Mulut Cindy terbuka ketika dia melihat pemandangan yang membuatnya bingung. Beberapa detik yang lalu dia berpikir jika yang ada di depannya saat ini adalah hanya mimpi. Namun ketika dia mencoba menampar pipinya sendiri. Cindy yakin jika yang dia lihat saat ini adalah benar benar nyata.
"Kalian—kalian ciuman?" tanya Cindy tak percaya. Ketika melihat Rafael dan Karen sedang ciuman di depan pintu rumah Rafael.
Cindy mengutuk keputusannya hanya karena dia ingin memberikan kejutan untuk Rafael. Tetapi nyatanya dia malah terkejut dengan keadaan saat ini.
Rafael dan Karen menoleh. Wajah mereka pucat. Karen gamang menatap muka Cindy yang tak kalah pucat.
"Kau—pacaran dengan pembantu?" Cindy mencoba memperjelas jika status Karen hanyalah pembantu dan tidak setara dengan Rafael.
"Kenapa kalian diam saja?" Cindy bertanya lagi ketika tidak mendapatkan jawaban dari kedua orang itu. "Haruskah aku menghubungi agensimu, Rafael?"
"Tidak, jangan. Aku bisa jelaskan."
**