Chereads / Amanda Mencari Cinta / Chapter 27 - Patah Hati lagi

Chapter 27 - Patah Hati lagi

"Jangan coba-coba untuk melupakan saya" ucap Abi.

Amanda menatap lekat mata indah itu, mencari kejujuran dan kesungguhan disana. Dia menemukannya, tapi sebelah hatinya takut untuk percaya. Bukankah Abi selalu membuang semua pemberiannya, mulai dari semua masakan yang dia beri sampai jam tangan mewah hadiah dari Amanda. Tapi dia datang kembali saat Amanda ulang tahun, memberikan kecupan yang Amanda masih bingung apa tujuannya. Setelahnya, lelaki itu juga dengan seenaknya membuat Amanda gusar dan marah karena menyebut dirinya sebagai perempuan gampangan beberapa hari yang lalu, dan sekarang dia kembali datang untuk menghibur Amanda, dan juga dengan mudahnya bilang kepada Amanda untuk tidak melupakan Amanda. Ini sungguh membingungkan Amanda. Dia tidak mau lagi dibawa Abi terbang ke atas langit, tapi baru beberapa saat sudah dijatuhkan kembali ke bumi dengan cara menyakitkan. Lelaki ini terlalu sulit untuk Amanda mengerti, sangat sulit dipahami. Amanda melihat lagi ke arah dua bola mata kecoklatan milik Abi, berharap ada sedikit kebohongan dan ketidaktulusan disana. Tapi lagi-lagi Amanda kesulitan untuk mendapatkannya. Sorot mata itu begitu jujur dan tulus. Amanda bisa dengan jelas merasakannya, tapi dia tidak berani mengakuinya, dia tetap ingin menjaga hatinya agar tidak terluka oleh satu orang lelaki yang sama.

"Lebih baik Dokter pulang, saya sedang ingin sendiri" balas Amanda, berusaha tidak terbuai, dia melepaskan pegangan Abi, dan mundur selangkah. Abi terkejut dengan sikap Amanda. Apa yang salah, batin Abi.

"Saya, saya minta maaf." balas Abi cepat, saat Amanda akan berbalik pergi dan menutup pintu. Kalimat ini sukses membuat Abi menghentikan gerakan Amanda. Abi berusaha menahan pintu apartemen itu agar tetap terbuka.

"Untuk apa?" tanya Amanda, memberikan pertanyaan retoris, tapi sejujurnya dia ingin mendengar Abi meminta maaf untuk hal yang mana, bukannya sudah terlalu banyak kesalahan lelaki itu padanya, ucap Amanda dalam hati.

"Untuk semuanya, untuk sikap saya yang kasar, untuk kalimat saya tempo hari, dan untuk tidak berada di samping Ibu saat ibu butuh saya, mengenai video itu saya sudah melihatnya" ucap Abi. Amanda terdiam lagi, hatinya sedikit goyah. Kalimat Abi membuat hatinya hangat. Amanda merasa seperti kembali melihat Abi sebagai sosok yang hangat dulu, saat pertama kali mereka bertemu. Tapi sekali lagi, gadis itu tidak berani percaya. Dia terlalu takut untuk percaya. Abi terlalu mudah berubah dan sampai sekarang Amanda masih belum mengerti alasannya. Ditambah lagi Abi sudah melihat video itu, bukannya itu semakin membuat lelaki itu merasa Amanda sebagai wanita gampangan seperti kalimat Abi sebelumnya.

"Aah, jadi Dokter kesini karena video itu. Anda bukan Dokter saya, tidak ada alasan Anda harus selalu berada di dekat saya saat saya butuh. Bukannya Anda sendiri yang memutuskan untuk berhenti menjadi dokter pribadi saya? Jangan membuat saya bingung Dokter" balas Amanda dengan jujur.

"Kalau masalah itu.." Abi tidak dapat meneruskan kalimatnya.

"Apa Dokter menyukai saya? Atau mungkin Dokter hanya kasihan melihat yatim piatu yang tidak punya siapa-siapa seperti saya?" tanya Amanda tiba-tiba. Abi terdiam, suaranya mendadak menghilang, pikirannya kosong. Pertanyaan Amanda ini juga dia tanyakan pada dirinya sendiri akhir-akhir ini. Sementara itu, Amanda masih menunggu jawaban Abi, menatap lekat wajah tampan itu yang sekarang terlihat linglung, padahal sebelumnya lelaki itu tidak seperti itu.

"Tidak perlu dijawab Dok, saya sudah bisa menebak jawabannya sendiri" balas Amanda dengan dingin. Dia dengan gerakan cepat menutup pintu depan apartemennya. Sungguh bodoh Amanda, mengapa menanyakan pertanyaan yang sudah pasti apa jawabannya, mana mungkin seseorang seperti Abi mulai menaruh hati padanya, Abi hanya merasa kasihan, ucap Amanda dalam hati, menertawakan kembali semua kebodohan yang selalu dia lakukan setiap berurusan dengan Abi. Harusnya pertanyaan seperti itu tidak perlu dia ungkapkan, bukankah semua itu justru membuat dirinya kembali patah hati lagi. Semua ini justru membuat pikiran Amanda menjadi tidak karuan. Hatinya justru terasa bertambah sakit setelah video itu membuat dia terhina, kini kedatangan Abi malah menambah runyam segalanya.

Dibalik pintu, Abi masih menatap pintu apartemen Amanda. Mulutnya masih terkunci dengan rapat. Ada banyak kalimat yang ingin dia katakan, tapi hati, otak dan mulutnya seperti tidak mau bekerja sama. Amanda benar, sikapnya terlalu sering berubah-ubah, bagaimana gadis itu bisa dengan cepat mempercayainya begitu saja. Abi masih disana selama beberapa menit, masih berpikir, tapi dia tidak berani mengetuk pintu itu lagi, dia takut apapun kalimat yang keluar dari mulutnya, hanya akan menyakiti Amanda lagi. Sudah terlalu banyak Abi menyakiti Amanda, dia tidak mau seperti itu lagi, ucap Abi dalam hati.

____________

Halo, up baru ya

mohon maaf lelet sekali

karena kemarin aku sakit, kerjaan jadi numpuk bukan main,

btw aku mau minta dukungan untuk cerita baru aku yang ikut di lomba menulis webnovel, ceritanya agak sedikit beda, aku bawa tema yang menurut aku sensitif sekali, LGBT (sesuai tema lombanya)

judulnya Kisah Cinta Settingan

baru satu bab, tenang, Amanda ga akan ditinggal pergi gitu aja kok, bakal diterusin tp enggak janji bakal panjang ceritanya

ditunggu dukungannya di cerita baru aku, semoga suka ya

happy reading