Hallo Dinda. Kamu dimana? Kaka telponin dari tadi tidak diangkat."ucap ka Bayu
Iya ka. maaf tadi tidak terdengar, Suasana disini sangat ramai jadi aku tidak sempat untuk membuka hp." ucap Dinda
baiklah. Kaka terima alasan mu. Kamu mau pulang kapan? ini sudah malam. tidak baik pulang terlalu malam. "Ucap ka Bayu. Oh iya Din, Ka Yuni sudah sampai nih
waahh.. iya ka aku pulang nih, rindu sekali rasanya sama Kaka motivator ku itu." ucap Dinda. Assalamualaikum Ka. aku tutup ya telponnya.
Bahagia sekali romannya. ada apa nih?"tanya Boy
Ka Yuni sudah sampai di hotel. ayo kita pulang sekarang ya." ucap Dinda sambil menarik tangan boy
okey. Tapi kita foto dulu ya sebentar saja. please Din. "ucap boy sambil memohon
fine. tapi jangan lama-lama. pakai hp mu saja ya."ucap Dinda
siaap. Satu, dua, cis. Senyum yang cantik dong Din jangan ditekuk gitu."ucap boy sambil mencium pipi Dinda dan langsung memotret nya secara cepat.
Oh jadi gitu? Mengibarkan bendera nakal. aku bisa membalasnya"ucap Dinda sambil mencium kembali pipi boy
really ini nyata? baru pertama aku dicium kamu. lagi dong yang kiri sekarang"ucap boy
yang kiri aku cium ya pake capit kepiting mau?"ucap Dinda sambil tersenyum.
Jangan dong. bisa luka nanti wajah tampan ku ini. "ucap Boy. Dinda kamu tutup mata ya sebentar, 2 menit.
Ada apa? Pakai acara tutup mata segala. Okey aku tutup nih."ucap Dinda
Jangan ngintip ya. Kalau ngintip aku kasih hukuman loh." ucap boy sambil kembali mencium kening Dinda dengan cepat
seketika Dinda langsung membuka matanya. Boy jadi ini alasan aku disuruh tutup mata? "ucap Dinda sambil melihat sekelilingnya. Untung saja tidak berada didalam kerumunan orang. Bisa-bisanya kamu. Udah ayo pulang sekarang.
Iya. kita pulang ya sekarang. aku minta kamu tidak usah berbicara lagi dengan Brian itu"ucap Boy.
kenapa? kamu cemburu?" Tanya Dinda
yaaa.. ngga mungkin aku cemburu, aku hanya tidak ingin ada pria lain yang akan singgah dihatimu selain aku."ucap boy
itu namanya cemburu. udah akui saja"ucap Dinda
mereka berdua pun berjalan menuju mobil untuk kembali ke penginapan. Sesampainya mereka di hotel. Dinda melihat sosok yang dikenalinya. Ka Yuni dan ibu.
Ibu ada disini juga? tapi tadi ka bayu tidak memberi tau ku ibu juga kesini?"tanya Dinda sambil mencium punggung tangan ibunya.
Iya ibu sengaja tadi untuk tidak memberitahu padamu Din."ucap ibu. Ada hal penting yang ingin ibu sampaikan. Ibu akan berobat untuk waktu yang cukup lama dijakarta nanti akan ditemani Bayu dan yuni. Kamu kembali lah pulang ke Australia, karena urusan mu disana masih banyak. kuliah mu harus tetap dilanjutkan. ibu percaya kamu bisa menghendelnya. besok saat nya kamu pulang kan? ibu sudah belikan tiket untuk kalian berdua. Brian juga ikut pulang dengan kalian. Ibu minta dia membantumu nanti dikantor. saat ibu tidak ada disana, ibu khawatir kamu kewalahan dengan study dan bisnis kita."ucap ibu
Baiklah Bu. Semoga ibu cepat sehat kembali. Hari ini Aku tidurnya sama ibu ya."bisik Dinda.
kamu udah besar. masa masih mau tidur sama ibu?"tanya ibu
Biarin aja.. meskipun aku sudah besar, tapi aku tetap menjadi sosok putri kecil ibu yang selalu manja hanya dengan ibu."ucap Dinda
Selamat beristirahat. Aku pamit ya keluar"ucap Brian
nak. kamu tidak istirahat disini juga?"tanya ibu
disini hanya ada 4 kamar Bu. Aku bisa istirahat dikamar yang lain. ibu tidak perlu khawatir."ucap Brian
Baiklah nak. Terima kasih ya kamu sangat baik."ucap ibu
Iya Bu sama-sama. Mari Bu"ucap Brian
waktu terasa sangat cepat diluar kendali. hari sudah menunjukkan pukul 05.00 Dinda dan boy pun bersiap-siap untuk pulang ke negaranya kembali.
