Chereads / Cinta yang Tertukar / Chapter 5 - Pengakuan Cinta

Chapter 5 - Pengakuan Cinta

Hari yang sangat cerah dan cahaya mentari pagi menembus tirai kamar Clara. Clara yang baru terbaru dari tidurnya langsung melihat ke arah jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.

"Apa hari ini aku dating lagi sama Rendra? Ah mana mungkin... Dia pasti dating sama Clarisa sekarang" gumam Clara dalam hati.

Clara menuruni anak tangga dengan perlahan dan betapa terkejutnya mendapati tunangannya Rendra sudah berada di ruang tamu dan berbincang-bincang dengan ibunya.

"Rendra" ucap Clara heran.

"Hai manis.. Baru bangun tidur ya" ucap Rendra

"Ngapain kamu kesini" tanya Clara

"Mau jemput kamu.. Emang mau ngapain lagi" ucap Rendra

"Bukannya kemarin kamu marah sama aku" tanya Clara

"Sini... Duduk dulu baru ngobrol.. Emang gak capek ngobrol sambil berdiri?" ucap Rendra

Clara berjalan menuju Rendra dan langsung duduk di sampingnya, "Kemarin kamu marah sama aku.. Sekarang kamu ada di rumah aku" ucap Clara.

"Aku tidak marah sayang... Kemarin memang aku hanya memiliki sedikit waktu" jelas Rendra.

"Bagaimana dengan Clarisa?" tanya Clara

"Kamu masih mencurigai aku memiliki hubungan spesial dengan Clarisa?" tanya Rendra

"Seperti apapun hubungan aku dengan dia... Aku akan menikah denganmu" tegas Rendra

"Gak usah muluk-muluk lah" ucap Clara dengan ketus

"Apa kamu sayang sama aku?" tanya Rendra

"Aku tidak menyayangimu.. Terserah kamu punya hubungan seperti apa dengan dia.. Aku tidak peduli" ucap Clara

"Kamu semakin menunjukkan rasa cinta dan takut kehilangan aku.. Kamu semakin menggemaskan" ucap Rendra sambil mencubit kecil pipi Clara

"Aku mau mandi dulu" ucap Clara

"Ikut dong" goda Rendra

"Ikut-ikut aja.. Kita belum muhrim juga" ucap Clara

"Jadi.. Nanti kita akan jadi muhrim ya sayang" goda Rendra

"Kita menikah juga karena perjodohan bukan karena saling sayang" ucap Clara

"Semakin menyangkal semakin terlihat jelas perasaan kamu ke aku" ucap Rendra

Clara pergi meninggalkan Rendra begitu saja dengan perasaan senang. "Rendra datang ke rumahku, berarti dia punya perasaan denganku atau dia terpaksa karena perjodohan ya" ucap Clara dalam hati.

"Aku suka sama kamu Clara" bisik Rendra di telinga Clara

"kenapa dia tau apa yang aku bicarakan" ucap Clara dalam hati

"Clara... Aku tau suara hati kamu" ucap Rendra dengan senyum manisnya

"Minggir... Aku mau mandi" ucap Clara

"Kamu dari tadi melamun aja.. Apa perlu aku yang mandiin?" goda Rendra

"Jangan macem-macem kamu" ucap Clara

"Aku temenin kamu ke atas ya sayang biar kamu ga jauh dari aku.. Biar mandinya tenang" goda Rendra

"Terserah" ucap Clara

Clara dan Rendra menaiki anak tangga satu persatu hingga sampai di atas.

"Kamu tunggu disini... Jangan coba-coba masuk ke kamar" ucap Clara

"Siap tuan putri" ucap Rendra

"Remote tv nya dimana ya? Nungguin putri kesayangan mandi sambil nonton tv seru" tanya Rendra lagi

"Ini" ucap Clara sambil menyerahkan remote tv pada Rendra

Rendra menerima sambil memegang lembut tangan Clara, "terimakasih"

Clara melepaskan tangannya dan pergi begitu saja tanpa sepatah katapun dengan perasaan yang berbunga-bunga, "Rendra memegang tanganku.. Senang sekali rasanya" gumam Clara.

