ziyad melepaskan mukena yang dipakai kirana, diraihnya tubuh mungil kirana yang kini telah menjadi istrinya, rambut hitam panjang yang selalu tertutup jilbab kini bisa ziyad nikmati dengan bebas, dibelainya rambut kirana dan merengkuh tubuh mungil istrinya kedalam pelukannya.kirana menjadi gemetar dan gugup merasakan sentuhan ziyad, tatapan ziyad membuat kirana salah tingkah.
" ummm...kak...sebentar...aku mau ambil minum, tiba- tiba aku merasa haus..." kirana hendak melarikan diri dari dekapan ziyad, tetapi suaminya itu semakin erat memeluknya.
" mau kemana sayang...kenapa kamu takut pada suamimu sendiri? ziyad meraih dagu istrinya dengan lembut, menatap mata kirana namun kirana merasa malu, hingga wajahnya memerah, ziyad menjadi gemas, perlahan wajahnya mendekati wajah kirana dan kini mencium lembut bibir kirana, keduanya sama- sama baru pertama kali melakukannya, ziyad adalah lelaki sholih yang sangat menjaga dirinya dari hal- hal yang tidak pantas, hidupnya dihabiskan di pesantren dan ketika di kairo juga tidak pernah dekat dengan seorang wanita manapun. sementara kirana juga belum pernah melakukan hal yang tidak diperbolehkan dalam agama...keduanya adalah orang- orang yang bisa menjaga diri...mungkin karena itu...Tuhan mempersatukan mereka.
***
pukul dua siang, kirana dan ziyad mengantar orang tua kirana dan adik- adiknya sampai terminal, setelah seluruh anggota keluarganya masuk ke dalam bus dan perlahan bus itu meninggalkan terminal, kirana terisak, sedih melihat orang tuanya pergi, kirana tahu bagaimana keadaan orang tuanya, dia selalu berdo'a semoga orang tua nya bisa bahagia.
ziyad melihat kirana menangis mencoba menenangkannya.dipeluknya tubuh istrinya dan mengajaknya pulang, saat dijalan ziyad bertanya apakah kiran mau makan dulu atau tidak tetapi kirana menolak.
" nggak usah kak...dirumah masih banyak makanan...kita pulang saja" permintaan kirana langsung disetujui ziyad.
mereka tiba dirumah menjelang maghrib, nenek menyambutnya dengan senyum.
" kiran...nenek mau kerumah pakdhemu dulu yo...mengantar makanan- makanan ini biar nggak mubazir." nenek pamit dengan membawa tiga buah rantang untuk pakdhe kirana.
" hati- hati nek..." kirana melihat neneknya menghilang dari pandangannya kemudian kirana masuk dan membuatkan teh hangat untuk suami dan dirinya sendiri.
" kakak...diminum tehnya..." kirana meletakkan cangkir teh didepan suaminya.
" makasih sayang,," ziyad menyesap tehnya perlahan.
" kiran...apakah kamu masih merasa sedih..? " tanya ziyad.
" tidak kak...aku selalu begitu saat berpisah dengan mereka, rasanya tidak rela mereka meninggalkanku " ujar kirana
"ya sudah...kita istirahat sebentar dikamar sambil menunggu maghrib, kakak akan jama'ah dirumah bersamanu." ziyad berdiri dan menggandeng tangan kiran masuk kedalam kamar.rasanya ziyad ingin terus bersama kirana...ya pastinya...mereka pengantin baru
ziyad mendudukkan kirana dalam pangkuannya, menatap wajah istrinya yang menunduk karena malu, ziyad kembali mencium bibir ranum kirana,,keduanya lagi- lagi larut dalam ciuman, mereka tidak ingin melepaskan satu sama lain...kirana juga merasa nyaman dengan perhatian ziyad, sementara ziyad, meski menginginkan lebih dari ciuman tetapi berusaha menahan diri, meski kirana halal baginya, tetapi dia sudah berjanji tidak akan melakukan itu sebelum kirana lulus sekolah..
saat ini ziyad sudah cukup puas bisa mencium istrinya setiap saat. keduanya kemudian sholat berjama'ah, dan mengaji bersama.setelah selesai ziyad menggendong kirana dan membaringkannya didadanya, tangan ziyad membelai lembut rambut kirana.
" kak ziyad, minggu depan aku dan tim rebana disekolahku akan mengikuti lomba diluar kota...kami berangkat jam enam pagi dan pulang tengah malam...kakak ininin kiran ya...? ini penampilan terakhir kiran sebelum lulus.." kirana memohon ijin pada suaminya.
" boleh kok...asal nanti pas tidur harus mau kakak peluk sampai pagi ya.." ziyad menggoda istrinya..
" cuma peluk doang boleh kok kak" cicit kirana dengan malu.
ziyad pun langsung memeluk erat kirana dan menciumi wajah istrinya terakhir mereka saling melumat bibir mereka, kini kirana yang polos benar- benar mulai kehilangan kepolosannya, dia sangat menikmati saat ziyad memperlakukannya seperti ini.
***
pukul tiga dini hari seperti biasa kirana bangun , berwudhu dan melaksanakan sholat malam, saat hendak mulai ziyad menghentikannya.
" apa kamu mau sholat tanpa mengajak imam mu sayang..." ziyad meminta kirana menunggunya
kirana tersenyum mendengar kata- kata ziyad
dan menunggu suaminya mengambil wudhu kemudian keduanya sholat sunah berjama'ah.
setelah berdo'a keduanya membaca al- qur'an bersama-sama.