Blup!
Blup!
Alex berhasil kabur dari Amarie Wanita Rogha Zeus dengan kekuatan yang mengerikan, Alex merasa belum cukup kuat untuk melawannya.
Mung Mung Mung!!!
Tiba-tiba terdengar bunyi Seruling kembali.
Alex melirik kesana kemari merasa tak mungkin jika Amarie berhasil mengikutinya.
Saat Alex melirik Melo yang di tangan kirinya terlihat Melo dalam keadaan Pingsan merasa tak mungkin jika Melo dapat membunyikan sihir Serulingnya dalam keadaan tertidur.
Wush!
Angin bertiup kencang cahaya menyinari seluruh badan Alex.
Alex melihat samar samar seorang Wanita berbaju hitam sambil membunyikan serulingnya nampaknya ia berjalan mendekati Alex, Namun sayangnya Alex tak bisa bergerak sehingga Ia hanya terdiam sembari menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
wush!
Wush!
Wush!
Nampaknya Wanita itu terlihat sangat menikmati membunyikan serulingnya tanpa Ekspresi, namun Alex merasa semakin lemas bahkan tubuh nya sudah tidak bisa merasakan apa apa lagi merasa sangat lemas hingga tengkurap di atas Padang Rumput.
"Tidaak!! Hentikaan Kak hentikaaann"
Teriak Melo ketika ia baru tersadar akibat bunyi Seruling.
Kemudian Mata wanita itu kini berubah menjadi Hitam seperti kerasukan Roh jahat saat ia memainkan alat musik Seruling itu.
"Kak tidaak.... jangan bunuh dia dia yang menolongku"
ucap Melo kepada Wanita itu.
Namun sepertinya Alex sudah tak tersadarkan diri kini Tongkat itu kembali berubah menjadi Batu kristal.
~~~
Alex kini mulai tersadar sedikit demi sedikit matanya terbuka,Rasa dingin sejuk terasa di tangan kirinya.
Melo terlihat sedang membersihkan beberapa Dedaunan kering yang sepertinya telah memberi obat kepada Alex di tangan kiri nya.
Wanita itu kini terlihat berada di atas pohon sembari memainkan serulingnya sedari tadi.
"Ah....."
Alex mencoba bangkit namun sepertinya rasa mati rasa di lehernya masih sedikit berasa sehingga saat Alex mencoba memegang bagian belakang lehernya ia merasakan beberapa Daun yang sepertinya telah di tumbuk masih menempel pada Leher bagian belakang Alex.
"Kak Alex jangan bangun dulu mungkin belum sepenuhnya pulih"
Melo berusaha menjelaskan keadaan Alex.
Namun sepertinya Suara bunyi seruling itu kini berhenti saat Alex melirik kepada Wanita terlihat Ekspresi sinis pada matanya.
Kemudian Wanita itu berjalan mendekati Alex.
"....."
Wanita itu hanya melirik kepada Melo seperti memberikan kode mata kepadanya, Alex tak mengerti apa maksud dari wanita itu, namun Melo hanya mengangguknya.
Kemudian Wanita itu mengembalikan Bola kristal milik Alex.
"eee..."
Alex tampak kebingungan,Namun wanita itu hanya tersenyum manis seperti menunggu Alex kembali mengambil Bola kristalnya.
"Anu.... Dia siapa "
Tunjukny kepada Wanita itu saat wanita itu hendak pergi kembali ke arah Pohon.
"Dia kaka kandungku Namanya Serlin,Dia bisu"
Jelas Melo kepada Alex.
"Heee? Saudara jadi Demi Rogha Keren banget kok bisa?"
"Oh ya makasih y sudah membantu mengobatiku"
Alex langsung mengatakan 2 kalimat secara bergiliran sembari mencoba memakai bajunya kembali.
"Ah tidak tidak.... seharusnya aku yang meminta maaf sudah mengganggu Perkelahian kalian,aku jadi merasa bersalah"
Melo mencoba membantah permintaan terimakasih Alex.
"Asalkan kau tahu jika kau tidak datang mungkin aku sudah di kuliti HaHaHaHaHa"
Alex tertawa meskipun terdengar Oleh Melo bahwa penjelasannya terasa sangat mengerikan.