Clara mandi sambil melamun. Betapa bahagianya dia melihat orang yang ia sayangi pagi ini sudah berada di rumahnya. Namun di balik kebahagiaannya. Ia sangat khawatir jika Clarisa datang kembali.

"Wah harum sekali" ucap Rendra yang melihat Clara keluar dari kamar mandi dengan mengenakan tank top berwarna merah muda dan celana pendek.

"Ngapain kamu di kamarku.. Keluar" Clara berteriak sambil mendorong Rendra keluar kamar.

"Orangtuamu yang menyuruhku nunggu kamu di dalam.. Kalau aku keluar tanpa kamu.. Apa yang mereka katakan" ucap Rendra

"Sebentar lagi juga aku keluar kok.. Tunggu di luar" ucap Clara

"Clara kamu ngapain" tanya Rehan

"Yah.. Aku menyuruhnya untuk nunggu di luar. tapi dia masuk ke dalam" ucap Clara

"Ayah yang memintanya menunggu di dalam" ucap Rehan

"Kalau dia berbuat yang tidak-tidak gimana yah" tanya Clara

"Biar gimanapun kalian akan menikah jadi harus terbiasa" ucap Rehan

"Clara.. Semakin kamu marah.. Semakin membuatku ingin menyentuh kamu dengan pakaian mini mu itu" goda Rendra menginginkan

Clara langsung tersadar dengan pakaian yang ia kenakan. Wajah Clara memerah dan langsung memasuki kamar.

"bodoh... bisa-bisanya berlama-lama mengenakan baju seperti ini di depan dia.. Dia jadi melihat semuanya" gumam Clara dalam hatinya

Clara mengenakan kaos berwarna biru dengan celana jeans lengkap dengan syal yang melilit di lehernya. Tanpa ia sadari Clara mengenakan baju yang senada dengan Rendra.

"Mau kemana kita hari ini" tanya Clara

Rendra menoleh ke arah Clara dan melihat betapa cantiknya Clara dengan kaos dan celana jeans-nya.

"Cantik" ucap Rendra dengan mata yang tak berkedip melihat Clara

"Hei... Jangan bengong" ucap Clara dengan melambaikan tangannya tepat di depan mata Rendra untuk membuat Rendra tersadar dari lamunannya.

"Eh" ucap Rendra yang tersadar dari lamunannya

"Biasa aja ga usah terkesima melihatku" ucap Clara

"Habis kamu cantik sih" ucap Rendra

"Mau kemana kita hari ini?" tanya Clara

"Kita kerumahku aja yuk.. Mamah dan papah ingin bertemu denganmu" ajak Rendra

"Yah.. Kenapa gak bilang dari tadi.. ini gak sopan buat ketemu orangtuamu.. Aku ganti baju dulu ya" ucap Clara kecewa

"Gak usah" Rendra menarik tangan Clara dan menggenggamnya dengan erat.

"Aku mau pamit ayah dan ibu dulu" ucap Clara

"Mereka sudah pergi tadi.. Mari kita pergi" ajak Rendra

"Aku mau ambil tas dulu di kamar" ucap Clara sambil menarik tangannya yang masih di pegang Rendra

"Dia gak melepaskan tangannya dan malah mengajakku masuk ke kamarnya" gumam Rendra dalam hatinya

"Rendra" Clara menepuk pundak Rendra agar Rendra tersadar dari lamunannya

"Iya" ucap Rendra

Clara menarik tangan Rendra menuruni anak tangga. Perasaan senang saat melihat tangan mereka masih berpegangan erat. Mereka sudah sampai depan pintu mobil.

"Sayang.. Masuk ke dalam dulu, nanti di mobil kita bisa lanjutin pegangan tangannya. aku ga bisa masuk mobil kalau begini" ucap Rendra dengan membuka pintu mobil untuk Clara

"Siapa yang mau megang tangan kamu" ucap Clara.

Rendra mengangkat tangan mereka yang masih berpegangan dengan senyuman kemudian mencium tangan Clara. Clara tersenyum kemudian menundukkan kepalanya dan melepas pegangan mereka. Rendra yang melihat Clara salah tingkah pun tersenyum penuh kemenangan. Rendra masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang kemudi lalu. Sebelum memasang sabuk pengaman untuk dirinya, ia memasangkan sabuk pengaman untuk Clara.

