Hatchuu!
Aku terus-menerus bersin. Kugosok hidungku yang terasa gatal. Mataku berair, dan wajahku pasti sudah memerah. Di depanku, Juna berdiri sambil melipat tangannya di dada sembari menatapku tajam. Wajahnya memberengut, terlihat sekali kalau dia kesal.
"Gue udah bilang, 'kan? Sekarang gimana? Enak, sakit lagi?"
Juna memaksaku ke UKS hanya karena aku demam dan bersin-bersin. Sekarang, aku terbaring di sini. Aku memilih diam, karena jika menjawab, Juna pasti semakin marah, kemudian ia pasti takkan henti-hentinya mengomel.
Udah, dengerin aja, Naa. Mungkin Juna lagi mens, batinku menguatkan.
Tanpa mengatakan apa pun, Juna keluar dari UKS, meninggalkanku sendirian. Aku menghela napas panjang sembari memijit pelipisku. Kepalaku berdenyut, tubuhku juga terasa lemas. Kupejamkan mata, lalu perlahan-lahan terlelap.
***
"Lo ke kelas aja. Gue nggak apa-apa,kok."