"Clara" sapa Rendra dengan memeluk erat tubuh Clara.
"Rendra... Apa kamu benar-benar akan menikahi Clarisa?" tanya Clara cemas
"Pernikahan memang harus terjadi agar perusahaan ayahmu tidak gulung tikar" ucap Rendra
"Mengapa ayah meminta Clarisa untuk menggantikan aku menikah denganmu" ucap Clara
"Aku tidak tau" ucap Rendra
"Aku sudah jatuh cinta padamu... Kenapa ayah berubah pikiran" ucap Clara dengan meneteskan air mata.
Rendra mengusap air mata yang membasahi pipi Clara, "Ayo kita jalan-jalan untuk menenangkan pikiran" ajak Rendra
Clara menurutinya dan naik ke dalam mobil. Dari dalam mobil Clara melihat ke arah Clarisa yang sedari tadi telah memperhatikan mereka berdua.
"Sayang apa yang kamu pikirkan?" tanya Rendra
"Memikirkan calon suamiku menikah dengan saudariku" ucap Clara
"Aku hanya menikahinya, aku hanya cinta padamu. Di malam pertama nanti aku akan menceraikannya.. Aku berjanji padamu" ucap Rendra
"Bisakah selepas kalian menikah, kamu membawaku ikut bersama kalian. aku tidak ingin jauh dari kamu" ucap Clara
"Tentu saja sayang" ucap Rendra
"Kita beli tiket berlibur ke Bali. Dalam pesawat kita akan bersama ya sayang" ucap Clara
"baik sayangku" ucap Rendra
"Apa aku terlihat seperti seorang selingkuhan?" tanya Clara
"tidak.. Kamu adalah satu-satunya wanita yang ku cintai" ucap Rendra.
****
Pernikahan
***
"Saya nikahkan dan saya kawinkan Clarisa binti Rehan dengan Rendra bin Rasyid dengan mas kawin emas seberat 100 gram di bayar tunai" ucap penghulu
"Saya terima nikah dan kawinnya Clarisa binti Rehan dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" ucap Rendra dengan suara lantang dan sekali hembusan nafas.
"Bagaimana para saksi... Sah?" ucap penghulu
"sah" jawab para saksi yang hadir dalam pernikahan Clarisa dan Rendra
Rendra memperhatikan Clara dari kejauhan. Sesekali Clara menghapus air matanya ketika melihat pria yang ia cintai menikah dengan saudarinya.
Rendra dan Clarisa duduk di atas pelaminan dan menyalami setiap tamu yang hadir dalam pernikahan bisnis mereka. Semua orang mendoakan agar mereka segera memiliki keturunan. Hari yang begitu panjang untuk Clarisa dan Rendra. Malam telah larut, mata Rendra tertuju pada Clara yang melintas tepat di depannya dengan baju tidur yang ia kenakan
"Harusnya hari ini merupakan malam pertama aku dengan Clara.. Sial.. aku malah menikah dengan Clarisa" gumam Rendra dalam hati.
"Nda.. Malam sudah larut.. Ayo kita masuk ke kamar" ucap Clarisa menggandeng tangan suaminya
"Kamu masuk saja duluan.. Aku ingin menemui Clara dulu" ucap Rendra
****
"Clara" sapa Rendra dengan memeluk erat Clara
"Iya.. Rendra.. masuklah istrimu menunggu.. tidak disini" ucap Clara melepaskan pelukan Rendra
"Aku rindu.. Aku ga mau malam pertama sama Clarisa.. mau sama kamu" ucap Rendra
"besok aku ke Bali duluan aja.. kamu nyusul.. kita lampiaskan di sana" ucap Clara meninggalkan Rendra
Rendra masih termenung di balkon atap rumah keluarga Rehan dengan menghisap rokok yang ia temukan
"nda" sapa Clarisa
"kenapa masih disini.. ayo masuk.. aku tau kau tidak mencintai aku tapi ku mohon jangan buat semua curiga.. masuklah ke dalam kamar agar Keluarga ku tidak marah denganmu" ucap Clarisa
"baik" ucap Rendra
Rendra memasuki kamar yang telah di hiasi dan tertidur di ranjangnya. Keesokan paginya..
"ca.. Clara hari ini ke Bali.. kita juga nyusul yuk" ucap Rendra
"mau ngapain ke bali" tanya Clarisa
"Aku rindu Clara" ucap Rendra
"sebaiknya kita pindah ke apartemen mu dan aku ajak Clara.. biar kalian bisa habiskan waktu bersama dan tidak ada yang curiga" ucap Clarisa
" ide yang bagus" ucap Rendra