Chereads / ustadz ku imam ku / Chapter 8 - cinta pertama Santri

Chapter 8 - cinta pertama Santri

Dua tahun sudah berlalu , semakin banyak saja godaan dalam menuntut ilmu, apalagi aku sudah kelas Dua Aliyah . Aku memutuskan untuk memperdalam ilmu agama dipesantren yang sama tentu saja aku masih berjuang dengan sahabat lama ku Siti Hajar. Dia masih sama seperti dulu ,aku dan dia masih satu meja,sampe guru dipesantren bilang gak bosan satu meja terus,aku dan dia hanya cegiran ,ntah kenapa tak ada niat yang lain untuk bertukar suasana belajar mungkin udah saling nyaman. Aku dan dia itu jarang sekali bertengkar , paling an kalau udah bertengkar dia yang duluan minta maaf soalnya aku yang paling pendiam tapi Paling keras kepala juga,sama-sama paham dan saling mengerti dengan sikap satu sama lain dan itu membuat kami bertahan sampai Saad ini. Bukan hanya aku dan dia lagi, udah nambah satu lagi sahabat yang super duper baik hati, penyabar dan humoris,yah nama nya Robiatul adawiyah ,awal mula bersahabat setelah meja kita waktu kelas 4 berdekatan jadinya akur.bahkan kerap kali kami bertiga satu meja dan satu buku,cukup aneh dikatakan.

Pagi menjelang siang itu Jam pelajaran kosong alhasil santri dalam kelas mencari kesibukan yang lain, seperti biasanya dibelakang meja ku sedang berdiskusi kan ntah apa yang viral, pokok nya gosipan mereka mengandung tawa Yang akan membuat stres pun hilang. sebenarnya aku juga ikut dalam geng itu tapi aku tak ada niat untuk berpindah tempat duduk aku hanya mendengar kan dari tempat bangku ku sama hal nya juga dengan Siti Hajar. Tidak lain dengan santri laki" lainnya ada yang tidur,ada cerita-cerita juga ntah pembahasan apa yang juga membuat mereka terlihat asik dengan diskusi mereka,ada juga yang melancarkan aksi PDKT Nya ,ada juga langsung berkelanjutan keluar dari kelas, tidak lain dan tidak bukan pergi ke kantin luar untuk mengisi cacing mereka yang suka demontrasi.

apa ini ucapku memegang sebuah kerta ,dan sambil melirik siapa yang melemparkan kertas itu, ternyata meja sudut barisan ke empat yang sebarisan Dengan ku,itu Mel ,juliandri yang melemparkan ucap Latif .

Aku hanya geleng-geleng kepala, dan ku buka isi kertas itu, sungguh lelucon aneh tapi tak sedikit pun ku tanggapi. Namun sahabat ku siti Hajar yang melihat kertas yang ku pegang langsung membalasnya , dan langsung melempar kan ke arah Latif .

aku : apa kamu tulis itu jar ?

hajar: aku terjemah kan lah kata ana uhibbuki fillah itu?

aku : ya Allah,kamu apa"an sih , seharusnya biarin saja gitu,kan cuma iseng-iseng doang mereka.liat deh sambil menunjuk kertas-kertas yang sama maknanya dilemparkan kepada santriwati lainnya .

hajar: gpp lah mumpung dapat gosip baru ( tertawa)

aku : enak yah kamu ,aku kek mana,kamu tau kan kalau dikelas kita gimana

hajar : tau lah, makanya nanti akan jadi lebih seru .

dan seketika dia memberikan kepada teman-teman ku yang sedang berdiskusi tadi,dan jadilah itu topik trending,dan jadi bahan ledekan untuk mengejek ku .