"Di pasang dulu sabuk pengamannya ya sayang" ucap Rendra yang sibuk mencari ujung sabuk pengaman yang di duduki oleh Clara.

"Mana ujung sabuk pengamannya ya" tanya Rendra dengan mendekati wajahnya ke wajah Clara.

Clara memundurkan kepalanya untuk menjauhi wajah mereka. "Aku bisa sendiri.. Duduk kembali" ucap Clara malu

Rendra mengecup kening Clara dan memasangkan sabuk pengamannya dengan cepat. Clara masih terdiam dengan perlakuan manis Rendra itu. Rendra meraih tangan Clara dan memegangnya sepanjang perjalanan.

Rendra memarkir mobilnya dan mengajak Clara turun.

"Sayang kita sarapan dulu.. Sampai kapan kamu diam seperti itu.. Apa mau aku tambah lagi?" ucap Rendra

"iya" jawab Clara

Rendra yang mendengarkan ucapan Clara langsung mencium kening Clara sekali lagi.

"Ayo kita turun sayang. Aku udah lapar" ucap Rendra

"Rendra... Pagi ini kamu menciumiku dua kali" ucap Clara dengan suara pelan

"Apa kamu tidak menyukainya? Maafkan aku sayang.. Aku gak akan melakukannya lagi" ucap Rendra penuh sesal

"Aku baru pertama kalinya di cium seseorang selain orangtua ku" ucap Clara

"Aku gak lakuin lagi sayang..Ayo kita turun" ajak Rendra

Clara hanya diam dan mengikuti Rendra dari belakang. Mereka bertemu lagi dengan Clarisa.

"nda" sapa Clarisa

"hai ca.. Lagi ngapain di sini" tanya Rendra

"Aku lagi nyari sarapan nih.. Kamu ngapain?" tanya Clarisa

"ehm" ucap Clara berdehem karena cemburu

"Aku sama tunangan ku mau sarapan" ucap Rendra

"Wah kalau gitu aku permisi dulu ya gak enak ganggu" ucap Clarisa

"Lain waktu gak usah ganggu calon suami orang ya" ucap Clara dengan sinis

Rendra melihat ke arah Clara dan tersenyum penuh arti, "udah ngakuin aku calon suamimu?" tanya Rendra

"Udah ga usah di bahas" ucap Clara

"Sayang.. Kamu takut aku di ambil sama Clarisa ya" ucap Rendra menggoda

"Aku gak suka aja dia terlalu akrab dengan calon suami orang" ucap Clara

"Semakin kamu cemburu semakin cantik" bisik Rendra di telinga Clara

"Apaan sih kamu" ucap Clara mencubit pinggang Rendra

Rendra meraih tangan Clara dan menggandengnya.

"Jangan pernah lepasin aku ya ndra" ucap Clara

"Tidak akan pernah sayang" ucap Rendra dengan mengelus rambut Clara

Seusai makan mereka kembali ke dalam mobil. Clara terdiam dan Rendra mengajak bicara Clara.

"Kamu kenapa sayang... Dari tadi diem aja" tanya Rendra

"gapapa" ucap Clara

"Yang benar nih" tanya Rendra meyakinkan

"Ndra.. Jangan tinggalin aku.. Aku takut kehilanganmu.. Aku suka sama kamu" ucap Clara

" Aku akan selalu bersamamu sayang.. Terimakasih sudah menyukai ku.. Aku tidak hanya suka padamu tapi aku sayang sama kamu" Ucap Rendra dengan memeluk erat tubuh Clara

Rendra menjalankan mobilnya menunju rumah. Orangtua Rendra ingin bertemu dengan Clara.

"Kapan kalian meresmikan hubungan kalian" ucap Papah Rendra

"Terserah Rendra dan om saja.. Saya hanya mengikuti rencana kalian" ucap Clara

"Besok kami akan datang melamarmu.. Bersiaplah" ucap papah Rendra.