"Apa kau butuh bantuan?" tanyaku pada Siena yang sepertinya tampak sedang kesulitan dengan resleting gaunnya. Tanpa menunggu jawaban dari Siena, aku meraih resleting gaun itu, kemudian membukanya. Saat itu, punggung tanganku secara tak sengaja menyentuh kulit punggung Siena. Tubuh Siena mendadak menegang, seolah sentuhan yang tidak disengaja itu menghantarkan aliran listrik padanya.
Gelenyar yang tak asing merambat dari punggung tangan ke tulang belakangku, kemudian menyebar ke seluruh tubuhku. Aku memalingkan wajah, berharap bayangan kulit Siena yang begitu lembut dan mulus akan segera menghilang dari pikiranku. Namun, hal itu semakin sulit ketika aku mendengar Siena menggumamkan terima kasih dengan terbata-bata.
Aku tidak boleh melakukan kesalahan lagi.