Chereads / Young Gods & Goddesses / Chapter 22 - Acropolis

Chapter 22 - Acropolis

"Cih... Asslan toh... Apa yang terjadi?" Ucap mina seraya berusaha bangkit dari dekapan asslan namun terlihat seperti seluruh tenaganya hilang

Mina melihat ke utara dan mengatakan sesuatau seperti sebuah permohonan, kemudian terlihat para centaur terlihat dari kejauhan selain centaur juga terlihat kawanan rusa , kuda , dan juga burung hantu mendekati mereka

Dan saat sudah cukup dekat salah satu centaur yang terlihat gagah dengan tubuh bagian atas adalah pria kekar dan bagian bawah adalah tubuh kuda berwarna hitam dengan corak putih di ujung tapal kakinya

"είμαστε εδώ για να σας παραλάβουμε "

Terdengar sebuah bahasa yang sangat asing di telinga Asslan namun yang dia lihat centaur itu nampak mengulurkan tangan ke arah nya seakan akan hendak memberi pertolongan

"Asslan bisa kah lepaskan tangan mu dari pantat ku?..."

Ucap mina lemas namun terlihat nampak kemarahan yang mendalam saat menyadari Asslan yang kini menopang tubuhnya dengan tangan di punggung dan satunya terlihat sengaja memegang pantatnya

Saat itu Asslan terlihat memalingkan muka dan malu,meski Asslan memiliki 11 kakak di kerajaan yang terbilang bermacam macam tipe dan berbeda beda karakter namun Asslan tak terlalu tertarik dengan mereka malah justu mereka yang menggoda Asslan

Namun berbeda saat Asslan melihat Mina, justru Asslan yang tertarik dengan nya layaknya dia tertarik dengan Gorn kala itu

"Aaaaa.... Aku hanya bermaksud baik "

Bela Asslan sambil melepaskan Mina dan kini Mina di bopong oleh centaur tadi dan terlihat centaur itu membalikkan badan dan segera menuju ke arah selatan beserta beberapa centaur lainnya sedangkan terlihat satu kuda yang tampak terlihat mendekatinya

Horsss

Horsas

Nampak kuda itu mengibas kan ekornya dan menggerakan kepalanya seolah mengajak Asslan untuk menungganginya

"Ha? Apa yang kau inginkan dariku...."

Asslan nampak mundur ke belakang mengingat dia pernah sekali di tendang oleh unicorn yang di tunggangi Alex tadi

Horsas

Horsss

Kuda itu nampak mendekat lagi, melihat tingkah laku Asslan ,Mina yang sudah lumayan jauh kemudian melihat ke arah Asslan kini dia terlihat tersenyum senyum sendiri seakan akan tahu kepanikan yang di landa Asslan

"Agrh... Apapun mau mu tapi jangan tendang aku lagi "

Nampak Asslan sudah putus asa karna dia terus di desak oleh kuda itu

Horsas

Horsas

Huda itu pun menekuk lututnya dan menunduk seakan akan meminta Asslan naik ke atasnya

"Aku? Naik? Oh tentu saja"

Akhirnya asslan pun berhasil menyusul kawanan centaur yang sudah membawa Mina ke sebuah bukit yang cukup jauh dari hutan tadi

Setelah beberapa menit melewati padang rumput menuju kawanan centaur kini Asslan terlihat mulai terbiasa menunggangi kuda itu bahkan dia beri nama kuda itu dengan sebutan Zero

***

Mereka pun berhenti di sebuah gerbang putih dengan pilar pilar besar di sekitar bangunan nya Terlihat papan nama di sebelah pintu masuk tersebut tertulis Akropolis

"Akropolis...?"

Ucap Asslan sambil berjalan melewatinya dia teringat sebuah pelajaran saat dia masih berada di kerajaan bahwa terdapat kota milik Dewi Athena yang bernama Akropolis dan kota itu kini berada di hadapannya

Dia hanya melihat bangunan bangunan putih di sertai dengan puing puing yang mulai di tumbuhi beberapa tumbuhan sementara sisanya masih di huni beberapa centaur dan beberapa lainnya manusia ada juga makhluk lain seperti Nimfa,elf,dowarlf,santir,dan lain nya

"Ποιός είναι αυτος.."

