Writen by : Siska Friestiani
Title : Cinta Kontrak Kerjasama
Instgram : Siskahaling
*siskahaling*
Alyssa melangkah dengan anggun ketika memasuki gedung mewah Calvert Corp. Kalian bertanya apa yang dilakukan Alyssa di sini? Tentu saja menemui pemilik Calvert yang sedang melakukan kerjasama dengan perusahaannya. Tidak perduli dengan semua tatapan karyawan yang menatapnya dengan berbagai tatapan. Mulai dari tatapan kagum, aneh, dan tatapan tajam dari karyawan wanita. Bisik-bisik ramai mulai terdengar dari karyawan yang kebetulan berpapasan dengan Alyssa.
"Siapa wanita itu? Apa wanita kencan, Tuan Mario?"
Demi Tuhan Alyssa akan langsung merobek mulut wanita yang baru saja mengatakan bahwa dirinya wanita kencan pria bar-bar itu. Untung saja akal sehatnya masih bekerja untuk tidak melakukannya
"Lalu, bukankah Tuan Mario sudah memiliki tunangan? Aku mendengarnya dari Nona Ashilla yang sebulan yang lalu mengumumkan bahwa ia tunangan Tuan Mario"
Tunangan? Pria sialan itu sudah memiliki tunangan? Lalu dengan beraninya pria itu mencuri ciumannya? Gunting, berikan ia gunting sekarang untuk merobek habis bibir pria sialan itu.
"Bisa jadi wanita itu selingkuhannya Tuan Mario"
Tap!
Alyssa berhenti dengan menghentakkan high hells sepuluh sentinya ke lantai. Cukup, otaknya sudah cukup panas mendengar celotehan tidak jelas karyawan Mario. Sedikit membungkam mulut mereka semua ia rasa tidak ada salahnya.
"Apa mulut kalian disini dibayar untuk membicarakan orang seperti ini?"
Alyssa memberikan tatapan tajamnya dan sukses membuat semuanya menunduk takut. Tentu saja, tatapan Alyssa saat ini benar-benar menakutkan.
"Aku kira bos kalian cukup profesional untuk memilih karyawan yang bekerja di perusahaannya ini. Tapi sepertinya pria bodoh itu memang benar-benar bodoh"
Semua karyawan hanya tercengang mendengar pernyataan yang cukup menyayat hati itu jika di dengar oleh bos mereka. Mereka semua jamin wanita itu tidak akan selamat jika ia mengucapkan langsung kepada bos mereka. Benar-benar wanita menyeramkan.
-siskahaling-
"Ada apa, Ag?" Mario mengangkat intercome yang langsung terhubung dengan Agni, sekretarisnya.
"Ms. Clovist sudah datang, Sir. Beliau sedang menunggu di ruang tunggu"
"Antar Alyssa keruanganku, dan perintahkan OB untuk mengantar minuman"
Mario menutup intercome dengan senyum mengembang di wajahnya. Tidak menyangka atau lebih tepat tidak sabar menyambut Alyssa yang sudah berada di kantornya.
Senyum itu masih terus mengembang membayangkan sebentar lagi ia akan mendapatkan asupan vitamin-nya. Ohh, ayolah, menghadapi Manda itu butuh asupan vitamin yang lebih. Dan akhirnya suara ketukan pintu menyadarkannya.
"Masuk"
Mario memasang wajah santai seperti biasa. Sedetik kemudian wanita yang ia tunggu manampakkan diri. Menggunakan rok span tiga senti di atas lutut yang sudah pasti menampakkan kaki jenjangnya, dipadukan dengan blazer panjang biru muda yang sangat pas melekat di tubuhnya ditambah rambut yang tergerai rapi membuat Mario ingin menghirup wangi yang tersimpan di sana. Demi Tuhan berdoa saja agar Mario bisa bertahan setelah ini untuk tidak langsung menyerang Alyssa.
'Oh god, wanitaku benar-benar menggoda'
Alyssa memilih duduk di sofa merah yang langsung menghadap meja kerja Mario. Mario tersenyum melihatnya, wanitanya ini benar-benar berbeda dari wanita-wanita yang pernah ia kenal. Sangat.
"Ah, akhirnya kau datang juga sayang. Aku sudah menunggumu dari tadi"
Mario bangkit dari kursi kejayaannya lalu mengambil posisi di sebelah Alyssa. Menyelusupkan wajahnya di ceruk leher Alyssa dan menghirup wangi vanilla yang menguar di sana.
Vanilla? Mario akan menyukai vanilla mulai sekarang!
"Mario! Tujuanku kesini bukan untuk menjadi jalangmu. Bisakah kau profesional sedikit?"
Alyssa menjauhkan wajah Mario yang masih mengendus lehernya. Sialan sekali si berengsek ini.
"Aku cukup profesional, Hon. Tapi dengan mu itu pengecualian."
