BANYU
Hari sudah semakin siang tepatnya sudah hampir sore. Aku putuskan untuk segera menjemput Garin.
Tapi aku malah lihat pemandangan yang tidak enak begitu sampai di tempat Garin. Seno memberikan sesuatu ke Garin.
Aku segera turun dari mobil yang jaraknya tidak jauh dari mereka.
"Kamu bisa bohongi asisten kamu. Tapi tidak dengan aku. Kalau kamu mau cerita, ceritakan saja. Aku siap dengerin. Mau nangis juga boleh. Tapi kamu makan dulu." Bujuknya pada Garin.
"Ehem" Aku berusaha membuyarkan mereka.
Aku tidak tahu apa yang ada di pikiran lelaki ini. Beraninya dia menggoda istri orang. Padahal dia juga mengenal baik Mama. Bagaimana jika Mama sampai tahu soal ini?
"Sorry ya Seno. Tapi Garin hari ini udah janjian makan sama aku." Ucapku segera mengembalikan makanan darinya.
"Seno, masuk dulu. Kita urusin dulu pembayaran minggu ini." Garin malah membelanya.