Sebenarnya selama aku mondok dipesantren aku belum pernah menerima surat dari Santri ,tapi melihat santri sekelas ku yang juga humoris itu belum membuat ku terpaut hati untuknya.Setelah gosip itu beredar sebelumnya aku dan juliandri masih suka bercanda pas piket kelas, kebetulan juga kami satu jadwal, dan kalau ngobrol gak malu-malu,tapi setelah kejadian itu terjadi semuanya berubah,bahkan dia lebih malu jika bertemu dengan ku ,aku masih bersikap seperti biasa, walaupun aku terlihat cuek seperti kata teman-teman santri lain nya. Hingga pada Saad aku ingin ekskul kitab kuning,yah aku sekarang mengikuti kitab kuning,karena sangat termotivasi dengan ustadz yang baru beberapa tahun itu mengajar dipesantrenku,dia termasuk ustadz terfavorit utama bagi ku, ustadz dahnial yang alumni pesantren Jawa timur yang telah menikah Sa'ad aku kelas 4 kemaren,rasanya kalau masalah nikah pengen kali dapat Pasangan seperti ustad itu.eskul Tahfiz Qur'an tak lagi ku ikuti karena jadwal nya bentrok dengan kitab kuning,itu lah sebabnya ku putuskan untuk mengikuti kitab kuning saja. Seperti biasanya sebelum kami pulang sekolah kami menanyakan apakah ekskul atau tidak kepada ustadz,yah menghubungi ustadz sangat susah.apalagi ustadz itu sangat wara' tidak seperti ustadz lainnya,dan itu kami tanya kan ke asrama santri yang dekat musholla karna salah satu senior kami itu cukup dekat dengan ustadz itu . tapi hasilnya nihil juga,jadi kami yakni hajar, aku ,dan dedek (nama asli nya sih Anisa Fitri pindahan pesantren Muara Mais, Sumatra Utara. yang super duper pintar kali soal nahu shorof tapi tomboy orang nya). kemudian kami pun berlalu dari musholla itu, tepat dekat pohon jambu kami berhenti ,karena ada yang memanggil tidak lain tidak bukan adalah santri sekelas kami dengan adek kelas , juliandri berteriak terus bilang " Melda I Love you " kemudian juliandri pun berlalu pergi ke asrama. aku dan temanku berdua hanya heran dan tertawa , aneh memang itu anak ucap ku, tapi ..?

dedek : Mel seriusan loh dia suka sama kamu

aku : elleh dari mana kamu tahu, palingan yang kayak gitu an cuma iseng-isengan dan bercanda

dedek : dia sering loh curhat kalau malam di rumah mel,kan aku dan juliandri kerabat.

aku : udah gak penting juga

hajar : iya loh Mel, suka dia sama kamu .

aku : ( memang dari dulu egois) kalaupun mereka suka itu salah mereka,aku gak ada urusan .

begitulah seterusnya . Dengan berbagai cara juliandri mendekati sampai dia buat FB hanya untuk bisa ngobrol dengan ku,kalau secara langsung mana berani dianya,dia termasuk anak yang pemalu,selain itu juga termasuk anak yang cukup bandel dikelas hingga dia tak bertahan lama di pesantren karena dia sering bolos hingga dia tidak naik kelas dan akhirnya pindah sekolah ,ntah aku tidak terlalu kepo dia sekolah dimana,yang jelas dia sudah dapat no. ku ntah dari mana, jadinya kadang ada rasa risih kalau harus menjawab telponanya, soal nya dia juga gak tau mau ngomongin apa dengan ku , sedangkan aku termasuk cewek yang cuek dan jutek serta pendiam kepada orang yang pendiam juga .

ada yang perlu ku sadari aku semakin malas belajar,dan lebih sering main hp maklum masa pubertas nya gak bisa difilter,dari sosial'media juga lah aku merasakan jatuh cinta tanpa bertemu sungguh cinta monyet, tapi sayangnya hanya cintaku bertepuk sebelah tangan,aku hanya gurauan dengan seorang santri mustasfawiyah,dia seorang santri yang pintar berbahasa Arab dan juga mempunyai paras yang tampan,aku mengenal Huda, yah namanya Huda ,dari sahabat ku siti Hajar.tapi sayangnya juga Huda lebih menyukai Siti Hajar dari pada ku,aku hanya perantaraan untuk Huda lebih jauh kenal dengan hajar,itu pertama kalinya aku kecewa dan jatuh cinta. tapi dari situ aku sadar bahwa aku tak pantas untuk orang yang shaleh,aku ini hanya santri yang belum Istiqomah masih suka ngobrol atau bergaul dengan laki- laki tapi tau batasan. terkadang aku sempat kesal dengan sahabat ku , tapi cinta tak dapat dipaksakan . anehnya lagi hajar tak menyukai Huda dia malah menyukai Teman Huda yaitu Robi, memang cinta yang rumit dan aneh.