Beberapa centaur di sana sedang berbisik sambil melihat dia di ikuti dengan beberapa bisikan yang sama

Ποιός είναι αυτος...

Mereka berbelok ke kanan

Ποιός είναι αυτος...

Bahkan saat mereka berhenti dan Asslan turun dari kuda masih ada yang berbisik seperti itu

" Emm apa salahku?... Kenapa mereka bilang noic evaia apalah "

Bisik Asslan kepada mina namun dia tersadar ternyata dari tadi mina hanya diam tak berkata yang biasa disebut dengan istilah pingsan

...

Kemudian nampak dari Parthenon

(parthenon adalah kuil milik dewi athena dengan cirikhas pilar yang mengelilingi nya)

Seorang yang melambai lambaikan dia terlihat tak asing bagi asslan dan kemudian dia segera menunduk sesaat dia menyadari siapa yang barusan me lambaikan tangan

"Dewi Athena!...ma.ma.manamungkin dewi itu nyata"

Terlihat di raut wajah Asslan nampak gelisa setelah apa yang dulu sempat ia lontarkan di hadapan Gorn

"Aduh... Celaka,"

Timpalnya sambil menggigit kukunya namun seakan tak memberi waktu Asslan berpikir, dari belakang nampak beberapa gerombolan Demi rogha berjalan melewati Asslan

"Pst...kau ayo cepat kau rogha kan kita akan segera di beri arahan"

Ucap seorang laki laki yang kini menarik lengan Asslan

"Hai aku Eden panggil saja Ed, kau bagai mana bisa bersama dengan putri shilviana?"

Ucap laki laki itu sambil melihat Mina yang masih di bopong oleh center

"Ah...itu..."

Tak sempat Asslan melanjutkan ucapan dia kini dia menubruk barisan depan yang sudah berhenti

Bruk

Drtlihat Asslan berhasil menjaga keseimbangan dan di lanjut desissan tawa beberapa rogha di sampingnya

Tsssu...

Ucap Ed menenangkan yang lain, selang beberapa menit dewi Athena pun muncul kembali kini dia menggunakan pakaian perang lengkap dengan memegang tameng yang di tengahnya terdapat kepala Gorgonion

" Wahai kalian para kesatria pemberani, kesembilan rogha tercinta ku.."

Ucap dewi Athena sambil melanjutkan pidatonya,Asslan menengok ke kanan kiri seraya berbisik ke arah Ed

"Sembilan? Bukannya delapan kalau aku di hitung....?"

"Pfffft... Kau aneh bukannya tadi kau liat sendiri putri pingsan"

Ucap Eden sambil menutup mulutnya, kemudian dia nampak melihat kembali ke arah Asslan

"Dari yang ku lihat pakaian mu nampak kuno apa kau tinggal di abat pertengahan?"

Asslan pun menjawab pertanyaannya dan di balas dengan Ed yang mengatakan dia tinggal juga di abad pertengahan namun berbeda dengan Asslan yang masuk di Olympus dengan portal sendiri (asslinya Asslan cuman numpang Mina)

Dia berserta rogha lain biasanya menggunakan pintu Anubies yang berada di ujung olympus

".... Dan Hal itu yang menyebabkan kalian terpilih sebagai Demi rogha "

Dewi Athena pun mengakhiri pidatonya yang menjelaskan letak ujian Rogha dan dia pun turun menuju ke arah rogha

"Hemm... Ku dengar Mina sedang pingsan?... Sementara menunggu dia sadar kalian bisa kembali ke perkemahan dan kembali melatih ability kalian "

Kemudian semua rogha menurunkan lutut kirinya dan menaruh tangan kanan di atas lutut satunya serentak berkata

"me efcharístisi"

Asslan yang nampak kebingungan kemudian di tarik Ed sambil memegang kepala Ed meski Asslan terlihat staga namun nampak kekuatan Ed menarik Asslan terlihat sangat besar

"Hemm... Entah fikiran ku saja atau succbus itu tak hadir lagi? ... Lantas siapa kau "

Dewi Athena pun memegang pundak Asslan sambil mengarahkan pandangan ke arah Mina

"Oh ternyata begitu "

Lantas Dewi Athena pun berbalik dan kembali ke singgasananya,tak terdengar langkah kaki nya hanya hembusan angin yang sangat nyaman yang terdengar ketika Dewi Athena melangkah

Kemudian mereka pun segera kembali ke perkemahan di dekat puing puing, kini Asslan mengikuti Ed karna Mina kini sedang terbaring di dalam Parthenon

"Hemm jadi disini juga ada Succubus?"

