GARIN
Mentari sedang malu malu hari ini. Dia tidak begitu berani menampakkan sinarnya. Seperti hari hariku yang melow.
"Garin. Bisa masakin aku nasi goreng?" Tanya Mas Banyu tadi pagi dengan wajah menahan gengsinya.
Aku tidak menyangka jika hari ini akan tiba. Hari dimana dia mulai menyadari keberadaanku. Mulai kangen dengan nasi goreng buatanku.
Sarapan tadi pagi aku buatin lagi nasi goreng seperti biasanya. Sampai sekarang pun masih teringat jelas bayangan dia saat makan dengan lahap.
Perhatianku mulai membuahkan hasil. Kesabaranku mulai membentuk Mas Banyu yang akan menghangat.
"Mbak Garin! Kenapa senyum senyum sendiri." Nadia berhasil membuyarkan lamunanku siang ini.
"Ga apa apa Nad." Jawabku singkat.
"Semua sudah di kirim mbak. Tinggal yang kiriman nanti sore." Nadia menyodorkan hasil rekapan hari ini.
"Bagus. Jangan lupa laporan mingguan harus udah siap di mejaku besok sore."