Karen sebenarnya tengah bimbang dengan apa yang dia rasakan pada Rafael. Sejak awal dia mengagumi lelaki itu sebagai idolanya. Perasaan itu berkembang entah jadi apa setelah dia bertemu di pulau beberapa waktu yang lalu.
Hingga saat ini, dia tak mengerti perasaan apa yang sebenarnya dia rasakan untuk Rafael. Apakah masih sama untuk seorang idola? Ataukah perasaan perempuan untuk seorang lelaki.
Ia jadi sedikit ragu, setelah merasakan rasa sakit yang berbeda ketika melihat Rafael dengan Cindy. Dia merasakan patah hati ketika mendengar jika Rafka akan menikah dengan Aliya.
Beberapa kali dia berpikir, mungkin saja karena lelaki itu sudah baik padanya selama ini. Dan merasa disayangkan jika lelaki itu menikah dengan Aliya, perempuan yang berwajah dua.
Rafka berhak mendapatkan yang lebih baik dari Aliya.
"Kau belum tidur?" tanya Rafael. Suaranya memutus lamunan Karen.
"Belum, aku menunggumu. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu."