Chereads / Senja Yang Tak Ku Gapai / Chapter 11 - Demam Melanda

Chapter 11 - Demam Melanda

Waktu menunjukkan pukul 20.00

Sambil mengecek smartphone nya. Ada pemberitahuan ternyata tanya jawab online diganti secara offline untuk besok jam 07.00 pagi. Aku lanjutkan tidur lagi. Tapi bagaimana besok jika aku tidak menghafal materi. sepertinya malam ini Aku lembur baiklah."ucap Dinda dalam hati

waktu menunjukkan pukul 02.00 malam. rasanya sudah tidak kuat untuk melanjutkan belajar. Aku tidur saja semoga besok adalah hari keberuntungan.

tok tok tok .Mba bangun sudah jam setengah enam pagi. mba kuliah kan?" tanya bibi

hah? setengah enam? iya bi. aku kuliah hari ini" ucap Dinda sambil segera bergegas ke kamar mandi. Seusai bebersih diri Dinda keluar dan menuju ruang makan

Bi. aku langsung berangkat ya. " ucap Dinda sambil menyalami tangan bibi

mba. ko mba keningnya panas ya. Mba sakit? tidak usah kuliah dulu mba. Apa biar supir aja yang nganterin, mba jangan bawa motor sendiri. bibi khawatir terjadi apa-apa dijalan nanti." ucap bibi

Aku harus tetap ke kampus Bi. iya aku diantar supir aja bi." ucap Dinda

oke. bibi antarkan mba ke depan. ini minum dulu susunya biar ada asupan." ucap bibi

iya. makasih ya bi" ucap Dinda sambil meminum susu yang diberikan bibi

Aku berangkat ya bi. Assalamualaikum" lanjut Dinda

waalaikumsalam. hati-hati mba." ucap bibi

Pak hari ini tunggu aku sampai selesai ya. kira-kira jam 11 siang." ucap Dinda

Siap mba. nanti bapak tungguin." ucap supir

makasih ya pak." ucap Dinda.

Maura. hari ini jadi kan ujian histologi?"tanya Dinda

Iyap jadi Din. rupanya maestro ratu histologi ini sudah jago. Kamu pasti diumumkan dapat nilai tertinggi lagi" ucap Maura

Bisa saja kamu ini. Aku belum memahaminya secara menyeluruh, tadi malam ketiduran dan aku sedikit kurang enak badan. semoga keberuntungan berpihak padaku" ucap Dinda.

Din. aku duduk sebelahmu ya, boy sudah aku usir. khusus hari ini aku duduk denganmu" ucap Maura dengan tertawa

Okeey. Sini Ra. mau diskusi? histologi bab limfatik kan? aku mau dengar apa saja yang sudah kamu pelajari gantian ya, jangan kamu doang yang hanya jadi pendengar" ucap Dinda sambil tersenyum

Baiklah. organ limfatik terdiri dari Lymphnodes, thymus, Lien/Limfa, dan Tonsil. Lymphnodes merupakan kelenjar getah bening terdapat pada Regio axilaris, ragio inguinalis dan sepanjang perjalanan pembuluh darah besar dari leher, dalam rongga dada, dan perut. selanjutnya Thymus lokasinya pada bagian proximal mediastinum dan sebelah ventral dari pembuluh darah besar yang meninggalkan jantung. fungsi Thymus membentuk limfosit. didalam Thymus terdiri dari Cortex, Medula dan hassal bodies. selanjutnya ada Lien/limpa lokasinya Hypochondrium dibawah diafragma. fungsinya membentuk sel darah merah, menyaring darah dan cadangan darah.

Temen-temen Dosen mengarah ke kelas. jangan brisik bisa-bisa diusir kalian dari kelas." ucap Dion

Yah belum juga beres." ucap Maura

gapapa Ra. nanti lanjut saja sama bapaknya sekalian ujian. kamu sudah memahami dan menghafalnya dengan baik" ucap dinda

prepare a blank sheet of paper and no other objects on the table. Cellphone is put in a bag. The quiz consists of five essay questions that I give twenty minutes. no one looked left and right. if there is an immediate value I write zero" ucap dosen

Carry out sir" ucap Mahasiswa sekelas

the first question is to mention lymphatic organs. the second question explains the function and location of each organ contained in the lymphatics. the third problem is to describe and give information from each organ. the fourth question write macroscopically and microscopically from each organ. the last question is what disease is caused by lymphatic organ" ucap Dosen

Kelas seketika hening dan mahasiswa seisi kelas fokus mengerjakan soal dengan baik. Dua puluh menit telah berlalu. anak-anak mengumpulkan kertas ke depan dengan tepat waktu.

I first check the answer. if dinda in a row gets the best score for my course. I will appoint Dinda as a teaching assistant for the histology course" ucap dosen

Waahh sebentar lagi aku punya teman asisten dosen. selamat ya Dinda. kamu hebat." ucap maura

Belum tentu nilai ku terbaik lagi. bisa saja Audy dia kan juga cerdas." ucap Dinda

Aku yakin kamulah yang paling bagus nilainya"ucap Maura

Amin. tunggu saja hasilnya. Aku tidak mau berandai-andai terlalu tinggi" ucap Dinda

congratulations Dinda your score is perfect. from now on you will replace me teaching if I am unable to attend" ucap Dosen

waaaw. really? selamat sahabatku. kamu pasti mendapatkannya"ucap Maura sambil memeluk Dinda. eh badan mu kenapa panas ya? keningnya juga panas. tuh kan ini pasti kecapean." lanjut Maura

Tidak apa-apa hanya demam biasa." Ucap Dinda

thank you for entrusting me as a teaching assistant. "lanjut Dinda sambil menyalami punggung tangan Dosennya

Your welcome. you deserve it." ucap Dosen.

