Chereads / Cinta yang Tertukar / Chapter 6 - Tak Di harapkan

Chapter 6 - Tak Di harapkan

"Rendra" ucap Clara

"Ada apa sayang" tanya Rendra cemas

"Apa besok kamu benar-benar akan melamar Ku?" tanya Clara memastikan

"Iya dong sayang" ucap Rendra

"Apa kamu yakin akan menikah denganku?" tanya Clara

"Aku yakin 1.000 persen sayang... Kenapa kamu tanya itu? Apa kamu masih meragukan cintaku?" tanya Rendra

"Jika Clarisa juga menyukaimu apakah cintamu padaku akan lenyap?" tanya Clara cemas

Rendra mendekati wajahnya ke wajah Clara dan mencium lembut bibir ranumnya, "Aku hanya mencintaimu seorang" jawab Rendra melepaskan ciumannya.

"Aku juga mencintaimu" ucap Clara

Rendra menjalankan mobilnya menuju pantai. Ia ingin menghabiskan hari ini bersama Clara. Sesampainya di pantai, Clara dan Rendra tidak turun dari mobil di karenakan di luar sedang turun hujan dengan derasnya.

Rendra menatap Clara penuh arti. Karena hujan sangat lebat di luar, tidak ada seorangpun yang terlihat berlalu lalang di tepi pantai. Rendra mendekati wajahnya ke wajah Clara. Kini wajah mereka berdekatan, Clara dengan spontan mengalungkan tangannya di leher Rendra. Rendra pun mulai melumat bibir Clara. Dengan mata terpejam mereka menikmatinya. Rendra melepaskan ciumannya dan berkata, "boleh ya sayang"

Clara tidak menjawabnya, Rendra pun menjauh namun wajahnya di tarik oleh Clara dan bibir mereka kembali berciuman. Tangan Rendra pun mulai memainkan aksinya. Clara hanya terdiam menikmatinya.

Mereka pun tertidur tanpa sehelai benang menempel di badan mereka dengan posisi berpelukan di kursi belakang.

"Apa yang kita lakukan ndra" tanya Clara menutupi tubuhnya

"Aku akan bertanggungjawab" bisik Rendra

Clara dan Rendra mengenakan pakaian mereka masing-masing dan pulang kerumah Clara.

"Kalian kemana" tanya ayah Clara

"Kami bermalam di pantai om" ucap Rendra

"Apa yang terjadi sayang? seperti habis menangis" tanya ibu

Clara masuk ke kamar yah Bu, Clara pusing. Clara meninggalkan orangtuanya dengan Rendra tanpa ia sadari telah hadir Clarisa.

"Ca.. Ngapain disini" tanya Rendra heran

"Ini rumah orangtua kandungku" ucap Clarisa

"Kami memiliki putri kembar, namun kami kehilangan salah satunya karena keteledoran perawat disana.. Beruntung kami sempat memakaikan kalung nama untuk nya" ucap ibu.

"Rendra... Sepertinya om akan batalkan pertunangan kamu dengan Clara dan menggantikan dengan Clarisa" ucap Ayah Clara

"Ayah" ucap Clarisa

"Sebagai permintaan maaf dari kami.. Kami ingin kamu menerima kehidupan yang lebih baik" ucap Ayah

"Maaf om.. Saya mencintai Clara.. Clarisa masa lalu saya" jelas Rendra.

Orangtua Rendra datang membawa bingkisan.

"Assalamualaikum Pak Rehan" ucap Rasyid dari luar rumah

"Wa'alaikum salam... Ayo masuk.. Silahkan duduk dulu" ucap Rehan

"Terimakasih pak Rehan" ucap Rasyid

"Suatu kehormatan bagi kami di kunjungi oleh Anda Pak Rasyid" ucap Rehan.

