Rado.
Bertunangan dengan Qiana, membuatku tak serta merta langsung bahagia. Karena bagaimanapun, masih ada orang lain yang sangat dicintainya di dalam hatinya. Lantas, tak juga aku merasa lebih unggul dibandingkan Davie, karena dilihat dari sisi manapun, dia tetaplah menjadi pemenangnya.
Ketika acara waktu itu, dia tak datang dan hanya adik dan kedua orang tuanya saja yang datang. Datang atau tidak, sama sekali tak mempengaruhiku. Atau aku merasa ketakutan bagaimana kalau seandainya dia menggagalkan pertunanganku dengan Qiana seperti yang ada di sinetron-sinetron? Itu pemikiran picik buatku kalau sampai aku memiliki pemikiran tersebut.
Kami sudah terikat. Aku dan Qiana sekarang sudah menjalin hubungan yang sangat serius. Aku memiliki kewajiban untuk menjaganya. Bahagia? Jangan menanyakan itu dulu sekarang. Aku bisa memiliki fisiknya, tapi tentu tidak dengan hatinya.