Ucap Asslan tertarik karna yang dia tau dari buku milik kakaknya illya de' Latof bahwa succubus adalah makhluk Pemangsa energi kehidupan lewat berhubungan

"Jahaha kau tertarik dengan ciel? Eh maksudku siel... "

Ucap Ed kini nampak tertawa tak berhenti melihat hal itu Asslan nampak semakin tertarik dengan rogha yang tak hadir itu

***

Kreeek

Terdengar suara decit pintu yang di buka oleh Asslan di dalamnya nampak seorang wanita dengan sayap di punggungnya serta tanduk di kepalanya

"Etto... Ciel?..???"

Ucap Asslan sambil masuk ke kamar wanita itu

"Hump... Ku bilang bukan ciel tapi S-I-E-L !!! Namaku Shamsiel shahar "

Terlihat gadis itu tidak terima dirinya di panggil ciel yang membuat Asslan tak enak dibuat nya

Namun tak sampai di situ

Siel kini merangkak dari kasurnya dan menuju ke sofa terlihat baju yang setengah terbuka memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya

"Ohhoho aku sekarang faham mengapa succubus sering di kabarkan di buku sebagai lambang nafsu " Ucap Asslan lirih sambil menggaruk kepala bagian belakangnya dan tertawa

Jahahhaha....

"Hemm kau sepertinya bukan dari rogha Athena mengapa kau datang kemari?"

Ucapnya penasaran sambil menggeliat di sofa nya seakan akan mencari posisi ternyaman

" Hemm dari yang kulihat kau lumayan menarik "

Siel kini mengusap air liur yang hampir menetes dari mulutnya nampak dia sangat bergairah

Srrreput "upps... Maaf"

"Aku hanya datang kesini penasaran... Kenapa kau tak datang di pertemuan tadi???"

Asslan pun mengubah topik sesuai yang di sarankan oleh Ed bahwa kalau bicara dengan Ciel eh maksudnya Siel kau harus pintar pintar menjaga topic agar tetap sehat

"Hemm hal itu tak terlalu penting karna aku pasti akan menjadi Rogha Athena, Ne..Ne... Kau lebih suka hidup sebentar atau lama?"

Ucapnya seraya masib bergeliat tak menentu di sofa kini tubuhnya terbalik kepalanya yang berada di bawah dan kaki nya ia sandarkan layaknya punggung

"Hemm aku lebih suka hidup lama sih karna aku masih mencari hal yang bagus"

Ucap Asslan serius dia tak faham kini dia tengah di paksa masuk ke dalam topic kesukaan Siel

Siel pun berdiri dari sofa dan berjalan prlahan ke arah Asslan

"Sayangnya yang kulihat kehidupan mu tinggal beberapa hari lagi kalau kau mau kau bisa menjadi budak ku dan kau akan menjadi Incubus"

Goda Siel sambil memegang tangan Asslan namun Asslan segera menariknya dan pergi meninggalkan Siel tanpa menjawab nya

"Fufufu... Dasar makhluk lemah yang tak abadi"

Ejek siel sambil kembali duduk di sofanya

Note: hanya ilustrasi pengucapan nama

***

Dug

Dug

Dug

Detak jantung Asslan meningkat

...

"Fiuh... Aku tak menyangka akan semenakutkan ini bertemu dengan succubus sungguhan "

Ucap Asslan segera meninggalkan kolidor itu dan bertemu dengan Eden di ujung kolidor sementara Eden yang melihat wajah Asslan merah padam kini hanya terkekeh dan berkata

"Sukurlah Rogha Athena tak ada yang mati karna nafsu"

Melihat Eden yang berkata demikian membuat Asslan memukul nya dengan sengaja lalu Eden meminta maaf dan segera mereka kembali ke perkemahan nya