hari ini bisa dibilang merupakan rencana terbesar dalam hidupnya Dinda terhadap manusia yang memang sebenarnya ia tidak tau apa hanya sebatas kagum atau memang sudah tumbuh benih asmara yang sering disebut cinta.
Boy Ini kan masih jam sepuluh pagi. aku mau kita ke lima tempat hari ini. aku sudah sangat bosan dengan rutinitas ku bahkan untuk mencuri waktu bersenang-senang pun sulit. jadi hari ini adalah Moment yang pas." ucap Dinda sambil melangkahkan kakinya menuju mobil
Iya aku akan siap menemanimu. kita mau ke lima tempat? masih dalam satu wilayah kan?"tanya boy
No. kamu salah, tadi aku sudah pesan tiket pesawat hari ini kita berlibur ke Bali okey. "ucap Dinda
ha? yakin bisa dalam waktu satu hari? Din. lantas ibumu gimana nanti menunggu kamu pulang?" ucap boy dengan mata membulat karena syok akan permintaan Dinda
kamu tau ga? ini tiket aku beli tadi uangnya ditransfer sama ibu. aku juga sudah izin untuk mengajakmu. tapi kita ga hanya berdua ya. kak Bayu ikut bersama kita." ucap Dinda
yah ku kira kita berdua din. Biar seru gitu kaya pasangan-pasangan yg selesai akad nikah." ucap boy sambil mengedipkan matanya.
ya nggalah. Udah kotor tuh otakmu. Mana boleh ibu ngizinin cuma berdua. kak bayu sudah menganggap aku sebagai adik nya walaupun bukan adik kandung tapi kita masih sodara dan mamah mempercayainya untuk menjagaku." ucap Dinda
Dinda. "panggil ka bayu sambil melambaikan tangan.
ka. aku kangen banget sama Kaka. asli Kaka saat mengambil studi S-2 aku jarang melihat Kaka. bahkan hampir satu bulan kita ga komunikasi." ucap Dinda sambil menyalami ka bayu.
iya maafin Kaka ya. Din sekarang kan kita akan bersama lagi." Ucap ka bayu sambil merangkul pundaknya Dinda. ayo din masuk, nanti kita ketinggalan pesawat.
Pagi ka bayu. makin keren saja ka. " ucap boy sambil menyalaminya
kamu bisa aja boy. kalian tuh ya kaya amplop dan prangko. kemanapun selalu berdua. sampe bosen Kaka ngeliatnya." ucap ka bayu sambil tertawa kecil. oh iya tadi bibi sudah menyiapkan baju kalian berdua. dan tuh ibu bawain rendang kesukaanmu Din. makan didalam mobil saja ya kita ber 3.
oke Kaka ku tersayang. makasih banyak ka." ucap Dinda. Mana ka rendangnya aku sudah lapar.
itu ditas merah. ada rendang, nasi sama capcay. ambilkan buat Kaka juga ya." ucap ka bayu
okey ka. ini buat Kaka, ini buat kamu dan ini aku. selamat makan. pak Agus, nanti kalau bapak mau makan ini masih banyak pak. tapi pas sudah berhenti di bandara ya. kalau bapak makan nanti yang nyetir siapa" ucap Dinda sambil tertawa kecil.
siap mba. mba bisa aja bercandanya" ucap pak Agus.
seusai makan ka bayu sibuk dengan i-pad nya wajar memang karena ka bayu merupakan orang kepercayaan pusat terhadap perusahaan yang dipegangnya. sekalipun dalam kondisi sibuk pasti selalu ada kesempatan untuk mengawasi terhadap pekerjaan nya.
sedangkan boy dan Dinda mereka tidak sama sekali mengeluarkan sepatah kata. mungkin karena hal yang terjadi tadi dirumah sakit
jarak tempuh menuju ke bandara hanya memakan waktu 25 menit.
setelah sampai bandara mereka bertiga turun dan meninggalkan pa Agus yang masih menatapnya dari belakang.
hati-hati ya kalian." teriak pa Agus
siap pak. dadah " ucap mereka bertiga melambaikan tangannya
ketika masuk kedalam bandara. di kejauhan sekitar jarak 20 meter dari mereka bertiga. Dinda melihat ada pria yang memang dikenalnya, tapi wajahnya tak nampak dengan jelas hanya posturnya saja.
boy. orang itu yang pakai jaket navy sepertinya aku kenal." bisik Dinda
oh yang itu? emang siapa ga keliatan jauh banget Din." ucap boy
sama aku juga ga keliatan." ucap dinda sambil melanjutkan langkahnya. hah? boy bener kan itu Brian? dia ngapain?
