Chereads / Senja Yang Tak Ku Gapai / Chapter 14 - Penghantar tidur

Chapter 14 - Penghantar tidur

Mereka kembali berjalan beriringan dan melanjutkan masa depannya dengan setumpuk aktivitas kegiatan dikampus

Bagaimana Quiznya boy? Pasti seratus lagi nih. Kamu kan jago untuk mata kuliah ini biologi molekular." Ucap Dinda

Ini nilaiku kamu lihat saja" ucap Boy sambil memberikan kertas quiz nya

Tuh kan bener bagus lagi. Kamu sengaja kan buat aku iri dengan nilai nya" ucap Dinda sambil tertawa

Iri? Kamu saja lebih pintar dari ku untuk apa iri? Kamu mau aku jadi guru privat mu untuk materi biologi molekular? Boleh ko. Bahkan lebih dari bahas materi seputar kuliah lebih boleh lagi. Aku akan sangat senang" ucap Boy

Mau dong. Wahh asik tapi ini gaada maksud lain kan? Kamu kerumahku saja nanti sekalian jemput Rini" Ucap Dinda

Okey nanti aku kerumah mu. Sekarang masih ada mata kuliah praktikum patologi klinik, bagaimana kamu sudah mengambil urin mu? Sekarang kan bab urin untuk menghitung bj, volume serta kadar urin apakah normal atau mengandung glukosa dan protein." Ucap Boy

Ahh tidak mau. Kita kan sekelompok urin mu saja ya, please jangan aku." Ucap Dinda dengan memohon

Kenapa jadi aku? Kan kemarin kamu bersedia. Kamu tanggung jawab dong" ucap Boy sambil memencet hidung Dinda

Aku tidak bisa serius, baru saja tamu bulanan datang. Nanti urinnya bercampur. Jadi kamu saja ya Boy" ucap Dinda kembali memohon

Ini kamu sedang tidak bohong kan? Yasudah pakai urin ku saja, kamu tunggu didepan lab dulu sana. Aku mau beli minuman biar cepat keluar urinnya" ucap Boy

Terimakasih banyak Boy yang baik hati. Baik banget deh. Oke aku langsung ke lab ya" ucap Dinda

Iya sama-sama Dinda. Kalau saja asisten lab tidak sangar. Akupun malas melakukan ini" ucap Boy

Bener banget. Udah ah jangan ghibah gitu, dia juga kan sangar untuk menaikkan kita. Supaya kita disiplin. Sana buruan minum yang banyak nanti kamu tidak bisa mengeluarkan urinnya, mumpung masih lama nih sekitar satu jam setengah lagi untuk masuk lab" ucap Dinda

Sipp. Dadah Dinda. Doakan aku semoga urinnya banyak" ucap Boy sambil berjalan menuju ke kantin membeli air sebanyak mungkin

Aku doakan" ucap Dinda sambil tertawa kecil tanpa disadari pipinya memerah karena tingkahnya Boy yang aneh. Padahal hanya pergi ke kantin tapi masih saja menyelipkan kata seolah-olah berpisah jauh imbuhan dadah

Hayoo. Dinda kamu kenapa merah gitu pipinya. Lagi kasmaran lagi ya sama Boy? Kalian udah pacaran saja. Sudah cocok, kalo bisa sekalian menikah" ucap Maura

Aduh kamu sekarang jadi penasihat agama ya? Sejak kapan" ucap Dinda sambil tertawa

Kamu aku ngomong serius malah diledekin" ucap Maura

Udah ah jangan bahas itu. Bahas yang lain saja" ucap Dinda

Kalau begitu aku mau nanya dong sama pria yang ngaku-ngaku mau jadi suamimu itu loh. Waktu pas kamu Dirs. Dia bener jadi calonmu?"ucap Maura

Oh Brian? Itumah Cuma omong kosong. Dia bukan tipe ku. Ada apa? Kamu menyukai nya?" ucap Dinda

Bukan suka lagi tapi nama dia sudah terukir dihari aku. Asli kenalin dong aku sama Brian. Kalau berhasil sampai pacaran kamu akan aku kasih Hadian Dinda. Tiket konser BTS VVIP, tapi hanya tiketnya saja untuk keberangkatan dan penginapan nya kamu sendiri yang menanggung nya" ucap Maura

Serius? VVIP itu mahal ya dari mana kamu mendapatkan nya?" tanya Dinda

Dari kakak aku dia pelaksanaan kegiatan konser tersebut jadi dapet dengan harga yang miring" ucap Maura

Okey kalau gitu kapan rencana kita dimulai? Kamu nanti ikut saja denganku ke kantor. Karena saat ini Brian membantuku dikantor" ucap Dinda