"He??????? kenapa ketawa harusnya itu mengerikan"
Tanya Melo merasa was was mendengar Kata Kuliti yang kemudian ia berkata kata sembari mengigit kukunya seperti merasa ketakutan.
"Nggak kok sekarang kan sudah aman berkat Dek Melo sama Kaka Serlin"
Ucap Alex sambil meng elus elus kepala Melo membuat wajah Melo memerah.
"ah Anu kak sebenarnya aku ....."
Belum sempat berbicara tiba tiba Serlin muncul di samping Melo yang kemudian menggandeng Melo seperti mengajak untuk segera pergi dari tempat ini.
"Heee?! Kak Alex sampai jumpa bertemu lagi"
Ucapnya sambil melambaikan tangan kepada Alex.
Kemudian Serlin melirik kepada Alex sembari memberikan senyuman hangat kepadanya seperti memberikan kata kata terimakasih,yang kemudian Alex pula membalas senyumannya.
.
***
Setelah tau wujud Siel dan ketika sudah menemuinya kini Asslan tampak merasa terbebani dengan apa yang siel ucapkan. mereka berdua kini segera menuju ke base mereka
"Hai..."
Terlihat seorang centaur melambai lambaikan tangannya ke arah Eden dan di balas senyuman nya yang cukup di paksa
asslan ingat yang berada di sana adalah ke 9 Demi Togha athena selain siel dan mina
"Satu,dua,tiga...."
Asslan menghitung dengan hati hati, namun meski dia telah menghitung berulang kali tetap jumlahnya adalah sebelas,melihat Asslan sedang berpikir keras nampak kini centaur tadi berjalan mendekat
"Grrrroow...kau bozku sedang apa hitung mu itu" Nampak sebuah kalimat dengan susunan ambradul keluar dari mulutnya
"Jahahah Galan jangan kau takuti dia, kau tau dia baru saja bertemu dengan Siel!!!..."
Ucap Eden sambil menepuk punggung Asslan, namun Asslan nampak terganggu dengan tingkah Eden yang terlihat nampak terlalu akrab dengan nya dan kini dia melepaskan tangan Eden
"Bukannya ke 9 rogha? kalau siel, Mina dihitung bukannya jumlah kalian adalah 11???"
Pertanyaan Asslan yang sepele kini membuat semua rogha yang ada di sana mulai melihat Asslan dan mulai cekikikan
"Hoi hoi jangan bilang kau juga menghitung bayangan milik Mina dan Siel? "
Jelas seorang yang sedang duduk di bangku yang kemudian akan di panggilan dengan sebutan Ryota,sambil duduk dia menjelaskan bahwa centaur yang bernama Galan dan manusia yang kini berada di depannya adalah ryota (yang di maksud dirinya sendiri ) adalah sebuah sihir illusion
"Jadi kalian adalah bayangan? Ha maksudnya"
Terlihat Asslan kini melihat Galan sekali lagi dengan seksama dan takbisa di pungkiri kini dia menyadari bahwa wujud Galan dan Ryota tampak lebih transparant dan ketika Ryota mempraktekan dengan turun dari bangkunya dam menyentuh Asslan kini dia menembus layaknya hanya hologram
"Ability ilussion...."
Nampak dari belakang asslan terlihat nimfa yang nampak menjelaskan apa yg terjadi barusan, dia menjelaskan bahwa 2 bayangan itu adalah bayangan yang di buat Mina dan Siel saat mereka sedang tak ingin mengikuti rapat
"Oh... Aku aku adalah Sinta lavita kau bisa panggil aku Sinta, kalau kau memang pernah bertemu Siel dia adalah illusion taulah kalau dia pengguna ilusi begitu juga Mina
***
Di sebelah kamu ada Eden pengguna Ability Summoner
***
Pria yang ada di ujung sana adalah kuro dia adalah beast
***
2 Nimfa yang ada di sebelahnya yang nampak dari tadi melihat kamu mereka adalah fina dan maiya, ku sarankan jangan kau dekati mereka tak terlalu suka dengan keberadaan manusia di sini
***
Dan terakhir Andi dan Rendi mereka manusia rogha yang belum kami ketahui kemampuan nya"
Sambil Sinta menjelaskan Asslan kini tengah mengingat ingat siapa saja yang dia temui dan siapa saja ya pernah Sinta sebut...