Ngga tau din jangan-jangan dia juga ikut kita?" tanya boy
Hai. Dinda kita berjumpa lagi akhirnya. sepertinya memang Tuhan mengatur ini karena kamu takdirku." ucap boy. Siang bang. bang Bayu makin keren saja.
takdir? mimpi disiang bolong. Halunya jangan kebangetan" ucap Dinda sambil mengangkat alisnya
Siang Brian. kamu masih terlihat sama dengan style mewah ya." ucap ka bayu
bisa saja bang Bayu ini merendah nya." ucap Brian
kalian saling kenal?" tanya Dinda
iya Din. Brian ini adik tingkat Kaka sewaktu mengambil S-1. waktu Kaka semester 5 Brian jadi mahasiswa baru dan Kaka yang menjadi pelatihnya sewaktu ospek." ucap ka bayu
pantesan aja. tapi Kaka ga pernah cerita sih sama aku ka?" tanya Dinda
kamu aja ga pernah nanya. ya Kaka mau cerita gimana. lagi pula sudah menjadi masa lampau." ucap ka bayu
baiklah." ucap Dinda sambil menunjukkan lekuk bibirnya
Din, ada apa ini sebenarnya? Aku sedikit risih dengan kehadiran Brian." bisik boy
aku juga gatau. yang jelas aku minta kita bersikaplah seolah-olah pasangan ya." bisik Dinda
okey. tidak harus berpura-pura seandainya ini nyata aku lebih senang melakukan nya." bisik Brian dengan senyuman
kalian ngapain sih bisik-bisik gitu? hayoo ngomongin Kaka ya?"tanya ka bayu
yehh pede sekali Kaka ini."ucap dinda. aku lagi kangen aja nuansa gerak bahasa seperti ini.
yaudah. ayo kita langsung aja cek nomer kursinya." ucap ka bayu
okey ka. "ucap boy dan Dinda
sesampainya didalam pesawat mereka berempat mengecek nomor kursi yang tersedia.
Dinda. coba sini liat tiket kamu." ucap boy. yees kita sebelahan.
Alhamdulillah. Untung manusia itu tidak bersama kita." ucap Dinda
bang Bayu. kita sebelahan nih." ucap Brian. yah aku kehilangan kesempatan untuk duduk bersama adikmu itu.
wah. Ternyata dari sejak dulu kamu belum berpaling dari adikku?"tanya ka bayu. Sebenarnya kamu benar menyukai adikku?
Kaka gimana sih masih nanya. Kaka sendiri kan yang selalu mejawab tentang apa yang aku tanya seputar Dinda. mulai dari hobinya, kesukaannya bahkan yang belum Abang jawab. apakah benar boy dan Dinda pacaran?"tanya Brian
kalau untuk kearah privasi gitu aku sendiripun gatau. coba kamu yang nanya, meskipun dia adik aku tapi urusan asmara nya memang Dinda sangat tertutup." ucap ka bayu
siap ka. nanti kalau itu biar aku sendiri yang menyelidiki nya. kalau kaka gabisa."ucap Brian
okey. lanjutkan pencarian mu. aku hanya mendoakan semoga kau bisa jadi pilihan utama Dinda." ucap ka bayu
****
Dinda. Boleh aku titip pesan denganmu?" bisik Boy
Pesan apa? Ada apa boy?"tanya Dinda
Jikalau nanti ayah ku pindah Dinas, mau tidak mau aku akan ikut bersamanya. Masih lama sih sekitar lima tahun lagi. Akupun ragu apa aku bisa meninggalkan kamu. Kalau boleh jujur sebenarnya aku menganggapmu lebih dari sahabat" bisik Boy
Pindah kemana? kalau seperti itu aku akan kehilangan mu selamanya? "ucap Dinda. sambil melekukkan bibirnya
Ayah bilang pindah ke Indonesia Din. Tapi aku gatau wilayah pastinya."ucap boy
Seketika suasana menjadi hening. Mereka berdua pun langsung mengubah posisi duduknya dengan jarak yang masing-masing sudah tersekat dengan sandaran lengan kursi pesawat.
