Chereads / Young Gods & Goddesses / Chapter 27 - Permainan Dewa

Chapter 27 - Permainan Dewa

Dok

Dok

Dok!

Suara ketukan pintu terdengar terjeda jeda.

Dok!

Dok!

Dok!

Terdengar kembali suara ketukan Pintu.

"Hei Aros...bukalah pintunya kau ngapain sih budek apa?,"

ucap Zerli yang sedang terduduk santai sembari mengupas Apel dengan Pisau kesayangannya.

"heh?! @$#@@"

terlihat wajah kesal konyol Aros yang sepertinya merasa pasrah ketika Di perintah oleh Zerli.

Aros yang sedang melatih ototnya,kemudian ia berhenti lalu berjalan menghampiri pintu.

"mau bagaimana lagi jika aku tak melakukannya, yang ada aku sudah di kuliti"

batin Aros.

Kreaak!

Sfx: suara pintu terbuka.

Ketika Aros membuka pintu terlihat sesosok wanita dengan gaya Baju Selendang menjuntai dengan mengenakan topi besar sembari membawa Ranjang Buah buahan.

"Emmmmmm etoo anu",

ucap wanita itu merasa Malu melihat tubuh Aros yang sedang telanjang dada sedikit berkeringat.

"eee....?,"

Aros hanya terbingung melihat reaksi Wanita itu kemudian Aros mencoba menanyakannya.

"Halo?Ada apa ya?ada yang bisa di bantu?".

"Emmmmmm anu Aku Membawa pesan Dari Dewa Hermes, aku sebagai perantara Kalian dengan Anuuu etoo.... Dewi Afrodit,"

ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

"heh? perantara Dewi Afrodit? ah maap maap silahkan masuk duduk dulu di dalam,"

Aros mencoba untuk mengajaknya masuk dan duduk di dalam Rumah yang memang sudah di persiapkan untuk Demi Rogha Afrodit.

Namun Wanita itu bukannya masuk justru melihat lihat seolah mencari sesuatu.

"Eh anu Nona Siryu Maiden dimana?,"

wanita bertopi besar mengatakan seolah olah ia tak tahu keberadaan Siryu.

Mendengar nama yang asing Aros dan Zerli terkejut karena mereka hanya tinggal berdua di Spíti Demi Rogha Afrodit semenjak mereka terpilih menjadi Demi Rogha.

"Hah Siryu? siapa?"

Zerli kini bangkit dari tempat duduknya kemudian memegang Pisau nya di tangan kanan terlihat bahwa Zerli memegang pisau itu sangat kuat.

Melihat sikap Zerli yang tiba tiba hendak melakukan sesuatu pada wanita itu Aros berusaha menenangkan Zerli dengan memegang tangan kanannya yang sepertinya sangat kuat memegang Pisau.

"Emmm anu etooo jadi kalian belum tahu Siryu?,"

tanya wanita itu kepada Aros dan Zerli,seketika itu Wanita yang mengaku sebagai perantara Dewi Afrodit kemudian dia menjelaskannya kepada mereka.

Bahwa Siryu Maiden adalah Demi Rogha Afrodit Pertama, sebelumnya Siryu memohon mohon kepada Dewi Afrodit untuk tidak memilih Demi Rogha Afrodit lagi namun ketika Siryu mengetahui jika Dewi Afrodit memilih 2 demi rogha Siryu marah dia merasa tak suka jika ada orang lain yang ada dari pilihan Dewi Afrodit selain dirinya,Jadi sejak saat itu hingga sekarang Siryu Maiden tak pernah menginjak ke Spíti Demi Rogha Afrodit lagi.

"BHAK @#$@&@#..... "

"Jadi Ada 3 Demi Rogha Afrodit dong huaaaa sialan :( Saingan ku nambah satu,"

Aros nampaknya merasa putus asa dengan wajah konyolnya jika saingannya bertambah satu.

namun berbeda dengan Zerli sepertinya Wajah bengis akan haus darah kini terlihat.

"Hei katakan dimana keberadaan Siryu!"

desis Zerli kepada Wanita Bertopi besar di telinganya dengan suara yang lirih namun sedikit keras membuat Aros pun mendengarnya.

