Chereads / GADIS IMPIAN / Chapter 5 - [5] Salah Pergaulan

Chapter 5 - [5] Salah Pergaulan

Mentari sudah memancarkan sinarnya, itu menandakan waktu sudah pagi, begitu pun dengan Auliya yang masih sibuk tidur di balik selimutnya.

"Tokk! Tokk! Tokk!, Sayang bangun yuk" ucap Farah sambil mengetuk pintu kamar Aulia. Ketika tidak ada respon dari dalam kamarnya Auliya, Farah pun mengetuk lagi berharap Auliya mendengar nya dan membukakan pintunya. "Tokk! Tokk! Tokk!".

Auliya yang berisik dengan ketukan pintu yang sedari tadi berbunyi, maka Auliya beranjak dari tempat tidur nya dan membukakan pintu, dan ternyata umi nya.

"Apa sih, pagi pagi sudah berisik ajah lu" ucap Auliya sambil mengucek matanya. "Sayang kamu kok belum siap siap, sudah siang loh" ucap Farah sambil melihat jam tangan nya.

"Gue capek mau tidur" balas Auliya dan masuk kedalam kamarnya tanpa menghiraukan Farah yang masih ada di sana, dan menutup pintunya, "astaghfirullahalazim" batin Farah sambil mengelus dada nya.

Auliya pergi dari depan pintu menuju kasur nya dan melihat ponsel nya, ternyata banyak sekali pesan dari grub WhatsApp nya... Dari klompotan sahabatnya, yang menanyakan keberadaan Auliya.

Selly lup❤️

"Liya lu dimana sihh kok tumben gak masuk kelas"

Dony

"Tau nih anak, kemana sih lu ya"

Hengky

"Liya lu dimana?"

Anda

"Maaff,ya gue izin gk masuk sekolah dulua ah! Gue capek mau istirahat"

Selly lup❤️

"Lu kenapa ya?"

Anda

"Gapapa gue males ajah pergi sekolah"

Dony

"Tumben lu ya"

Hengky

"Tau nih Auliya, lu kenapa sih"

Selly lup❤️

"Gue nanti pulang sekolah ke rumah lu ya"

Anda

"Boleh"

Setelah Auliya membaca dan membalas pesan dari sahabatnya, Auliya pun tidur kembali.

"Tokkk! Tokkk! Tokkk! Sayang kamu nggak sekolah nak? Bareng sama Abi ajah yuk" ucap Bahir sambil mengetuk pintu kamar Aulia.

Auliya yang mendengar ketukan pintu itu, ia langsung beranjak dari tidur nya, dan membuka pintu. "apaan sih bi, nggagu orang tidur ajah" ucap Auliya ketus. "Kamu nggak sekolah nak" tanya Bahir, "gak" jawab Auliya singkat. "Kenapa" tanya Bahir lagi. "Gue gaenak badan" balas Auliya tanpa melihat lawan bicaranya, "yasudah kamu tidur ajah ya, istirahat biar cepet sembuh" ucap Bahir sambil mengelus pucuk rambut Auliya , "ya" jawab Auliya lalu meninggalkan Bahir dan masuk ke kamar.

Bahir yang sudah siap siap untuk pergi ke kantornya, ketika Bahir mau keluar dari rumah, Bahir lebih dulu menemui istrinya, "mi, nanti umi tolong jaga in Auliya ya, soalnya dia lagi gaenak badan" ucap Bahir, "iya bi" balas Farah dengan senyum.

Waktu menunjukan 08.00 Farah yang sedari tadi tak nampak Auliya putrinya keluar dari kamarnya, dan Farah lebih memilih untuk pergi ke kamar Auliya, untuk memberikan sarapan nya.

"Tokk! Tokkk! Tokk sayang, ini umi nak" ucap Farah sambil mengetuk pintu, dan membawa sebuah nampan berisi sarapan Auliya. Namun tak ada respon dari dalam kamar Auliya, Farah pun memilih untuk masuk ke dalam.

