BANYU
"Garin kemana sih? Aku telepon dia ga angkat." Tanyaku pada diri sendiri karena khawatir.
Kenapa aku sepanik ini? Dia udah besar. Dia bukan anak kecil. Mungkin dia sudah di rumah.
'Tapi kalau ada apa apa sama dia gimana? Atau malah dia pergi sama Seno.' Pikiranku mulai berkecamuk.
Aku memang ingin melepaskannya. Aku memang mengharapkan dia segera menyerah. Tapi saat ini kenapa aku merasa belum siap? Seperti ada yang mengganjal.
Kalau jalan kaki mungkin belum terlalu jauh. Lebih baik aku cari dulu saja. Aku mulai mengendarai mobilku dengan kecepatan rendah. Tapi aku tak melihat sosok Garin di mana pun.
Aku sudah membelokkan mobil ke gerbang rumah. Aku terdiam sesaat. Mencoba menghubungi lagi. Tapi sepertinya sudah dialihkan. Pikiranku semakin penat. Aku memukuli kemudi mobilku.
Masuk ke rumah.
"Kenapa pulang sendiri sendiri lagi?" Tanya Mama tiba tiba.
"Garin udah pulang Ma?"