"Ah.... aa aa anu"

nampak wajah wanita itu memerah ketika Zerli membisikkan padanya.

"Emmmm barusan tadi aku berpapasan dengan Siryu,Karena tadi aku berpapasan jadi aku sekalian menyampaikan pesan Dari Dewa Hermes kepada Demi Rogha Afrodit,"

jelasnya sambil memberikan kertas kepada Zerli.

Tanpa bertanya tanya Zerli segera membuka Kertas surat itu nampaknya itu adalah peta tempat berkumpulnya Garis Start Dimulainya Ujian Seleksi para Demi Rogha dari ke 12 Dewa Dewi Olimpus.

"Cih...."

Kemudian Zerli menyerahkan Peta itu kepada Aros, lalu nampaknya Zerli terburu buru sembari berganti baju ala Siswi Jepang dengan Rok mini-nya.

"heh? ah peta? weeehh gunung Olimpus?Garis Start gila gila...,"

Aros nampak Semangat kembali yang tadinya ia sedikit terpuruk namun sepertinya semangat nya membara.

"Oh ya Ujian nya akan di mulai 68 hari lagi ketika Bel Gunung Olimpus Berbunyi atau lebih tepatnya hari ke 100, kalian harus sudah berada di sana sebelum Bel berbunyi,"

jelasnya wanita bertopi besar itu kepada Zerli dan Aros.

"Hei Zer.... kau mau kemana?"

Aros nampaknya terbingung ketika melihat Zerli bersiap siap sembari menyimpan beberapa pisau di tubuhnya.

"Cih... persetan dengan waktu lagipula aku ingin bertemu dengan Zerli terlebih dahulu,"

Kini Zerli keluar Dari Spíti sembari berjalan kemudian menodongkan Pisau ke lehernya sendiri.

"Oh ya... A.R.O.S. D.E. Z.I.D.O setelah aku memotong kepala S.I.R.Y.U .M.A.I.D.E.N nanti aku akan segera menyusulmu untuk M e m o t o n g l e h e r m u"

ucapnya dengan tatapan Ala Psikopatnya kepada Aros.

".... hei Zer!!"

Namun sepertinya Aros tak meresponnya dengan serius karena ia sering di ancam oleh Zerli setiap malam.

Aros berusaha memanggilnya nampaknya Zerli tak peduli dengan kecohannya,Zerli kini sudah berjalan jauh.

Saat Aros berusaha mengejar Zerli sambil memanggil manggil namanya namun nampaknya Zerli kini sudah berjalan semakin jauh.

"oh ya.... HEEEEEHH????"

Aros membalikkan badannya hendak menanyakan sesuatu kepada Wanita asing itu namun tiba tiba dia sudah Hilang membuat Aros terbingung bingung

~~di sisilain ruang tahta tempat para dewa berkumpul~~

" Kau tak seperti biasanya Poseidon " Ucap Dewi Athena sambil naruh cawan kosong miliknya dan membuat Dewa Poseidon membatalkan gerbang anubies

"Sudah 32hari semenjak kita memanggil para rogha kesini dan waktu terus berputar sebelum mereka benar benar matang menjadi rogha deus " Ucap Dewa Poseidon menegaskan bahwa waktu mereka sudah tak banyak lagi

"Emm sebenarnya segel yang sedang dijaga oleh dewi Afrodit kini semakin melemah"

Ucap dewa hermes yang dari tadi tampak sangat kawatir

Zeus nampak sedikit terkejut mengenai informasi yang barusan di dengarnya (meski sebenarnya dia sudah di beri tau terlebih dahulu) "hemm... Nampaknya kita sudah tak dapat menunda lagi"

Ucap zeus sambil mulai menegakkan dagunya, terlihat janggut panjangnya yang berwana putih kini mulai bergerak sedikit demi sedikit.

"Tapi kalau kita mengabaikan kemampuan para Demi Rogha yang belum sepenuhnya sempurna maka hal yang tak di duga akan menimpa mereka" ucap dewa apolo sembari menyarankan untuk mengadakan pelatihan masal.