Ketika Farah masuk, Farah melihat anak putrinya sedang tidur nyenyak di balik selimutnya, namun Farah tak mau menggangu nya, Farah lebih memilih menaruh nampan nya di atas meja belajar auliya, dan pergi keluar dari kamar Auliya.

Waktu menunjukan 10.08 Auliya yang bangun dari tidurnya karena nggak enak badan, tiba tiba Auliya melihat sebuah nampan di atas meja belajar nya, Auliya yang melihat itu pun langsung mengambilnya, tetapi Auliya saat ini tidak nafsu makan, entah kenapa.

Setelah Auliya memakan nya sesendok atau dua sendok kedalam mulutnya, Auliya pun meminum air yang sudah ada di samping piring Auliya. Dan meminumnya. Setelah itu Auliya melihat jam, tak di sadar i waktu sudah jam 10.17 Auliya belum juga memberikan tubuhnya.

Selesai makan Auliya memilih untuk membersihkan badanya. Setelah dia membersihkan badan nya tiba tiba. "Tokk tokk tokk Liya, ini gue, Selly". Auliya yang mendengar suara itu langsung membuka pintu kamar nya. Cklekkk "ehh lu sel, udah pulang?" Tanya Auliya pada Selly. "Biasaa gue cabut duluan" balas Selly dengan senyum manis. "Hem yha yha yha" ucap Auliya dengan mengaguk anggukan kepala nya. "Ehh gue gak di suruh masuk nih" tanya Selly, "hehehehe maap maap, yuk masuk" ucap Auliya dengan kekehan kecil dan mempersilahkan Selly untuk masuk.

Setelah Selly masuk ke dalam kamar Auliya, mereka mengobrol tentang sekolah nya tadi, "ehh ya, lu tau nggak, tadi Dika nyariin lu tau" ucap Selly secara tiba tiba, "apa" balas Auliya kaget, "trus lu jawab apaan?" Tanya Auliya, "yha gue jawab gue gatau lah" balas Selly. " Okee lu bagus" ucap Auliya, "iya dong Selly gitu loh" balas Selly dengan kepedean.

Di pertengahan obrolan mereka tiba tiba, "tokk tokk tokk!" . "Iya, masuk" balas auliya, seketika yaitu Farah yang sedang membawakan minum untuk Selly. "Ehh Tante, gausah repot repot Tan" ucap Selly. "Gapapa sayang" balas Farah dan menarun minuman itu di atas meja. Dan mempersilahkan Selly untuk meminumnya, setelah itu Farah keluar dari kamar Auliya .

"Liya, gue mau ngomong sama lu nih" ucap Selly serius, "apaan sih, ngomong tinggal ngomong ajah" balas Auliya, "gue mau ngajak lu, ke club', lu mau kan" tanya Selly dengan hati hati. "Gue sih bisa bisa ajah, tapi Abi gue" balas Auliya, "ya, tinggal lu bilang kalo lu main ke rumah gue, beres kan, kita jarang Lo ya" bujuk Selly. "Yaudah nanti gue usahain" balas Aulia. "Yaudah nanti malam lu kerumah gue dulu ya" ucap Selly. "Iyaa" balas Auliya. "Yaudah kalo gitu gue pergi dulu, jangan lupa nanti malem" ucap Selly. "Kenapa buru buru" tanya Auliya.. "gapapa, yaudah gue pergi yha" ucap Selly, dan di balas angguk an oleh Auliya, setelah itu selly keluar dari kamar Auliya.

Waktu sudah tak terasa bahwa waktu sudah pukul 18.30. Auliya pun mulai keluar dari kamarnya dengan pakaian yang rapi.

Ketika Auliya menuruni anak tangga, mata Auliya langsung tersorot ke arah Farah, umi nya Auliya. "Mi, Abi belum pulang" tanya Auliya pada Farah. "Belum sayang, Abi kata nya ada meeting makannya pulang nya sedikit malam" balas farah, dan di balas angguk an oleh Auliya.

