Nona baru saja selesai mandi. Bajunya telah terganti. Namun, ia tetap harus memakai pakaian bikininya sebagai pengganti pakaian dalamnya. Sebuah daster selutut yang malam itu di pinjamkan oleh Wea telah melekat indah ditubuhnya. Nona merasa sangat nyaman. Daster itu seperti sebuah gaun. Namun, ada rasa ragu di dalam hatinya. Ia tidur tidak pernah sadar dengan posisinya. Ia takut justru daster yang ia kenakan akan naik hingga ke perut seperti nasip gaun tidur miliknya selama ini.
Franz berdiri di depan kaca sambil memeriksa barang-barang yang ada di atas meja. Ia terlihat sangat tertarik dengan ukiran kayu yang unik yang terpajang di sana. Kedua matanya tidak teralihkan bahkan ia tidak memandang wajah Nona ketika wanita itu keluar dari kamar mandi.
"Jangan aneh-aneh," ucap Nona dengan wajah yang serius.