"Hemm bukannya aku tak faham tapi kenapa kalian bisa tau Ability kalian ucap Asslan penasaran "
Kemudian Sinta pun menjelaskan pengetahuan nya yang di dapat dari Tetua saat sedang menjelaskan mengenai rogha bahwa ada 6 ability yang sudah di miliki demi rogha saat dia sudah terpilih yaitu
*Spell caster
*Dark magic
*Fighter
*Ilusion
*Beast
*Summoner
Masing masing ability memiliki keunggulan masing masing seperti
ilusion yang seperti namanya mampu memanipulasi ruang dan waktu dan sesuatu yang berhubungan dengan hal yang tak logis
Beast yang mampu merubah diri ke bentuk yang lain guna meningkatkan kekuatannya
Dark magic yang memiliki kemampuan dalam sihir kegelapan dan racun
Fighter ya memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa
Summoner yang mampu memanggil sesuatu dan juga memanfaatkan sesuatu (menggerakan)
Dan terakhir adalah ability terkuat yaitu
Spell caster memiliki kemampuan yang sama seperti dengan element dewa dan memiliki kemampuan yang berhubungan
Agar lebih jelasnya Sinta menggambil sebuah daun, batu, serangga, bom asap, kristal, dan belatih dan meletakkan secara melingkar yang membentuk sebuah segi enam dengan susunan illusion (bom asap) - dark magic (batu) - spell caster (kristal) - fighter (belatih) - beast (serangga) -summoner (daun).
"Wew kristal dari mana Sinta mengambilnya '_' "
Pikir Asslan
Sinta menunjuk ke belatih
" Nah misal kau ability nya tu Fighter berarti kau juga bisa mempelajari ability yang paling dekat paling tidak maksimal 50℅ dan ability yang lumayan jauh sebesar 25℅ sedangkan kalau kau mempelajari ilusion kau hanya dapat mempelajari nya sebesar 5℅ saja "
Asslan tampak mengangguk angguk saja nampak terlihat di wajah mereka belum faham
"Jadi...."
Ucap Asslan seraya menarik serangga yang hendak melarikan diri dari tempat Mina menjelaskan
"Aggrh.... Aku tak pernah sesulit ini menjelaskan pada anak Tk.."
Teriak Sinta geram, kemudian ia berdiri dan mengambil sebuah daun di dalam tasnya daun itu nampak seperti bintang segi enam dengan tangkai di tengah nya lalu dia meneteskan darahnya ke daun tersebut
"Ini adalah daun furry dari pohon furry yang biasa tumbuh di sini daun ini akan bereaksi dengan mahluk hidup kalau dia mendapat kan darahnya "
Saat tetesan darah Sinta jatuh di daun furry itu sontak daun itu mulai mengering
Melihat hal itu Asslan pun memohon agar dapat mencoba daun tersebut kepada mina
"Ini... Tapi ingat tak semua nya bisa berhasil tergantung hal apa yang bangkit dari dirimu saja"
Di percobaan Asslan, dia mendapati daun furry tak bereaksi dengan darah nya
5 menit kemudian....
Tak terjadi apa apa
"Hemm sebenarnya reaksi daun furry itulah yang memberi tau kita sebenarnya ability kita itu apa" Ucap sinta sambil melanjutkan menjelaskan bahwa reaksi daun seperti ini
Jika
*Spell caster berubah menjadi rapuh
*Dark magic berubah menjadi mengering
*Fighter berubah menjadi mengeras
*ilusion berubah menjadi terbakar
*Beast berubah menjadi mengkelung
*
Summoner berubah warna
Nampak kini asslan semakin mencoba meliat kembali daun furry nya namun tak terjadi apa apa
Dan halitu membuat Sinta bergumung
"Oh jadi kau sama dengan dia,,,,"
Namun saat Asslan melihat Sinta kembali sinta pun segera pergi dari pertanyaan Asslan seakan dia sadar apa yang akan di tanya Asslan saat dia keceplosan bicara seperti itu.