"Kamu mau kemana sayang, kok tumben rapi bener" tanya Farah, "h-mm a-nu Liya, mau perg-i sama Selly" balas Auliya terbata bata. "Ohh! Kalo mau pergi sama Selly ya pergi ajah lah sayang, kenapa gugup kayak gitu, jangan lupa kalo pulang jangan malem malem" ucap Farah dengan senyum khas nya. "Yaudah kalo gitu gue pergi dulu" ucap Auliya pada Farah. "Hati hati ya sayang" balas Farah, lalu Aulia pergi ke arah keluar rumahnya.

Auliya yang kini sedang di dalam mobil menuju rumahnya Selly sesuai dengan janji mereka tadi siang, Auliya mengirimkan pesan kepada Selly, agar Selly keluar dari rumahnya, dan kita langsung berangkat menuju tempat tujuan mereka.

Setelah Auliya sampai di depan rumah sahabat nya. Auliya sudah melihat Selly di depan rumahnya. "Yuk sell masuk" ajak Auliya. "Yuk" balas Selly langsung masuk ke dalam mobil Auliya. Seketika itu mobil Auliya melaju menuju tempat tujuan mereka.

Perjalanan dari rumah nya Selly ke club' cukup jauh sehingga membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai di sana. Ketika kini mobil Auliya berhenti di depan tempat dimana orang orang berpesta Hira. Auliya yang kini berada di dalam mobil, Auliya merasa ragu untuk masuk ke dalam.

"Yuk kita masuk" ucap Selly pada Auliya yang posisi nya masih setia di dalam mobil. "He-m iyy-a iy-a" balas Auliya gugup, dan keluar dari mobil lalu masuk ke dalam club' itu.

Ketika Auliya memasuk i tempat itu, begitu ramai dan Auliya melihat 2 sahabat nya yang sudah ada di sana, yaitu Dony dan Hengky.

Saat Hengky dan Dony melihat kedatangan Selly dan Auliya, mereka menyambut kedatangan mereka.

"Ehh ya lu lama amat sih" tanya Dony. "Iya maap" jawab Auliya sambil melipat kedua tangannya di atas dada. "Yaudah yuk Duduk dulu" ajak Hengky dan mempersilahkan Selly dan Auliya duduk.

"Yaudah gue ambilin minuman nya dulu ya" ucap Selly. "Ehh gue nggak ah" ucap Auliya. "Kenapa" tanya Hengky. "Ya gapapa gue kan bawa mobil tuh, gue takut kalo ada apa apa" balas Auliya dengan kikuk. "Ala gak seru lu ya" sorak Dony. "hemm yaudah ya" balas Auliya terpaksa. "Yaudah gue ambilin dulu yha" ucap Selly dan pergi mengambil minuman yang berisi minuman yang memabukan.

Ketika Sely datang dan membawa minuman itu. Selly menaruh minuman itu di depan Dony, Hengky dan juga Auliya.

Ketika mereka sudah meminumnya, dan saat itulah Auliya merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sehingga Auliya merasa kurang denga minuman keras itu. "Ehh sel, gue ambilin lagi dong, ternyata enak juga" ucap Auliya dengan sedikit sadar.

Seketika Selly membawakan minuman itu untuk aulia. Auliya langsung mengambil nya dan meminumnya hingga tandas.

Waktu menunjukan pukul 23.00 Auliya merasa sangat ngantuk, dan memilih untuk pulang. "Ehh Don ky gue pulang dulu ya, gue ngantuk" ucap Auliya dengan keadaan sedikit sadar. "Lu beneran ya, pulang dengan keadaan begini" tanya Hengky pada Auliya. "Iya, gue nyuruh Selly ajah buat nyupirin mobil gue" balas Auliya dan di balas anggukan oleh mereka.

Saat Selly dan Auliya keluar dari club' malam itu, tiba tiba "liyaa" teriak seorang laki laki dari seberang jalan yang langsung lari ke arah mereka berdua. Ketika itu Auliya tak tau benar siapa orang yang memanggil nama nya, karena kondisi nya sedikit sadar, tetapi Auliya sangat mengenal suara itu.

