GARIN
Sekarang hanya secangkir kopi yang menemaniku. Karena hari masih pagi dan belum begitu banyak pelanggan yang datang. Hanya beberapa saja yang menyempatkan membeli kopi sebelum bekerja.
"Ehem" Suara seorang perempuan sepertinya.
Perempuan ini tiba tiba duduk di depanku. Aku masih duduk dengan biasa. Aku tahu cepat atau lambat 'Laras' akan menghampiriku.
"Kenapa kau sekarang jadi sering ikut Mas Banyu?"
"Memang apa urusannya dengan kamu?"
"Haaah." Dia membuang napasnya jengkel. "Aku tahu kau istrinya. Tapi apa kau tahu bahwa suamimu itu tidak mencintaimu sama sekali?" Dia mengintrogasiku.
Rasanya sekarang hatiku tidak nyaman. Dia memulai menabuhkan genderang perangnya kepadaku? Apa perang yang sesungguhnya akan dimulai?
"Tahu apa kau soal kami?" Ucapku berusaha tenang.