Bukannya berhenti Mario malah semakin menjadi-jadi dengan menyerukkan wajahnya di ceruk leher Alyssa.
Astaga! Ingin sekali rasanya ia membunuh pria mesum di sampingnya ini!
"Stop! Atau aku akan pergi dan membatalkan kerjasama kita"
"Kau mengganggu kesenanganku, Al" Mario mendengus kesal. Andai saja ancamannya tidak menakutkan dengan pembatalan kerjasama, Mario tidak akan berhenti melakukannya.
Sialan. Jika perjanjiannya batal mana bisa ia mencari alasan untuk bertemu Alyssa. Demi Tuhan! Itu terdengar menakutkan.
Plakkkk
"Awww"
Mario meringis mengelus kepalanya yang baru saja di tampar kuat oleh Alyssa.
"Sakit!" Protes Mario kesal. Tidak ada sebelumnya wanita yang bertingkah bar-bar seperti ini padanya.
"Salahmu sendiri" balas Alyssa santai lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
Tok tok tok....
"Masuk" ucap Mario mempersilahkan sosok di balik pintu yang baru saja mengetuk pintu ruangannya.
"Permisi, Tuan. Maaf mengganggu. Saya di pesankan oleh Ms. Agni untuk mengantar minum"
Mario mengangguk lalu memberi kode dengan gerakan kepalanya untuk mempersilahkan Office Girl itu meletakkan minuman di meja.
Alyssa menepis tangan Mario yang mulai nakal merangkul pundaknya. Hell, tidak adakah urat malu pria ini melakukannya di depan bawahannya.
Sedangkan Mario, pria itu tersenyum begitu OG itu menyelesaikan tugasnya. Dan mau tak mau semburat merah itu muncul di pipi OG yang kini tengah menunduk sopan sebelum pergi dari ruangan Mario.
Bastard sejati memang. Bajingan dengan tingkat keakutan yang sudah tidak tertolong. Alyssa bahkan miris membayangkan bagaimana nasib istri dari pria brengsek ini.
"Drttt. Drtttttt"
Bayangan Alyssa lenyap begitu saja ketika ponsel Mario berdering.
"Sebentar, Hon" ucap Mario lalu mengecup ujung bibir Alyssa sebelum beranjak mengangkat telepon yang berada di atas meja kerjanya.
"Berhenti menciumku pria sialan" pekik Alyssa yang baru saja menyadari ujung bibirnya kembali menjadi korban keberengsekan seorang Mario.
Mario, pria itu hanya terkekeh lalu mengedipkan sebelah matanya menggoda Alyssa sebelum mengangkat panggilan telepon.
"Yes, mom?" jawab Mario malas. Ia tahu apa yang akan dibahas oleh mama-nya ini. Perjodohan lagi. Pasti!
"Ada apa dengan suaramu itu" jawab Manda di seberang sana
"Ada apa Ma, kau menggangguku"
Alyssa sekarang benar-benar yakin. Tidak ada pria yang lebih buruk selain Mario. Pria itulah yang terburuk. Bahkan mengangkat telepon dari Ibu-nya saja seperti itu.
"Mama hanya mengingatkan agar kau tak lupa jika malam ini kita ada janji makan malam dengan keluarga Gina. Dan Mama tidak ingin kau terlambat pulang" jelas suara di seberang sana. Mario melengos mendengarnya.
"Please Mom, kau tak perlu mengurusku jika masalah calon istri. Aku sudah menemukannya" jelas Mario
"Tidak, tidak. Mama tidak ingin kau menyewa jalang lagi untuk kau kenalkan sebagai calon istrimu" jawab Manda cepat.
"Tidak. Kali ini aku serius"
"Kau juga mengatakan itu dulu sebelum membawa Ashilla dan kau kenalkan kepada Mama sebagai calonmu. Yang benar saja, jalang seperti itu ingin kau jadikan istri"
"Ma-"
"Nanti malam, Mario. Mama tunggu"
Dan panggilan terputus begitu saja.
Fuck!!
Mario mengumpat dalam hati. Manda itu, jenis manusia tukang paksa nomor satu yang sulit ia lawan.
Tapi tenang saja. Mario akan datang dengan membawa Alyssa ke sana dan akan ia kenalkan kepada semua orang bahwa wanita yang ia bawa yang akan menjadi calon istrinya.
Ahhh, bukankah nanti malam akan jadi malam yang mengejutkan untuk Manda? Dan Mario tersenyum dalam hati begitu membayangkannya.
Tapi, yang harus Mario lakukan adalah membujuk Alyssa agar mau ikut datang bersamanya nanti malam. And fuck!! Dan pasti sulit mengingat betapa bencinya Alyssa kepadanya.
"Kenapa?" tanya Alyssa saat Mario sudah duduk di sampingnya dan menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
"Hon, menikahlah dengan ku!"
"WHATTTTT??"