Siap. Secepat mungkin kita laksanakan rencana tersebut" ucap Maura

Maura aku mau nanya tiketnya apa hanya untukku saja? satu lagi dong untuk Boy pliss" bujuk Dinda

kalau yang VVIP hanya ada tiga. untuk aku, Kaka dan kamu. tapi yang biasa ada dua lagi. yaudah ini yg satunya untuk boy nanti sekalian nenemani Andre ya." ucap Maura

okey makasih banyak Maura. kamu mau langsung ke kantor ikut denganku? tapi boy tadi akan mengantarkan aku ke kantor sekalian kerumah mau menjemput adiknya" ucap Dinda

Nanti aku dijemput sepupu ku Andre. kita iringan saja ya" ucap Dinda

Dinda. lihat ini urinnya sudah ada, akhirnya bisa sampai 400ml dong. mana ada syarat urin tidak boleh menggunakan urin yg pertama keluar dan terakhir. jadi agak susah dan untungnya dapat" ucap Boy

Alhamdulillah syukurlah. yaudah duduk dulu disini. lagi pula asisten labnya masih menangani kelas yang sebelum kita" ucap Dinda

Gimana urinnya sudah terkumpul? Sebelum praktikum dimulai seperti biasa kita kuis ya. Yang nilainya dibawah 75 silahkan keluar untuk kuis ulang dan pada saat kuis ulang diadakan di ruang asisten. Okey saya absen dulu." Ucap Ka Bella asisten lab

Siap ka. Semoga kuisnya ada semua dalam modul praktikum." Ucap Maura

Kalau kalian belajar pasti bisa menjawabnya. Alena, abim, Andreas." Ucap asisten sambil mengabsen satu persatu

Atur duduknya ya. Satu deret tiga orang" ucap ka Bella

Siap ka." Sahut mahasiswa satu lab.

Siapkan diatas meja hanya ada kertas kosong dan pulpen, jaika salah coret saja. Tidak ada pengulangan dalam membacakan pertanyaan jadi tolong perhatikan dan dnegarkan baik-baik. Nomer satu berapa bj urin yang baik dan sebutkan gejala apa yang akan timbul jika terjadi kelainan atau melampaui nilai normal pada parameter yang terkait. Nomer dua apa itu urin dan bagaimana proses terbentuknya urin jelaskan dan buat gambarnya. Yang terakhir nomer tiga.apa saja metode yang dipakai pada praktikum urin tersebut. Delapan menit dari sekarang. Lewat dari itu mines lima, kalau ada yg nyontek langsung saya kasih nilai nol." Ucap ka Bella

Okey waktu sudah selesai ya. Silahkan baca papan tulis untuk arahan prosedur praktikum. Kalau ada yang tidak paham langsung saja tanyakan kedepan sambil berjalannya praktikum." Ucap ka Bella

Siap ka. Laksanakan." Ucap Dinda

Boy mana urin mu. Ayo mulai praktikum nya. " ucap Maura

Kita bagi tugas biar cepet. Aku dan Dinda menghitung bj urin, Maura dan abim mengecek kadar urin apakah mengandung glukosa atau normal." Ucap Boy

Heleh. Maunya kamu sok atuh nemplok terus Jeung Dinda." Ucap Maura dengan bahasa Sunda

Hah? Kamu sejak kapan belajar bahasa Sunda? Rupanya temen ku ini ahli berbagai bahasa" ucap Dinda

Baru seminggu ini. Oh iya nanti jangan lupa janji kamu." Ucap Maura

Siap sayangku" ucap Dinda

Ditengah- tengah praktikum asisten menyebutkan semua nama bahwa tidak ada satupun nilai untuk kuis saat ini yang dibawah 75.

Good job. Kelas kalian buat saya bangga. Terus pertahankan ya. Semoga ilmunya bermanfaat" ucap ka Bella

Dinda. Aku sudah selesai ini catetan bagianku. Aku tiduran dulu ya mumpung kakanya lagi sibuk meriksa laporan. Jangan lupa bangunin kalo sudah mulai responsi" ucap Maura

Okey. Pasti malam kamu begadang lagi nonton drakor favorit mu. Yaudah tidur sana" ucap Dinda

Aduh temen ku ini memang nempel langsung tidur cepat sekali terlelap nya kita memang setipe. Tapi bedanya aku tidak pernah tertidur dikelas saat kuliah berlangsung" lanjut Dinda

Disela tidurnya Dinda sangat pulas. Sesekali mengigau menyebutkan nama Brian isi mengigau nya " Brian.. Brian Saranghae.. Brian aku sayang. Mengapa wajahmu mirip sekali dengan Oppa Lee Min Ho.

Maura. Bangun Maura. Kamu berisi sekali mengigau nya" ucap Dinda

Iya Din. Udah selesai jam praktikum nya?" tanya Maura

Bukan gitu. Aku takut asisten disana mendengar kamu tidur sambil mengigau memanggil nama Brian" ucap Dinda

Ternyata Brian punya penggemar rahasia juga. Kamu suka Ra dengan Brian? Sampai bilang Saranghae segala" ucap Boy

Serius? Aku ngomong itu? Aduh. Rupanya aku sangat tidak sabar untuk melihat nya segera" ucap Maura