Terhitung waktu terus berputar. Diperjalanan Dinda tertidur sangat pulas. Dinda memang sangat mudah mengantuk karena aktivitas nya selalu menguras fikiran dan tenaganya. jadi dimana ia berada ditempat nyaman selalu ada waktu untuk memberi jatah istirahat terhadap anggota tubuhnya.
Din. kamu ko diem aja? marah ya?"ucap boy. sambil mengusap pundak nya dan ternyata Dinda tertidur. Maaf aku selalu membuat mu dalam sebuah pilihan. "ucapnya kembali. sambil memindahkan kepala Dinda. kesandarannya
3 jam berlalu. Awak pesawat berpesan bahwa akan landing dan sebentar lagi nyampai dibandara I Gusti Ngurah Rai.
Dinda bangun. sudah mau sampai nih, "ucap boy seraya mengusap pipi Dinda
yaa. cepet banget udah mau sampai saja."ucap boy
kamu tidurnya pulas sekali sih. sampai ngiler gitu dijaket aku." ucap boy sambil tertawa kecil
haa. serius ngiler? mana?" ucap Dinda sambil membersihkan mulutnya dan mengambil kaca dari tasnya. boong kan? mana gaada tuh bekas ngiler
Iyalah kamu Percaya aja sih."ucap boy sambil tersenyum. Mana ada sih perempuan secantik kamu tidurnya ngiler.
mulai lagi gombalnya. Sahabat aku ini belajar dari mana sih sekarang sudah bisa merayu perempuan?"tanya Dinda
Dari kamulah. dari siapa lagi, temen aku kan kamu" ucap boy
ko dari aku? sejak kapan aku ngajarin kamu? ga pernah tau" ucap Dinda
Dari pribadi kamu, kecerdasan kamu yang menarik aku untuk bisa melakukan perkataan gombal"ucap boy.
Baiklah. "ucap Dinda. nanti setelah turun kita kuis dulu ya. nyari kafe yang nyaman dan sepi. biar fokus
Hampir aku lupa kalau ada kuis. Okey laksanakan Dinda." ucap boy .Bersiaplah Din, satu menit lagi kita akan keluar.
iya ini sudah rapih. "ucap Dinda.
Satu persatu barisan manusia tersusun rapih untuk keluar kendaraan tersebut. Menuju kearea dalam bandara.
ka. aku sama boy mau ke kafe dulu ya. kita ada kuis 15 menit lagi" ucap Dinda
Okey Kaka ikut saja denganmu. Brian gimana? mau keliling dulu cari snak atau minum?"ucap ka bayu
Ikut Abang ajadeh. Sambil ngopi bareng. udah lama kan kita ga seperti ini"ucap Brian
Ka. dengan syarat Kaka harus jauh ya bangkunya dari aku dan boy. aku gamau konsentrasi ku hilang saat fokus dengan soal nanti" bisik Dinda
iya beres. "ucap ka bayu
Disudut kafe yang berjejer hanya satu yang kondisinya hening. Nama kafe tersebut Kafe Melody.
Disini aja ya. kondusif tempatnya."ucap Dinda. Boy kita diujung sana ya dekat Taman
Kalian ngapain milih mojok. wah ga beres nih mau Melakukan adegan ya?"tanya Brian
Otakmu tuh yang harus dicuci dengan bayclin. biar tidak ngeres. Kita mau kuis kalau ada kamu nanti hanya akan jadi penganggu." ucap Dinda
Oh jadi kamu mulai ada rasa ya sama aku? takut ga fokus liat aku pada saat mengerjakan soal." ucap Brian sambil tertawa
terserah kata mu"ucap Dinda sambil jalan dan menarik tangan boy
Dua menit lagi mulai Din."ucap Boy. Oke. kita buat kesepakatan kalau nilai aku diatas kamu. Hari ini aku berjanji untuk membuat mu Suka kepadaku. tapi kalau nilai aku dibawahmu, Terserah kamu mau ngapain deh. mau nyuruh aku jadi asistenku selama seminggu juga boleh
Okey. deal ya?"ucap Dinda sambil berjabat tangan. Mulai nih. ada 10 soal pilihan ganda
10 menit berlalu. Tampak nya Boy lah pemenang nya karena sedari tadi mengisi pertanyaan dia selalu Tersenyum. entahlah tersenyum karena terlalu susah atau mudah.
