Written by : Siska Friestiani
Title : Cinta Kontrak Kerjasama
Instagram : Siskahaling
*siskahaling*
Alyssa mematut dirinya di cermin meja riasnya. Ia rasa ini tidak terlalu buruk untuk menghadiri acara ulang tahun perusahaan Calvert Corp. Lagi pula ia juga tidak ingin terlalu mencolok di pesta nanti.
Malam itu Alyssa memilih gaun berwarna hitam yang panjangnya sampai mata kaki. Dengan bagian punggung yang sedikit terbuka dan menampakkan punggung putih bersihnya. Rambutnya yang sengaja ia gulung sehingga leher jenjangnya terlihat jelas dan menyisakan anak rambut di sisi kiri dan kanannya membuat wajah mungilya semakin terlihat cantik. Serta high-heels yang berwarna senada dengan gaunnya.
"Kau mau kemana Al?" tanya Gina melihat putrinya sudah rapi dan cantik malam ini.
"Aku ingin ke pesta ulang tahun perusahaan Calvert, Mom" balas Alyssa menghampiri Mama-nya yang sedang duduk santai di ruang tv dengan majalah di pangkuannya.
"Perusahaan yang ingin bekerja sama denganmu itu?" tanya Gina. Alyssa mengangguk sembari menyandarkan tubuhnya disandaran sofa dengan mata terpejam.
Gina tersenyum lembut menatap putrinya. Diusapnya wajah cantik itu dengan sayang.
"Jangan terlalu lelah, Al" ucap Gina lirih, Alyssa mengangguk namun matanya masih terpejam.
"Liburlah beberapa hari, Mommy yakin Mike bisa mengatur semuanya ketika kau libur nanti" usul Gina, Alyssa membuka matanya lalu tersenyum menatap Gina yang kini menatapnya khawatir.
"Aku akan mengambil jatah liburku setelah urusan dengan Calvert nanti selesai" ucap Alyssa. Gina mengangguk senang.
"Kau harus melakukannya" ulang Gina
"Hmm" dehem Alyssa sebagai jawaban.
"Ya sudah kau harus berangkat sekarang? Kau tak ingin terlambat bukan?" ucap Gina mengingatkan.
"Aku pergi, Mom" pamit Alyssa yang sebelumnya mencium kedua pipi Gina
"Hati-hati sayang" pesan Gina sebelum Alyssa menghilang di balik pintu.
Gina menatap anak gadisnya sedih, ia tahu anaknya sudah cukup menderita dengan semua urusan kantornya. Dan itu di mulai sejak dua tahun yang lalu. Sebenarnya Gina ingin sekali membantu anaknya untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Namun ia tidak bisa membantu sama sekali mengingat dulu suaminya tidak mengizinkannya untuk berbaur di dunia bisnis yang cukup kejam.
_Siskahaling_
Alyssa memasuki gedung megah di hadapannya. Ia akui gedung ini tak kalah megahnya dengan Clovist Company miliknya atau bahkan lebih. Jadi ini nanti perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan miliknya? Ia rasa tidak terlalu buruk. Dan harus Alyssa akui lagi pemiliknya memiliki selera yang bagus untuk membuat tema pesta malam ini. Bergaya simpel namun kesan mewah tak lepas di dalamnya.
Alyssa baru menyadari bahwa dirinya terlambat menghadiri pesta karena ia melihat pemilik perusahaan sedang berpidato di depan memberi ucapan sambutan untuk para tamu. Dan tunggu, Alyssa menyipitkan matanya saat ia merasa dirinya mengenal pria yang sedang berdiri di depan podium.
"Minumnya, Nona?"
Alyssa terkejut sejenak mendengar suara pelayan yang menawarkan minum. Alyssa mengambil satu gelas minum, pelayan itu pun pergi meninggalaknnya.
"Ck, jadi pria itu pemilik Calvert Corp? Apa pantas?" gumam Alyssa dengan sekali-kali meneguk minumannya. Senyum remeh tercetak dibibirnya saat melihat pria itu atau lebih tepatnya pria yang ia temui di cafe dan bernama Mario.
Alyssa lebih memilih meninggalkan pesta dan berjalan ke taman samping yang lebih sepi dari pada harus mendengarkan ocehan manis Mario kepada para tamu yang sudah pasti hanya kata manis belaka.
Jangan munafik, semua pengusaha hanya akan bermuka manis di depan para pengusaha lainnya padahal dalam hati ingin saling menghancurkan. Itu bukanlah suatu rahasia lagi.
