Sydney ~ Australia 20 Desember 2010...
Bangunan 5 x 5 meter persegi dengan tatanan rak yang menjulang rapih keatas sekitar satu meter dan terisi susunan barang-barang kebutuhan konsumen
Tempat itu merupakan bangunan cabang ke -7 yang berada diberbagai negara. Disinilah perkenalan itu dimulai
Dinda merupakan anak semata wayang pewaris tunggal dari seorang pengusaha ternama yang bergerak diberbagai bidang. mulai dari Properti, tempat wisata beserta penginapannya, aneka rempah nusantara dan masih banyak lagi. perusaan itu bernama IDOH Corporation. nama tersebut bukanlah nama dari ayah maupun ibunya dinda, melainkan nama kakek buyutnya dari ibu Dinda. silsilah pasti kenapa diberi nama tersebut Dinda tidak begitu paham karena Dinda termasuk orang yang gamau ribet harus mengetahui apa-apa tentang bisnis milik ayahnya.
Dinda merupakan anak yang ceria, smart dan kuat. kini dia berkuliah di universitas ternama di Sydney dengan jurusan kedokteran. Dinda masuk jurusan itu melalui beasiswa karena kecerdasannya. tidak menuntut kemungkinan yang dipikirkan banyak orang bahwa anak sematawayang itu manja dan pribadinya buruk. namun tidak untuk Dinda.
flashback
Sepeninggal ayahnya 8 tahun yang lalu Dinda memang menjadi anak yang selalu dimanja oleh ayahnya. apa yang diinginkannya harus ada saat itu juga. dan cenderung bersifat membangkang, karena jika sesuatu yang diinginkannya tidak ada dihari itu Dinda selalu pergi dari rumah. entah kerumah adik mamahnya atau Kaka mamahnya. yang sering disapa ua dan bibi. oh iya sedikit tentang asal ayah dan ibu Dinda mereka berdua asli orang Indonesia, ayah dari Padang dan ibu suku Sunda.
Seiring berjalannya waktu Pribadi Dinda menjadi pribadi yang dewasa. Dan menjadi wanita yang mandiri tidak mau bergantung pada siapapun serta ambisius. Dia selalu punya cara untuk membuat orang disekitarnya tersenyum dengan caranya sendiri. Dinda sering dikenal banyak temannya karena sifatnya yang royal serta tidak pelit terhadap ilmu yang diketahuinya. tapi bukan mengasih contekan ya. melainkan Diskusi
Kegiatan sehari-hari Dinda sangat padat terlebih dia sekarang punya tanggung jawab besar untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Dinda tau ada mamah yang membantunya. namun Usia mamah sekarang sudah rentan, jadi mamah ke kantor hanya sekitar 2 jam mengecek keadaan kantor. dan sisanya yang melanjutkan Dinda.
kehidupan Dinda yang ambisiusnya karena ingin menjadi seperti almarhum ayahnya. aku kenalkan karakter ayah Dinda...
ayah Dinda merupakan anak ke empat dari lima bersaudara. Selama perjalanan hidupnya beliaulah yang menghidupi keluarganya. karena banyak sekali hal positif yang bisa dilakukan ayah. saat diusia remajanya, ayah menyelesaikan pendidikan selama dua belas tahun dengan prediakat juara umum berturut-turut, selain itu penghargaan lomba-lomba selalu didapatinya baik dalam bidang akademik maupun non akademik. karya dan penghargaannya yang didapat ternyata tak membuat ayah lelah untuk Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ayah membuat lukisan sebanyak mungkin untuk dijual dan dalam seminggu ayah mampu menyelesaikan 10 lukisan dan selalu laku dijual dengan kisaran harga 500 - 1 juta. karena berharap uang yang diperolehnya bisa membiayai nya merantau untuk melanjutkan pendidikannya. cita-citanya sedari dulu adalah menjadi seorang pengacara. Dan saat lulus di bangku SMA kelas dua belas, ayah lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri dengan jurusan yang diinginkannya. Tapi semua itu tidak terwujud. karena sesampainya ayah merantau hidup dijakarta sangat keras. Dan akhirnya ayah mengambil langkah untuk tidak mewujudkan keinginannya. namun tidak terhenti sampai disini. ayah akhirnya berusaha membuka peluang bisnis, dan sekarang bisnis itu sudah mempunyai ada cabang di berbagai negara. berkat ketekunannya tanpa harus menobatkan gelar sarjana ayah bisa sukses. Dan ayah selalu memberi yang terbaik untuk anak sematawayang nya, ayah harap anaknya bisa sekolah setinggi mungkin dan melanjutkan bisnisnya. satu yang ayah inginkan. bahwa anaknya harus berkuliah dengan jurusan kedokteran dan akhirnya Dinda bisa mewujudkan semua itu.
Dinda itu meskipun bergelut dijurusan kedokteran namun semua hal bisa ia lakuin, multitalent.
jadwal kuliah Dinda memang sangat padat dalam seminggu 6 hari Dinda berkuliah dari jam 08.00-16.20 lalu gimana caranya Dinda bisa mengurus bisnis ayahnya? dengan mencuri waktu kosong. ketika dosennya tidak masuk kelas atau jam istirahat Dinda menyempatkan diri untuk selalu datang ke kantor. Kadang jam tidurnya pun digunakan pada kantor dan belajar. jadi waktu untuk tidur Dinda hanya sekitar 2 jam dalam sehari.
Banyak pria yang ingin memilikinya. namun Dinda terjerat dalam sebuah pilihan tersulit. Ia tidak tau apa pria yang menjadi suaminya kelak nanti akan sesuai dengan keinginan nya. Bahkan mengenalnya saja pada saat hal konyol itu terjadi. Apa Dinda bisa melanjutkan hidupnya dengan pria bukan pilihannya sendiri? namun pilihan manusia yang paling ia hormati dan sayangi yaitu ibunya.