Tin... tin... tin...
Terdengar suara klakson mobil Rendra di depan pintu rumah Clara.
Seusai membunyikan klakson mobilnya Rendra memasuki rumah Clara dan berbincang-bincang dengan ibunya Clara sambil menunggu Clara keluar dari kamar.
Clara keluar dari dalam kamar menggunakan baju warna merah dengan di padukan dengan celana bahan berwarna hitam serta tatanan rambut di kuncir menambah kecantikan parasnya.
"Rendra... Ayo kita berangkat... Aku sudah siap nih" ucap Clara
"Tante .. Rendra sama Clara jalan dulu ya" ucap Rendra sambil Salim dengan ibunya Clara
"Iya nak Rendra.. Clara.. Kalian hati-hati ya" ucap Ibunya Clara
Rendra dan Clara keluar dari rumah dan memasuki mobil, lalu berjalan meninggalkan rumah menuju universitas negri
"kamu tes yang jam berapa Clara?" tanya Rendra
"Jam 10" ucap Clara
"Aku tes yang jam 1 bisa gak kamu nunggu aku nanti pulangnya" tanya Rendra
"bisa kok. Kamu aja bisa Anter aku.. masa aku ga bisa nungguin kamu sampai selesai tes.. Sebelum tes kamu harus makan dulu ya nda" ucap Clara.
"iya nona manis.. Makasih ya sudah mau nunggu aku nanti" ucap Rendra
"ah bukan apa-apa... kalau aku ga nunggu kamu aku pulang nya gimana... hehehehe" ucap Clara
"oh iya ya" ucap Rendra
"kamu yang semangat dan kerjain dengan benar jangan lupa berdoa sebelum jawab soalnya biar bisa keterima kuliah jadi punya alasan kuat buat nolak perjodohan ini" ucap Rendra
"iya Rendra.. kamu juga semangat ya, sukses juga buat kamu.. Semoga kamu bisa dapat yang lebih baik dari aku" ucap Clara
"Aamiin.. Makasih ya" ucap Rendra
***********Sesampainya di kampus***********
"Nda" teriak Clarisa dari kejauhan
"Ca... kamu ngapain disini?" tanya Rendra
"Aku ada tes buat dapet beasiswa kuliah disini... Gak nyangka kita bisa ketemu" ucap Clarisa
"Ndra... aku ke dalam duluan ya,, nanti kamu nyusul aja" ucap Clara
"Clara... tunggu sebentar" ucap Rendra sambil menarik tangan Clara
"Kenalin ini Clara... Tunanganku... Clara ini Clarisa teman kecilku" ucap Rendra memperkenalkan mereka satu persatu
"cantik juga teman kecilmu.. Kenapa kamu ga nikah aja sama dia" tanya Clara
"Maaf ya kak,,, kita tidak memiliki hubungan lebih dari seorang teman" ucap Clarisa
"Aku meninggalkan desa dan kembali ke Jakarta juga karena kamu Clara" ucap Rendra
"Sorry aku duluan ya" Clara pergi meninggalkan Clarisa dan Rendra
"Clara... Tunggu dulu" ucap Rendra
Clara berjalan dan kecewa dengan apa yang dia lihat barusan, "Rendra... Andai kamu tau.. Aku sudah menyukaimu tidakkah kau mau dekat dengan dia" ucap Clara dalam hati
Clara berulang kali menyangkal perasaan ia pada Rendra namun kecemburuannya tidak dapat di tutupi. Rendra yang melihat kecemburuan di mata Clara bergegas pergi meninggalkan Clarisa seorang diri.