"Hemm untuk melatih mereka secara individual dan team mungkin harus menggunakan hal yang spontan nan kejam" Nampak dewa Ares mulai membentuk struktur pelatihan beserta dengan para dewa dewi lainnya

***

"Hahah... Jadi kau bermaksud meningkatkan kemampuan serta kompetisi secara bersamaan? Begitu maksudmu Ares" Dewa hades yang terakhir setuju akan rencana yang di usulkan oleh Dewa Ares dan berakhir dengan para Dewa menuju ke sebuah altar untuk ritual pemanggilan.

Blazzt!

Nampak kini keduabelas dewa dewi berada di altarnya masing masing tepat di atas persis gunung olympus dan mengakibatkan daerah sekitar gunung olympus menjadi berkabut seakan menjadi sebuah barier yang sangat kokoh

Dan saat itu para dewa membuka gerbang anubies di beberapa tempat yang tersebar di lembah gunung olympus yang memang sangat berbeda satu sama lain ada yang sangat mematikan dengan monster monster yang berkeliaran ada pula yang membingungkan dengan rute yang berkelok kelok

Dan sesaat setelah portal anubies terbuka kini nampak para rogha dari dewa dewi yang sama

Terlihat dipaksa keluar dengan cara yang bervariasi, ada yg terpental maupun tiba tiba berada di sana

"Tcih... Apa tak ada cara lain selain membuat mereka bersatu?" Ucap dewi hestia mengingat rogha nya hanya ada 2 itupun dia pilih tanpa persiapan

Karna bagi para dewa, Rogha adalah perwakilan dari mereka yang berarti martabat dan nama mereka di pertaruhkan

***

Setelah semua rogha telah masuk di area lembah Olympus kini dewa Zeus sebagai pemimpin para dewa mulai menggemakan suaranya layaknya halilintar yang menggelegar

"Wahai para Rogha perkasa kini tiba saatnya kalian menjadi kan kemampuan yang kami beri sebagai kekuatan sejati kalian sendiri" Nampak Dewa zeus sangat antusias dengan ucapan nya

"Kalian menyadari....."

Nampak dewa zeus menjelaskan panjang lebar mengenai aturan dalam pelatihan terakhir demi rogha yaitu terdapat pilihan yang dapat mereka pilih yaitu antara mengumpulkan 3liontin yang memang sudah di berikan pada mereka (demi rogha) masing masing 1liontin saat mereka dipaksa masuk ke lembah olympus

Masing masing dewa memiliki bentuk liontin yang berbeda dan mereka harus saling merebut liontin rogha dari dewa lain sebanyak 3liontin (beda jenis)per satu orang.

Atau dengan menaiki gunung olympus dan masuk kedalam kastil yang berada di atas gunung olympus itupun sudah banyak rintangan yang telah di siapkan oleh para penghuni alami gunung olympus

"....Apapun pilihan kalian kalian akan kami bebaskan dalam segala aturan "

Mendengar halitu nampak beberapa rogha mulai memahami maksud dari mereka di teleport kan secara paksa dan beberapa rogha nampak mulai mendiskusikan bagaimana cara mereka mengkombinasikan agar dapat mencuri liontin rogha lainnya

Namun ada beberapa rogha yang lebih memilih individual dan pergi dari kelompok roghanya

***

Wush!

Saat ini asslan menyadari semua nya telah menghilang mulai dari nimfa ,eden serta semua rogha yang berada di Acropolis tepat setelah Anariel membekam nya dan sebuah cahaya putih yang membuat semua teman dan nimfa itu meng hilang

Terdengar samar samar suara Dewa zeus dari sebuah gunung

"Hah apa lagi ini"

Nampak asslan mendengar pengumuman dari zeus karna memang Acropolis terletak takjauh dari gunung olympus

Fwiittt!

Nampak Asslan sedang memanggil kudanya

Drak!

Drak!

Drak!

Suara langkah haki kuda nya kini terdengar dari kejauhan

"Hei zero sini" Ucap Asslan sembari berusaha bangkit dari tempatnya terpijak oleh Anariel tadi

Hors!

Hors!

"Yosh zero! Antar aku ke tempat yang keliatanya mengasikan itu"

Sembari Asslan menaiki kudanya dan memacu layaknya koboy yang sedang tergesa gesa

(Memang sifat dasar Asslan yang suka masuk ke dalam masalah )

Dia pun menuju ke kabut tebal yang barusan di buat oleh dewa dewi