kirana sudah rapi dengan seragamnya, karena ini hari sabtu,kirana memakai seragam pramuka, jilbab coklat tua juga sangat cocok dengan kulitnya, ziyad melihat istri kecilnya sudah siap berangkat sekolah tersenyum kemudian memberikan sepiring nasi goreng dan segelas susu untuk kirana.
" sayang ..sini dulu...sarapan...sambil menunggu ifa..lagian juga baru jam enam.." ziyad melambaikan tangannya memanggil kirana yang langsung mendekat kepada suaminya yang sedang duduk diruang makan.
" kakak masak apa?.. maaf ya kak,seharusnya kiran yang masakin buat kakak...tapi malah kakak yang masak buat kiran." kiran meminta maaf pada ziyad,
" nggak apa-apa sayang...siapapun boleh memasak." ziyad meraih tubuh kecil istrinya dan mendudukkan dipangkuannya sambil menyuapi istrinya dengan penuh kasih sayang.
kiran merasa bahagia menerima perlakuan seperti itu, sejak kecil dia sudah sangat mandiri karena keadaan, orangtuanya tidak pernah memanjakannya, meski begitu kirana tau orangtuanya sangat menyayanginya.
kirana berada di pangkuan ziyad yang sedang menyuapinya.
"yassalammm....ada yang lagi pacaran...." celetuk ifa tiba- tiba.kirana langsung meloncat dari pangkuan ziyad.wajahnya memerah karena malu.
" woi...bukannya mengucap salam..." ziyad meneloyor kepala adiknya yang dengan seenaknya nyelonong masuk.
" kiran..kak ziyad...memangnya harus ya kalau pengantin baru harus suap- suapan sambil dipangku..?" ifa menggoda kirana dan kakaknya.
" ifa...ayo berangkat sekarang..." kirana menyela agar dua kakak beradik itu tidak semakin melantur.
" ifa...kamu mau boncengin kirana? " tanya ziyad
ifa mengangguk,
"biasanya juga gitu kak..." ifa menarik tangan kirana agar segera berangkat...karena sudah hampir jam tujuh.kirana pun pamit pada ziyad, mencium tangannya dan ziyad mencium kening kirana, kemudian berbisik,
"susunya diminum dulu sayang,,jangan lupa makan yang banyak...kamu terlalu kurus, nggak begitu terasa saat kupeluk" ziyad tersenyum nakal ,kiran pun tersipu malu dan langsung berlari keluar.
" kami berangkat kak...assalamu' alaikum..."
pamit ifa yang langsung melajukan motornya.
" kiran...dimunum dulu susunya...." teriak ziyad tetapi kiran dan ifa sudah berangkat.
***
hari yang dinanti pun tiba, hari ini kirana dan ifa akan keluar kota dengan seluruh tim rebana perwakilan dari sekolahnya dalam rangka lomba tingkat provinsi, karena lomba ini adalah lanjutan dari lomba yang terdahulu maka hanya ada tiga peserta yang terpilih..
salah satunya sekolah kirana.
ifa dan kirana pergi beserta rombongan dalam satu bus, ziyad akan menyusul nanti karena ada wawancara dengan salah satu universitas yang sudah lama dinantikannya.
ternyata mereka pergi kekota yang sama,,hanya saja kirana dan ifa ikut lomba sedangkan ziyad menghadiri wawancara kerja, akhirnya mereka janjian ketemu malam harinya karena pagi ziyad akan wawancara terlebih dahulu.
rombongan dari sekolah kirana tiba setelah sholat dhuhur, dan sibuk berlatih untuk acara nanti malam.
sementara ziyad sedang wawancara season ke dua...dan terakhir nanti medical chekup
drttt.drttt...k.ziyad calling...ponsel kirana berbunyi, dia pun memohon ijin sebentar untuk menerima telepon.
" assalamu'alaikum...kak..." kirana mengucapkan salam
" wa'alaikum salam...sayang nanti malam saat pulang kamu nggak usah ikut rombongan ya,kakak akan pulang bersamamu..." kirana tersenyum me dengar ziyad akan menjemputnya.
