Chereads / ustadz ku imam ku / Chapter 7 - perjuangan panjang

Chapter 7 - perjuangan panjang

setahun sudah berlalu sekarang adalah hari dimana aku menjadi Tambah senior lagi,yah aku sudah menginjak Kelas 3 Tsanawiyah dan pada babak kali ini aku harus berpisah dengan sebagian teman-teman ku di kelas B biasanya,kali ini aku masuk di lokal A atas pilihan . Dilokal A ini sungguh penuh perjuangan walaupun semester sebelumnya prestasi ku mengalami penurunan,,ditambah lagi aku masuk lokal elit sungguh perjuangan... dilokal elit ini dikumpulkan yang juara-juara saja,yang rangking 1 sampai 10 kemungkinan ,,tapi harus tetap semangat.

Kali ini aku satu lokal dengan teman SD ku sekaligus satu kampung , nama nya Sani,jadi kadang bisa pulang bareng lah.selain dia manis juga hafalan nya banyak loh. Semester kali ini pesantren mengadakan ekskul tambahan yaitu kitab kuning dan Tahfiz kurang tau itu usulan dari mana,yang jelas aku mengikutinya sebagai muroja'ah ku jua.

ntah mengapa dilokal baru ini banyak sekali teman" ku yang tambah akrab terutama teman santri mereka asyik diajak berteman bahkan juga lucu dan sopan .

Siang itu setelah pulang sekolah pas sekali ini hari Sabtu dan jadwal ekskul kali ini adalah Pramuka dan Tahfiz Qur'an .dikelas ku sungguh banyak yang ikut ekskul Pramuka rata-rata sebagian ada lah yang ikut.sebenarnya aku sangat malas untuk ikut ekskul hari karna ntah mengapa aku merasa sangat capek sekaligus aku sangat mengantuk ditambah lagi aku belum menghafal apa-apa,tapi Sani terus membujuk ku untuk ikut ekskul, dengan berat hati ku iyakan saja. Tak lama ustadz putra pun datang hafalan ku masih lima ayat tapi tak mengapa lah daripada sama sekali tidak ada dalam benakku. Ekskul kali ini juga banyak yang mengikuti nya bukan hanya adek kelas tapi kakak kelas juga ada bahkan yang ingin tammat pun ada, sungguh semangat yang patut diacungi jempol. siapa lagi kalau bukan kak Febri,kak Sri Wahyuni dan kak delvina bintang juara dikelasnya.

sekarang giliran aku menyetorkan hafalan ku , setelah ku setorkan

aku : shodaqollahul 'azhim

ustadz : udah Mel , tumben sedikit,nanti setor lagi yah ?

aku : mungkin gak deh ustadz cukup segitu gak kuat lagi.

ustadz : kok gitu nanti ustadz panggil lagi..

aku : ntahlah ustadz.. ustadz permisi ?

ustadz : iya Mel.

aku pun berlalu dan keluar dari musholla alasannya agar aku tidak mengantuk dan tidla merasa suntuk terus yang menghafal. Dilapangan aku bertemu sahabatku Siti Hajar dia anak yang aktif di segala kegiatan terutama Pramuka. hai ucap nya .. tumben mu keluar Mel.iya nih aku suntuk di situ capek juga.sama aku juga sebenarnya capek gak ada yang kompak ucapnya.Akhirnya kami ngobrol gak lama hampir 10 menit, aku juga takut dicariin gak datang - datang lagi,hajar juga segan pada teman-temanya yang lain.

Kemudian aku pergi kembali ke mushola yang lain pada sibuk menghafalkan dan menyetorkan ku lirik jam masih jam 3 sore dan Sani juga masih menghafal. Rasa kantuk ku pun tak dapat lagi ku tahan aku pun menyandarkan tubuhku di tiang musholla dan membelakangi ustadz karena hampir satu meter lebih kan jarak ustadz dengan kami santriwati.

aku : Sani nanti kalau ustadz datang bangunin aku yah, ngantuk banget soalnya

Padahal dalam sejarah aku gak pernah tidur di sekolah

sani : iya tenang saja,nanti aku bangunin ..

aku pun tidur cukup lama juga aku rasakan ,dan akhir nya aku bangun ustadz udah ceramah aja , yah eskul udah siap , berarti satu jam aku tidur. ni aku gak dilihat ustadz kan ucap ku sambil mengusap-usap mata ku takut ketahuan tidur. gak kok Mel tenang aja ucap nya.tak lama kemudian kami menyalami ustadz untuk pulang..ketika giliran ku menyalami ustadz ,Mel kamu gak menghafal tadi yah ucap ustadz. dengan gugup dan menundukkan wajah iya ustadz aku ketiduran dan pergi begitu saja berlalu.

kali ini aku menghampiri ustadz putra sebelum pulang..

aku : ustadz aku izin yah nanti gak masuk eskul

ustadz : emang mau kemana ?

aku : aku ada urusan nanti ustadz (dalam hati tak mungkin ku katakan sama ustadz alasan ku,)

ustadz : iya mau kemana berikan alasannya

aku : nanti mau nonton bola ustadz,kampung kami yang main nanti ustadz?