"Clara" teriak Rendra sambil berlari menyusul Clara
"Rendra... Sedang apa kamu kesini?" tanya Clara
"Aku mau nunggu tunangan aku" jawab Rendra tersenyum
"Gak usah... Aku bisa sendiri kok" ucap Clara
"Kamu cemburu ya" goda Rendra
"Enggak kok... Aku gak cemburu... Aku memang sedang buru-buru karena belum belajar untuk test hari ini" jawab Clara mengalihkan pembicaraan
"Udah gak usah bohong. kelihatan loh aura kecemburuan kamu dari matamu itu. hehehe" goda Rendra
"Apaan sih.. Gak nemenin Clarisa? sepertinya dia lebih butuh kamu daripada aku" ucap Clara
"Gak perlu .. Dia bisa sendiri kok... dia aja bisa kesini masa dia ga bisa ngapa-ngapain sendiri di kampus ini" ucap Rendra
"Clarisa itu siapa?" tanya Clara
"Clarisa itu teman kecilku waktu di desa.. Sebelum papah menyuruhku pulang dan ingin kita menikah" ucap Rendra
"Apa sebelumnya kamu ada rasa dengan dia?" tanya Clara
"Ada. aku menyukainya... Namun cintaku tidak terbalaskan... Dia punya impian sendiri dan ingin menemukan orangtuanya" ucap Rendra
"Bukankah aku dengan Clarisa itu sedikit mirip" tanya Clara lagi
"Iya.. Sedikit mirip tapi masih cantikan tunangan aku ini kok" goda Rendra..
"Sudah aku mau tes dulu.. Nanti pasti kita gak ketemu kan,, aku nunggu kamu di perpustakaan aja. Cari aku di sana" ucap Clara
"Aku selesai jam 4 sore ya.. Nanti aku susul kamu ke perpustakaan kampus... See you dan selamat mengerjakan tesnya... Semoga lulus" ucap Rendra
"Kamu juga ya Rendra... Aku masuk dulu" ucap Clara
Clara memasuki ruang tes dan mengikuti tes beasiswa dengan baik dan lancar. Setengah jam sebelum Rendra masuk ruang ujian, Clara sudah keluar dan ingin menemui Rendra di kantin. Namun apa yang ia lihat, ternyata Rendra sedang berduaan dengan Clarisa.
"Rendra" ucap Clara
"Clara... Tunggu" ucap Rendra mengejar Clara
"Aku udah selesai niatnya mau ajak kamu makan tapi ada yang ketinggalan di ruang tes. Aku mau ambil barangku dulu ya" ucap Clara menutupi kecemburuannya
"Kita makan dulu yuk,, nanti keburu aku masuk kelas" ucap Rendra
"Aku jadi ganggu kamu sama Clarisa dong" ucap Clara
"Mana ada tunangan yang gangguin tunangannya sih" ucap Rendra
"Gak usah bawa tunangan segala... Kita belum resmi tunangan seharusnya kamu pilih dia bukan aku" ucap Clara
"Cemburu ya sayang... Sini aku peluk" ucap Rendra sambil memeluk Clara
Clara terdiam dan menikmati di peluk oleh Rendra sebentar, "Gak enak di lihat orang" Clara mendorong Rendra. Rendra hanya tersenyum melihat Clara yang salah tingkah
"Jangan marah lagi sayang... kamu hanya salah paham" ucap Rendra
"Bener juga gapapa kok.. Kita kan bukan siapa-siapa" ucap Clara
"Jadi kita bukan siapa-siapa ya" ucap Rendra kecewa
"bukan gitu maksudnya" ucap Clara
"Ayo kita makan dulu... Gak usah bahas ini lagi" ucap Rendra kecewa
"Ayo Rendra" ucap Clara
"Rendra" Clara memanggil Rendra
"Iya Clara ada apa" tanya Rendra
"Nanti yang semangat ya ngerjainnya.. Aku nungguin kamu loh.. Aku mau kita kuliah barengan" ucap Clara
"Buat apa barengan kalau kita gada apa-apa" ucap Rendra
"Kita mau tunangan bukan sebaiknya kita selalu bersama" ucap Clara
"iya... Aku udah selesai makan, aku udah bayar juga... aku mau ke atas dulu. nanti aku jemput di perpustakaan" ucap Rendra
Clara menyesal dengan sikap dingin yang awalnya ia lontarkan pada Rendra malah berbalik sikap Rendra jadi dingin pada Clara.
"Ide bagus pura-pura kecewa... Aku melihat Clara memiliki perasaan denganku" gumam Rendra dalam hati.