah anak ayah cantik sekali,, sayang ya Bu.. anak secantik ini kita jodohkan dengan orang yang tidak dia cintai" ucap ayah
"Apa perjanjian itu dapat di batalkan yah" tanya ibu
"Jika memang bisa akan ayah batalkan Bu" jawab ayah
"Sudah lah yah.. Bu.. Clara gapapa kok di jodohkan kaya gini" ucap Clara
"Assalamualaikum" ucap Pak Rasyid memasuki rumah kami
"Wa'alaikum salam" jawab kami sekeluarga.
"Masya Allah cantik sekali tunanganku" ucap Rendra
"Pak Rehan ini Rendra anak saya yang akan saya nikahkan dengan anak bapak" ucap Pak Rasyid
"Saya Rendra om" ucap Rendra
"Ini putri saya namanya Clara" ucap Ayah
Clara hanya tersenyum melihat Rendra.
"Clara cantik, ajak Rendra ke belakang gih agar kalian bisa mengenal satu sama lain" ucap ibu
"baik Bu... Ayo Rendra ikut saya" ucap Clara
Clara dan Rendra pun berjalan bersama menuju halaman belakang dan berbincang-bincang di sana
"Apa kamu mau langsung menikah? Bukankah usiamu masih sangat muda untuk menikah" tanya Rendra
"Apa ada pilihan lain buatku?" tanya Clara
"Pilihan apa maksudmu" tanya Rendra
"Jika ada pilihan untuk menunda pernikahan ini... Aku ingin menundanya... Aku dapat beasiswa kuliah di universitas Negri.. Aku ingin kuliah dulu baru menikah" ucap Clara
"Aku juga ingin menikmati waktu mudaku dengan teman-teman dan segera menyelesaikan studiku" ucap Rendra
"Apa tidak kau pinta orang tua mu untuk menunda pernikahan sampai kita benar-benar siap untuk menikah" tanya Clara
"Bagaimana jika kita segera menikah lalu pindah ke kota dan segera menyelesaikan studi masing-masing baru setelah itu menikmati waktu pernikahan kita.. Menentang keputusan orangtua bukanlah pilihan yang bijak" ucap Rendra
"Jadi kamu ingin menyegerakan acara pernikahan kita? Apa kamu menyukaiku? Aku tidak ingin bermain-main dengan pernikahan" tanya Clara
"Aku menyukai mu ... Mau kah kau menjadi istriku?" tanya Rendra
"Aku belum siap menikah.. Aku belum memiliki rasa denganmu" jawab Clara
"Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku" ucap Rendra.
Clara dan Rendra kembali ke dalam rumah dan bergabung kembali dengan orangtua mereka. Keputusannya bahwa sebulan ini Rendra dan Clara harus berkencan dahulu baru lanjut ke arah yang lebih serius lagi.