"Aku menikahimu hanya demi mereka. Agar anak-anak memiliki figur seorang ayah. Meskipun sebenarnya aku tidak sudi jika mereka harus belajar dari seseorang sepertimu. Yara dan Yesa pasti akan sangat membencimu jika tahu kalau kaulah yang bertanggungjawab atas nasib malang yang menimpa kami. Kaulah penyebab mereka terpisah dari ayahnya."
Kupejamkan mata sejenak untuk meredam amarahku yang mulai menggelegak. Dadaku bergemuruh dipenuhi berbagai emosi. "Dan berhentilah terus meratapi kematian Ares dengan cara yang tidak berguna, Siena! Pikirkan masa depan anak-anak! Kau tidak bisa membawa serta mereka ke dalam hidupmu yang masih saja terkungkung pada masa lalu. Sudah hampir enam tahun, Siena! Enam tahun! Sadarlah!"
Aku menarik napas panjang, kemudian melanjutkan dengan nada setenang mungkin. "Suka atau tidak, kau mau mengakuinya atau tidak, pernikahan kita sah. Baik di hadapan Tuhan ataupun di mata negara. Kau istriku. Kau dan anak-anak sudah menjadi tanggungjawabku."