Rado sedang mengantarkan ibunya untuk pulang ke rumah malam itu. Keadaan ibu Qiana sudah tak sekacau sebelumnya. Sedangkan keluarga Devie tetap masih berada di sana karena mereka adalah sahabat. Tidak mungkin mereka sanggup meninggal kan sahabatnya itu sedirian.
Davie mengecek keadaan Qiana yang ada di dalam kamar gadis itu. Mencoba memanggilnya berkali-kali dari luar kamar, tapi tak ada suara yang menandakan adanya orang di dalam. Davie membuka pintu kamar tersebut dan mencari Qiana di dalam. Dia tahu ini sangat lancang, tapi dia tak ingin terjadi sesuatu kepada perempuan itu.
Mendapati Qiana yang masih tidur, membuat Davie merasa lega. Tapi ketika melihat lebih dalam, perempuan itu sama sekali tak tenang dalam tidurnya. Tangannya mengepal seolah sedang mimpi buruk.
"Qia!" Davie mengguncang tubuh gadis itu dengan pelan agar terbangun. Namun tak ada respon yang diterima oleh Davie. Karena itu dia mencobanya kembali.