GARIN
Mas Banyu berhasil menahanku. Hampir seharian aku hanya duduk di cafenya. Sedangkan dia sibuk kerja di depanku setelah jam makan siang berlalu.
Senang sih, tapi bosen juga karena hanya duduk diam, sedangkan pekerjaanku di ambil alih Nadia semua. Aku hanya memantau dari ponselku.
"Mas!"
"Hmm" dia masih memperharikan berkas berkasnya.
"Ga jadi deh!"
"Kenapa?" Tanyanya sembari meletakkan berkasnya.
"Ga jadi Mas." Aku menggelengkan kepalaku.
Sebenarnya aku ingin mengajaknya mengunjungi ibu. Tapi sepertinya dia masih terlalu sibuk. Pasti dia tidak punya waktu sekarang.
Apa aku pulang ke kota S sendiri? Obat Mama nanti bisa aku siapkan untuk tiap harinya. Mungkin hal ini juga bisa membuat Mas Banyu banyak memiliki waktu sendiri. Dia bisa tidur di ranjang dengan nyaman.
"Kenapa sih Rin?" Tanya Mas Banyu masih penasaran dengan menatapku.