ustadz : gak boleh ,masa mau nonton bola aja izin eskul,nanti pulang dari ekskul kan bisa kata ustadz

aku : iya ustadz tapi aku harus masak dulu ustadz

ustadz : pokok nya ustadz gak beri izin kalau gak datang nanti lihat saja Senin ini kata ustadz dengan nada mengancam

aku : ( yang merasa tidak takut dengan ustadz ntah mengapa ) ya sudahlah kalau ustadz tak beri izin,yang penting ana udah minta izin ucapku ( aku tak yakin ustadz akan memberikan takzir )

aku dan Sani pun pergi pulang tanpa merasa beban karna mematuhi ucapan ustadz.alhasil pertandingan bola yang diseberang sungai tak jadi rasanya aku menyesal tak jadi ekskul tadi tapi kembali aku berfikir tak apa sekali-kali aku libur kan .

Hari Senin jam pelajaran pertama adalah pelajaran Tahfiz aku pun dan Sani dipanggil ke depan. Awalnya aku kira ada apa soalnya ustadz tak bilang apa-apa , ternyata aku dan Sani ditakzir didepan semua teman-teman,yah dicubit oleh ustadz sakit kali rasanya, padahal aku sudah merasa yakin ustadz tak akan melakukan nya dugaan ku pun hanya khayalan belaka.setelah aku dan Sani kembali ketempat duduk masing-masing barulah ustadz berbicara

ustadz : kalian tahu mengapa ustadz mentakzir mereka tanya ustadz pada yang lain ?

santri lain : emang kenapa ustadz ?

ustadz : mereka gak datang ekskul gara" mau nonton bola , padahal ustadz sudah melarang nya .

seketika teman-teman lain nya tertawa ,aku hanya merasa malu atas penuturan ustadz putra itu. Lain kali jangan diulangi lagi yah kata ustadz ,,iya ustadz ucap ku dan Sani

belum lagi bagian meja sebelah gerombolan siferi yang suka mengejekku .

begitulah perjalanan hidup tak selamanya kita berada diatas , adakalanya kita dibawah untuk itu kita harus banyak bersyukur , semester ganjil ini aku harus banyak kembali bersyukur Karna aku masih diberikan juara dikelas unggul ini, yah walaupun tidak juara satu setidaknya juara dua dan tiga sudah buah dari perjuangan . belum lagi kami kelas tiga harus banyak melewati ujian. Alhamdulillah ujian pra UAMBN aku berada nilai paling tinggi diantara semua anak kelas 3 dari lokak A,B,C,dan D . Dan itu masih pra hasil sesungguhnya adalah UAMBN dan hasil yang demikian tak boleh terlalu puas masih ada lagi semester depan yakni kelulusan tapi harus diperbanyak bersyukur.

Seperti kata pepatah semakin tinggi pohon maka semakin kencang pula angin menerpanya.begitu juga diriku , semakin banyak ujian disemester genap ini aku sudah main hp, maklum lah remaja,mulai jarang belajar padahal disemester ini lah aku harus rajin belajar,, mungkin karena capek juga yah pagi belajar, siangnya sekolah sore,,malamnya aku kadang SMS an sama teman sekelas disitu juga jiwa remaja ku menggebu,aku jarang muroja'ah dan lebih Banyak mendengar kan musik dan menghalu dengan membuat novel cinta .. aneh tapi begitulah ujian yang ku hadapi,,

apa yang kita tanam,itu yang akan tuai .. begitulah aku yang kurang belajar hingga hasil ujian ku diombang-ambingkan. Setelah acara jalan-jalan semua anak kelas 3 untuk sebagai perpisahan Karna tak semuanya yang akan melanjutkan pendidikan dipesantren ini jua ,akan berbaur kesana-kemari . hari penerimaan raport semester 2, tangan ku tak sedikit pun merasa gatal,aku masih yakin akan dapat juara seperti dugaan teman-teman ku lainnya, alhasil aku tak dapat juara posisi ku digantikan Rahmat Saleh..disitulah penyesalan menerpa ku ,ingin nangis tapi malu, akhirnya terdiam membisu,aku masih berharap setelah pengumuman juara tadi, setidaknya rangking ku tidak jauh turun. ternyata dugaan ku salah , setelah raport ku dibagikan begitul terkejut nya hatiku ,aku rangking 5 jauh turun dua ,, tangisan ku tak dapat ku bendung lagi,aku pun dengan hazar mengadukan pada wali kelasku yah ibu Imelda Susana,guru IPA ku,gpp Mel menurun ucap ibuk itu, sekali-kali kan gpp ,tahun depan diperjuangkan lagi,ibuk kasih bocoran yah ucap ibu cantik itu,nilai umum kamu baik" aja kok ,gak menurun ,tapi tetap saja aku masih dibalut kesedihan dan penyesalan, begitu juga sahabat ku siti Hajar,dari rangking 7 ke 11. setalah wali kelas ku pergi dan tak ada lagi orang dikelas hanya kami berdua,aku dan dia menangis bersama-sama menumpahkan penyesalan yang telah berlalu dan berjanji akan lebih giat lagi belajar.