"Maksud dan tujuan saya dan istri kesini adalah untuk meminang putri bapak untuk putra kami" ucap Rasyid

"Perkenalkan ini putri saya Clarisa yang akan menikah dengan Rendra" ucap Rehan

"Bukannya seharusnya Clara yang menikah dengan Rendra" ucap Rasyid

"Clarisa sudah mencintai Rendra sebelum kita menjodohkan anak-anak kita. kalau saya menikahkan Clara dengan Rendra.. Clarisa hatinya pasti terluka" ucap Rehan

"Kalau begitu biar Rendra yang memilih ingin menikah dengan siapa" ucap Rasyid

"Clarisa masa lalu saya. Kami memang saling mencintai hingga rencana perjodohan itu kami memutuskan hubungan.. Saya menjalin hubungan dengan Clara hingga tumbuh benih cinta di antara kami.. Sekarang saya mencintai Clara" jelas Rendra

"Cinta antara kamu dan Clarisa tulus.. Sedangkan cinta untuk Clara terpaksa.. Aku tak ingin putri kesayangan ku menderita karena pernikahan" ucap Rehan

Clara dari atas tingkat mendengar semuanya merasa kecewa dengan kedua orangtuanya. Seusai Pak Rasyid dan istrinya pulang. Ayah masuk ke kamarku.

"Nak.. kamu tidak usah menikah dengan Rendra" ucap ayah

"kenapa berubah pikiran yah?" tanya Clara

"Ayah ingin kamu melanjutkan studi mu" ucap ayah

"Clarisa... Siapa dia?" tanya Clara

"Dia adalah kembaranmu yang dulu ayah buang. Dia mencari kita di saat ayah butuh... Hati ayah sesak ketika ingin menjodohkan kamu dengan Rendra begitu Clarisa datang ayah langsung lega" ucap Ayah

"Lakukan yang ayah mau.. Clara mau sendiri" ucap Clara bersedih

"Jangan bilang kamu sudah jatuh cinta dengan Rendra" tegas ayah

"Gak ada gunanya aku suka sama siapa" ucap Clara.

Melihat ayah keluar dari kamar Clara, Clarisa mencoba bicara dengan saudarinya itu.

tok...tok..tok..

"Siapa?" tanya Clara dari balik pintu

"Clarisa" jawab Clarisa

"Masuklah" ucap Clara mempersilahkan Clarisa masuk

"Terimakasih ka" ucap Clarisa

"Ada apa?" tanya Clara

"Setelah pernikahan itu terjadi aku akan bercerai dengan Rendra" ucap Clarisa

"Tidak perlu" ucap Clara

"Rendra masa lalu aku tapi ia masa depan kak Clara" ucap Clarisa

"Persiapkan dirimu untuk menjadi istri dan menantu... Pergilah aku ingin sendiri" ucap Clara

Clara bergegas mengunci pintu ketika Clarisa keluar dari kamarnya.

"Bodoh..Aku begitu percaya kalau Rendra jodohku.. Aku sudah memberi semuanya.. Nyatanya??? Dia menikahi wanita lain... Aku kotor... Aku hina" ucap Clara dengan mengacak-acak rambutnya, derasnya air mata membasahi pipi.

***

keesokan harinya

"Clara... sarapan dulu nak" ucap ibu yang sedang menyiapkan sarapan

"Sarapan sama Clarisa aja" ucap Clara sambil berlalu.

Ayah memperhatikan tingkah putri kesayangannya berubah sejak kemunculan Clarisa.

"Lihatlah.. Putri kesayanganku pergi melewati sarapannya" ucap ayah dengan sinis ke arah Clarisa

"Aku akan mengejarnya yah" ucap Clarisa yang berlari mengejar Clara.

Langkahnya terhenti begitu melihat Rendra dan Clara berpelukan lalu pergi dengan mobil putih milik Rendra.

"Nda.. Kaka.. aku sayang sama kalian.. aku hanya menjadi penghalang cinta kalian" ucap Clarisa dalam hati.