" iya kak...kami tampil di alun- alun kota ini, nanti aku tunggu dibelakang panggung ya..."kirana menentukan tempat bertemu, karena lokasi berada di alun- alun akan sangat sulit menemukan seseorang ditempat yang begitu luas dan ada banyak orang.ziyad menyetujuinya, sambungan pun terputus.
malam harinya ziyad sudah berada di lokasi lomba, terapi ponsel kirana dan ifa tidak dapat dihubungi, mungkin dimatikan karena setelah ini giliran mereka tampil...dua grup sebelumnya sudah selesai, dan tinggal satu grup lagi yaitu sekolah kirana.
ziyad sudah agak terlambat saat datang tadi karena lokasinya jauh dari universitas tempat wawancara tadi jadi ziyad hanya bisa melihat jauh dari panggung, tetapi dia bisa mengenali sosok istrinya.terdengar suara merdu istrinya.
" lawkana bainanal habib...ladanal qosi wal qorib...
mingtaubatinkoblal maghib...tholiban qurbal habib
bikurbihinafsu thotib...wadadullah..faa.yujib..
anwaru thoha la taghib, balighna liqohu ya mujiib.
hudaakal kaunurrohib rohmatal hadil qorib ..
haditukanahrul adhib jiwarukal ghusnurrotib
ziyad sangat menikmati sholawat yang dilantunkan istrinya.ziyad pun bergegas ke parkiran dan akan menuju lokasi terdekat panggung, jadi pas kirana selesai dia sudah ada disana.
"ziyad..." mendengar ada yang memanggilnya ziyad menoleh kearah asal suara.
" ustad ghofur...?" ziyad memastikan.
" benar...bagaimana kabar ente tadz ziyad?"
tanya ustadz ghofur yang saat dikairo adalah teman satu kampus.
" alhamdulillah...tadz...ane baik tetapi sampai saat ini masih menganggur." ziyad tersenyum "kita ngobrol di caffe depan yuk tadz ziyad,, tak enak berdiri sisini...mendung pula.." ustadz ghofur mengajak ziyad ke caffe di seberang jalan, keduanya mengobrol mengenang saat-saat masih berada di luar negeri.
sementara itu, kirana dan tim sangat bahagia karena sekolah mereka menjadi juara, guru ekskul mereka pun bergembira...karena waktu sudah malam guru itu mengajak semua rombongan untuk masuk ke dalam bus...agar bisa segera pulang mengingat jarak tempuh mencapai lima jambkemungkinan mereka sampai saat subuh besok.
" mm...maaf pak...saya tidak ikut pulang dengan rombongan, kakak saya ada disini sekarang sedang otewe mau menjemput,tidak apa- apa kan pak?" pamit kirana, guru itu agak ragu, karena mereka berada cukup jaud dari kota dimana mereka tinggal.
" iya pak bener...soalnya tadi pas telepon saya juga mendengar kirana akan dijemput keluarganya.." ifa membantu meyakinkan guru mereka.
" baiklah kiran...hati- hati ya...kami berangkat duluan." guru itu kemudian naik ke bus dan mengabsen muridnya satu persatu.
" kiran...bilangin kak ziyad, aku ikut rombongan...aku nggak mau mengganggu pengantin baru..." goda ifa dan langsung kabur masuk ke dalam bus.
kirana jengkel tapi pada akhirnya tersenyum dan melambaikan tangannya pada bus yang mulai neninggalkan lokasi .
kirana mencari sosok ziyad diantara orang yang berlalu lalang,,tetapi belum menemukan juga, kirana mengambil ponselnya dan melihat banyak sekali miscall dari ziyad, juga pesan whattsapp ketika kirana mencoba memanggil ziyad telepon nya mati.
perlahan hujan turun, semakin lama semakin deras, kirana sudah basah kuyup dan meringkuk dibelakang panggung, mau pergi berteduh takutnya ziyad mencarinya tetapi bertahan disini tubuhnya semakin lemah,setengahjam sudah kirana berada dibawah hujan, badannya menggigil dan penglihatannya semakin kabur..pada akhirnya kirana tak sadarkan diri,padahal di alun- alun itu sudah sepi, tak ada satupun orang disitu, semuanya sudah berlari saat hujan tiba- tiba turun.sosok kecil kirana meringkuk tak sadarkan diri dibelakang panggung,sementara hujan semakin lebat dan udara semakin dingin.