Rafael dibawa manajernya ke apartemen Liam keesokan harinya. Dokter sudah mengizinkannya pulang lantaran kondisi tubuhnya sudah membaik daripada hari pertama dia masuk rumah sakit.
"Banyak acara yang ditunda karena masalah sakit perut," gumam Rafael, yang itu artinya dia harus bekerja lebih keras besoknya.
Manajer baru Rafael tidak bisa bekerja hari ini. Dan digantikan oleh manajer lama Rafael.
Ia melihat kondisi Rafael dari kaca spion. Sesekali dia melirik ke arah lelaki yang kini tengah berselencar di internet.
"Bagaimana keadaanmu? Besok sudah bisa syuting lagi?" tanya manajernya.
"Hmm sudah."
"Saat ini—Cindy ada di apartemen Liam. Dia ingin bertemu denganmu."
Rafael menaikkan satu alisnya. Mood-nya kembali memburuk ketika mengingat wajah Cindy di kepalanya.
"Buat apa dia datang ke sana?"
"Entahlah, katanya dia akan menunggumu. Dia sama sepertimu, ada yang terus menganggunya. Dia bilang ada seseorang yang membawa pakaian dalamnya."
"Hah? Kamu serius?"