"Sendirian?" Alyssa membalikkan tubuhnya ke samping kiri ketika mendengar suara bass itu menegurnya.
'Mau apa lagi dia' batin Alyssa geram
"Aku tak menyangka bisa bertemu dengan mu lagi dan bahkan kali ini di pestaku sendiri" ucap Mario senang sambil tersenyum manis melihat Alyssa.
Ya Mario tadi sempat melihat Alyssa datang ketika ia sedang menyampaikan pidato selamat datang kepada para tamu. Untuk beberapa detik Mario terpesona dengan penampilan Alyssa malam ini. Hanya berbalut gaun berwarna hitam yang panjangnya sampai semata kaki dan bagian punggung yang sedikit terbuka memperlihatkan punggung putih bersih miliknya. Rambut yang digelung sehingga menampakan leher jenjangnya yang membuat siapa saja ingin menghirup dalam wangi yang ada di sana
"Aku hanya perwakilan" ucap Alyssa entah untuk apa.
"Dari? " Tanya Mario penasaran.
"Selamat untuk perusahaan anda, Tuan" ucap Alyssa tak memperdulikan pertanyaan yang Mario tanyakan.
Mario tersenyum "Terima kasih" balas Mario singkat.
"Kau sendiri?"
"Tidak" sanggah Alyssa cepat
"Lalu?"
"Aku sedang bersama pria menyebalkan" jawab Alyssa dan kembali meminum minumannya.
Mario terkekeh "Apakah itu aku?"
"Menurut mu?" Alyssa balas bertanya
"Ok, ok, kita lupakan pria menyebalkan yang sedang bersamamu itu" Mario segera mencari topik pembicaraan lain. Dengan wanita di depannya ini, entah kenapa membuat Mario betah berlama-lama mengobrol.
"Apa aku boleh tau siapa namamu? Tidak lucu jika suatu saat aku bertemu dengan mu lagi aku tidak mengetahui nama mu" ucap Mario menatap Alyssa yang kini sedang mantapnya heran.
"Kenapa kau begitu yakin kalau kita akan bertemu lagi?" tanya Alyssa menatap Mario dengan tatapan mengejek
"Kita tidak tau bagaimana takdir bermain bukan?" jawab Mario tenang.
"Aku Claresta" jawab Alyssa menyebutkan salah satu kata di bagian namanya.
"Claresta? Itu nama yang bagus. Sama seperti orangnya" puji Mario sambil mengedipkan matanya membuat Alyssa melengos dan memalingkan muka. Mario terkekeh, lagi-lagi wanita menarik ini secara terang-terangan menunjukkan rasa tak sukanya.
"Hanya kau yang bahkan memalingkan muka tak suka ketika kuajak bicara" ucap Mario dengan nada geli-nya.
Alyssa menghela nafasnya, lalu, menatap kembali Mario yang kini sedang tersenyum menatapnya.
"Aku hanya menjauhi pria-pria yang sekiranya berengsek" ucap Alyssa dengan senyum kecilnya. Mario terdiam beberapa saat melihat senyum kecil itu.
"Pria berengsek?" Mario kembali mendapatkan suaranya setelah beberapa detik sempat terkesima.
"Wahhh, kita baru bertemu dua kali dan kau bahkan sudah mengatakan aku berengsek?" ucap Mario dengan nada tersinggung yang dibuat-buat "Kau kejam sekali" tambahnya.
"Aku rasa aku harus pulang. Terima kasih untuk undangan Anda Tuan. Dan sekali lagi selamat untuk perusahaan Anda" ucap Alyssa lalu meletakkan gelas minumnya yang sudah habis di meja kecil yang ada di sampingnya. Meninggalkan Mario yang kini tengah tersenyum melihat Alyssa semakin menghilang dari pandangannya.
"Ya Tuhan!"
Mario menyugar rambutnya, masih menatap kepergian Alyssa yang bahkan sudah tak terlihat.
"Wanita itu....."
Mario menggantungkan ucapannya.
"Aku akan membuatmu menjadi milikku sayang. Bahkan membuatmu tidak memiliki pilihan lain di hidupmu selain menjadi milikku" ucap Mario penuh keyakinan sebelum akhirnya beranjak dari sana. Ia harus segera memerintahkan Louis untuk mencari semua informasi apapun tentang wanitanya. Yaaa.. Claresta itu, sekarang sudah ia tetapkan menjadi miliknya.