GARIN
Senja mulai menyelinap di balik tumpukan gedung gedung yang menjulang di kota metropolitan ini.
Kebanyakan orang akan menghabiskan waktu dimalam hari sampai mentari hampir terbit lagi. Tapi di rumah ini, hampir semua akan pulang sebelum jam dua belas malam.
Aku sekarang kembali menunggu Mas Banyu yang belum pulang. Aku masih belum berani menghubunginya selayaknya suami istri.
Beberapa hari setelah dari Villa sampai sekarang, kami ngobrol biasa. Tapi belum bisa seintim suami istri pada umumnya. Kadang dia juga menghindar, tapi tiba tiba mengajakku berbicara lagi.
Aku sampai saat ini juga belum mengetahui apa yang diinginkan oleh suamiku. Apakahan aku harus mendekat atau menjauh.
Hari semakin larut. Aku lihat jam di ponsel juga sudah menunjukkan hampir jam dua belas malam. Suamiku tak kunjung pulang.
Aku mencoba menghubunginya. Aku beranikan diri untuk meneleponnya. Aku khawatir. Aku cemas. Dan Aku RINDU.