Mata kuliah pun berakhir. Dinda pun langsung melanjutkan tugas Patologi klinik yang sempat tertunda.

Boy. kita ngerjain tugas Patologi klinik ditaman saja ya." ucap Dinda

Siap Dinda. Congratulation kamu the best Dinda. luar biasa aku senang sekali punya sahabat seperti kamu bisa ditunjuk jadi asisten dosen mata kuliah Histologi." ucap Boy

iya. makasih atas Boy. tidak perlu berlebihan seperti itu. kamu pun lebih pintar untuk mata kuliah biologi molekuler."ucap Dinda. Ini buku yang sudah aku tandai untuk tugas Patologi klinik. " lanjut Dinda

Din. kamu pucat sekali. apa sedang sakit?"tanya boy sambil memegang kening Dinda. Wah ini mah panas, kita ke rs kampus ya diperiksa. aku khawatir ada apa-apa nanti" lanjut Boy

tidak usah Boy. aku kuat. ini hanya demam kecapean." ucap Dinda

Kalau kamu nolak aku akan kasih hukuman." ucap Boy sambil menggendong Dinda menuju ke rs di kampusnya.

Boy lepaskan. malu, aku jalan aja ya." ucap Dinda

Nah. gitu dong kalau penyakit jangan ditunggu memburuk. kamu ini kan mahasiswa kedokteran, harusnya lebih ahli dalam memilih apa yang kamu butuhkan. kalau kamu sakit bagaimana dengan pasienmu nanti" ucap Boy

Iya. iya aku ngerti Boy. Aku tidak akan mengulangi nya lagi" ucap Dinda

Dinda kamu sakit? tumben sekali ke RS kampus."tanya ka Drian

Iya ka. demam. Aku seperti nya butuh obat Paracetamol pun nanti sudah mendingan." ucap Dinda

Sini di cek dulu suhunya berapa. 38 derajat Celcius. lalu selain panas kamu merasakan sakit tenggorokan tidak?"tanya ka Drian

tidak ka hanya panas saja. dan agak sedikit pusing" ucap Dinda

yasudah minum obat Paracetamol dan ini antibiotik habiskan ya" ucap ka Drian

Aku tidak pernah minum antibiotik ka. bagaimana jika aku tidak meminumnya? Takut resisten ka" ucap Dinda

Yasudah minum saja pct nya ya." ucap ka Drian

Makasih ka." Ucap Dinda

Ka Drian merupakan mahasiswa semester akhir beliau juga dikenal dengan baik oleh banyak dosen. karena kecerdasan dan sopan santunnya. Ka Drian sampai saat ini masih sendiri. yang aku dengar ia enggan untuk pacaran karena fokusnya saat ini hanya untuk study nya. Tapi untuk wanita istimewa dihatinya aku mengetahuinya ada atau tidak.

Aku antar kamu pulang?"tanya boy

Tidak perlu. pak supir sudah menunggu ku diparkiran. Aku duluan ya. tugas Patologi kamu ketik dulu saja nanti sisanya aku yang melanjutkan" ucap Dinda

Okeey. bye Dinda. hati-hati dijalan. jangan khawatirkan tugas Patologi. aku saja yang menghendelnya. kamu pulihkan dulu keadaanmu saat ini" ucap Boy

Jalan pak. Oh iya kita mampir dulu ke kantor ya. " ucap Dinda

siap mba. Mba. tadi ada telfon dari mas Brian beliau bilang mba tidak perlu ke kantor. karena pekerjaan sudah selesai semua. mas Brian sudah ada dirumah menunggu mba." ucap supirnya Dinda

yaudah pak kalau seperti itu. Brian mau ngapain pa kerumah?" tanya Dinda

kalau itu saya tidak tahu mba. Mas Brian tidak memberitahu." ucap supirnya Dinda

Baiklah. kita tunggu dirumah saja pak. ada urusan apa dia datang kerumah" ucap Dinda

Sesampainya dirumah. Dinda melanjutkan langkahnya ke dapur untuk mengambil air minum.

Bibi ngapain sih pakai nutup mata aku segala" ucap Dinda

ini bukan bibi tau. Tapi aku." ucap Brian

mau ngapain. gelap Brian aku mau minum "ucap Dinda

Surprise. aku masak makanan kesukaan kamu Dinda. tapi sepertinya kamu demam ya. sudah minum obat?"tanya Brian

Waah jadi merepotkan saja. belum ini obatnya baru mau aku minum." ucap Dinda

kamu makan dulu. setelah itu baru minum obatnya.obat itu diminum sesudah makan." ucap Brian

kamu tau dari mana bahwa obat ini diminum sesudah makan?"tanya Dinda

Aku gini-gini pernah jadi mahasiswa Farmasi juga. sedikit paham tentang obat. walaupun hanya sampai semester empat. lalu aku pindah jurusan" ucap Brian

pantas kalau begitu. tapi penampilan seperti mu sangat tidak cocok sebagai tenaga medis" ucap Dinda sambil tertawa

Bisa saja berguraunya. Memang benar passion ku tidak pas untuk tenaga medis maka dari itu aku berganti jurusan." ucap Brian.