Ketika orang itu mendekat, tubuh Auliya sudah tak bisa berdiri lagi, Auliya pingsan karena terlalu banyak meminum minuman keras itu. Seketika orang itu melihat, Auliya yang sudah tak berdaya, Bahir langsung menggotong tubuh Auliya dan membawa Auliya pergi dari tempat yang tak layak di datangi oleh orang orang itu.

Bahir POV

Ketika Bahir pulang dari kantornya dan Bahir melewati tempat malam, Bahir memberhentikan mobilnya di seberang jalan. Dan betapa terkejutnya Bahir melihat anak semata wayangnya itu keluar dari tempat itu dengan keadaan mabuk.

Bahir yang keluar dari mobilnya dan langsung lari menuju arah Auliya dan sahabatnya itu. "liyaa" aku memanggil anak ku, tetapi aku tak mendapat respon apa apa. Malah tubuh Auliya yang sudah tak berdaya dan pingsan. Aku yang terkejut melihat itu, maka langsung ku bawa tubuh anak ku ke dalam mobil ku. Dan ku bawa pulang.

Masalah mobil Auliya? Sudah ku titip kan ke Selly sahabatnya Auliya. Dan ku suruh dia bawa mobil anak ku ke rumahnya sementara.

Ketika Bahir dan Auliya sudah sampai di depan rumah mereka. Bahir melihat Auliya yang belum juga sadar. Maka Bahir menggotong tubuh Auliya masuk ke dalam rumahnya.

Seketika itu Farah yang melihat Bahir nggendong Auliya yang tak sadar kan diri. Farah pun kaget. "Astaghfirullahalazim, ada apa ini bi" tanya Farah dengan tangisnya. "Bentar mi nanti bakal Abi jelas in tapi untuk sekarang, Abi mau naruh Auliya di kamarnya dulu" balas Bahir kepada Farah yang sedari tadi menangis.

Setelah itu Bahir membaringkan tubuh Auliya dia atas kasur milik Auliya. Dan Bahir membiarkan Auliya untuk istirahat.

Betapa frustasinya Bahir melihat anak perempuan satu satu nya pulang dengan keadaan tak sadar kan diri gara gara mabuk.

Bahir merasa gagal untuk mendidik Auliya. Beruntung Bahir ada di sana dan menolong anak nya, jika tidak?

"Gimana bi gimana Auliya bisa pulang dengan keadaan begitu" tanya Farah dengan tangisnya. Bahir tak ingin memberitahu kan apa yang telah terjadi tadi di jalan pas ia mau pulang kepada istrinya, karena Bahir takut kalo istrinya sangat sedih, "Abi kenapa Abi diam ada apa dengan Auliya" ucap Farah yang membuyarkan lamunan Bahir. "Auliya mabuk mi" balas Bahir, dan tak di sadari air mata Bahir kini telah berhasil meluncur di atas pipi nya. Seketika itu Farah yang mendengar itu, tubuh Farah tak bisa menahan keseimbangan nya. Dan Farah pun jatuh dan menangis di atas lantai.

Bahir yang melihat itu Bahir menghampiri istrinya dan memeluknya. "Maafkan Abi umi, maafkan Abi, Abi gagal mendidik Auliya sehingga Auliya menjadi seperti ini umi" ucap Bahir dengan penuh penyesalan, karena Bahir merasa gagal untuk mendidik Auliya. "Enggak bi Abi nggak salah, umi yang salah, umi bi" ucap Farah di sela sela tangisnya. "Enggak mi, Abi yang salah, Abi kurang tegas mengahadapi sikap nya Auliya" ucap bahir.

Seketika itu Bahir memilih untuk mengajak Farah istirahat di kamarnya, karena Bahir tau kalo istri nya sekarang sedang shock dengan kejadian yang telah terjadi dengan Auliya.

Seketika itu Bahir telah memikirkan sesuatu yang menurut nya terbaik buat anak nya, agar hal seperti ini tak terjadi lagi di kehidupan nya. Bahir pikir Mulai sekarang, Bahir akan mulai tegas kepada anak nya. Dengan cara memasukan Auliya ke dalam pesantren.

Bersambung........