Nilai langsung keluar. sebutin barengan ya. satu, dua tiga. "ucap boy. aku 100 yes
aku 90. mana coba liat smartphone mu. Asli beneran 100? yah aku kalah dong. "ucap Dinda
Ini liat aja bener kan 100. Kamu gaboleh nolak ya. hari ini aku akan membuat mu suka denganku sebagai pasangan pada umumnya ya bisa disebut sebagai cinta."ucap Boy. lantas kamu tadi bilang punya lima permintaan? apa aja?
Okey akan aku sebutkan. satu, aku mau nanti selama kita berdua kamu harus membuat Brian cemburu dengan kehadiran mu. Dua, aku mau kamu nemenin aku nulis untuk melanjutkan Novel yang sedang ku buat. Tiga, kita kan belum punya barang samaan gimana nanti beli baju couple. empat, aku ingin melihat matahari terbenam nanti kita ke pantai ya. Dan yang terakhir aku simpan untuk nanti.
Baiklah.. kita jalani satu per satu. yang kelima disimpan? awas nanti basi, kalau basi sudah tak berlaku lagi ya. "ucap boy sambil tertawa
Ayo kita samper ka Bayu" ucap Dinda
Sudah selesai kuisnya? gimana hasilnya?"tanya ka Bayu
memuaskan ka. tapi aku kalah dengan boy nilainya lebih tinggi dari ku bisa dibilang sempurna."ucap Dinda
waah.. kalian berdua sangat cerdas, ini makan dulu yuk. sebelum kita simpan barang ke hotel. dan nanti ke tempat wisata." ucap ka bayu
Kaka bisa saja memujinya bikin aku terbang ke hati Dinda." celetuk Boy
Kamu gaperlu terbang. Namamu sudah tertulis pada daftar ruang hatiku" Ucap Dinda sambil tersenyum. Ka ko ke hotel? bukannya kita sehari aja?
Kaka lupa bilang sama kamu. kita nginep malem ini ya. jadi besok pagi-pagi sekali baru pulang."Ucap ka bayu
Aku kan kuliah ka besok."ucap Dinda
Hari Minggu kuliah? tuhkan mulai eror nih kebanyakan belajar. sampai hari pun lupa. makan dulu tuh" ucap ka bayu sambil tertawa
disusul dengan Brian dan Boy yang menertawakan Dinda
Serius besok Minggu? okey. kalian kompak sekali menertawakan ku."ucap Dinda sambil melahap makanan yang ada dihadapannya
Kalau sudah selesai kita jalan sekarang ya"ucap ka bayu
Bang. kebetulan aku disini punya temen yang nyewa in mobil. nih bentar lagi nyampe kesini. sudah dipesan."ucap Brian
Waahh thanks bro. jadi gausah repot-repot naik taksi kemanapun pergi. kamu ga pernah berubah ya selalu siap siaga. Tapi sayang nya belum ada wanita yang terpikat padamu" ucap ka bayu sambil tertawa terbahak-bahak
Kau memang selalu hoby membuat kerusuhan. Urus saja calon istri mu. oh iya kapan kalian meresmikan pernikahan?"tanya Brian
nanti akan ku kabarkan."ucap ka Bayu
Mobilnya udah sampai nih. Ayo kita segera kesana. "ucap Brian
Mas Broo. Makin keren saja penampilan mu. selalu fresh ga keliatan kalau sudah matang" ucap Sandi
Haii Sandi. Mulai meledeknya. wah lama banget kita ga ketemu" ucap Brian
Tapi bener mas bro Makin handsome. Pasti sudah ada gandengan kan sekarang?"tanya Sandi
ah. bisa aja. oh iya kenalkan ini ka Bayu. Senior aku waktu dikampus sekaligus calon Kaka ipar." ucap Brian sambil tertawa. itupun kalau adiknya mau denganku. ini Dinda adiknya bang Bayu. dan yang ini boy teman satu kampus Dinda
Salam kenal, Bro aku gabisa lama-lama ya. harus balik lagi ke kantor. Selamat berlibur semoga tempat ini menjadi tempat terindah yang pernah kalian kunjungi. bye "ucap Sandi sambil melambaikan tangan.