Bu, aku pamit ya. Dinda mau ibu sering-sering kasih kabar ke Dinda."ucap Dinda
iya nak. itu pasti tidak perlu kamu minta ibu akan menghubungi mu terus"ucap ibu
Aku juga pamit ya Bu."ucap Boy
Ibu titip Dinda ya boy. Kalian hati-hati. "ucap ibu
Sudah siap?"tanya Brian. Kami pamit ya Bu. Semoga pengobatan ibu berjalan dengan lancar.
Amin. terimakasih doa nya nak Brian. ibu titip kantor denganmu. tolong bantu Dinda, dia sebentar lagi akan melaksanakan ujian. jadi ibu khawatir kalau hanya Dinda yang mengurusnya sendiri."ucap ibu
Siap ibu. Aku akan membantu Dinda. kami pamit ya Bu. Assalamualaikum"ucap mereka ber tiga
waalaikumsalam. "ucap ibu
Diperjalanan menuju bandara suasana semakin dingin. Diam dalam keheningan tak ada kata yang terucap dari ketiga manusia yang berada dalam kendaraan tersebut.
Dinda seperti sekarang dipesawat kita akan duduk berduaan."bisik Brian
lagi-lagi Dinda tak menanggapi nya sedikitpun. ia hanyut dalam lamunannya, memikirkan hal yang benar-benar membuatnya akan merasa sangat sedih menjalani hidup kali ini jauh dengan ibunya.
Dinda. jaga diri. hati-hati disebelah mu."ucap boy.
tak ada kata yang terucap lagi dibibir Dinda. hanya anggukan kepalanya yang menandakan bahwa ia menanggapi apa yang dikatakan Boy
Aku duduk di dekat jendela boleh?"tanya Dinda
ya. silahkan saja kita tukeran ya."ucap Brian. kamu baik-baik saja Din? ada apa dari tadi diam terus.
iya baik."ucap Dinda dengan singkat. Tanpa ia sadari Dinda meneteskan air matanya. Aku rindu ayah. apakabar ayah disana? "ucapnya dalam hati sambil memandang ke jendela pesawat.
Brian penasaran. dan akhirnya membalikkan tubuh Dinda ke hadapannya. kamu nangis? ada apa Din?"tanya Brian sambil membawa Dinda dalam dadanya.
Diam adalah imbuhan terbaik yang diucapkannya dalam hati. ia terus menangis dalam sandarannya sampai akhirnya Dinda tertidur di sandaran Brian.
Suasana saat itu semakin hening. Untung saja Boy terpaut jarak satu kursi dengannya sehingga tidak terlihat perlakuan Brian terhadap Dinda.
Tiga puluh menit kemudian. Dinda terbangun dan bergegas melepaskan tangan Brian yang ada dipundaknya
Sudah bangun? gimana Sudah merasa lebih baik? kamu kenapa tadi nangis?"tanya Brian
aku tidak apa-apa. "ucap Dinda sambil membenarkan posisi duduknya.
Okey sepertinya aku belum bisa menjadi teman ceritamu. Dan biar waktu yang akan membuatmu luluh denganku."ucap Brian
Aku harap semoga keinginan mu terwujud."ucap Dinda dengan ketus. Air minum aku tadi mana ya ko ditas gaada. kembali Dinda membuka tas miliknya dan ternyata memang tidak ada. rasanya kering sekali tenggorokan ku.
Nyari ini? Nih minum saja punya ku masih baru ko."ucap Brian
tidak perlu. aku nunggu saja pramugari nya nanti juga ada yang berkeliling bawa minuman."ucap Dinda
mau nunggu sampai kapan? tadi dia sudah lewat saat kamu tertidur. udah ini minum saja."ucap Brian
aku terima. Gaada imbalan apapun kan?"tanya Dinda
Imbalan maksudnya? oh jadi kamu menganggap aku ini baik denganmu karena ada maunya? kamu mau seperti itu? Baiklah. "ucap Brian.
Tuhkan bener. nih gajadi"ucap Dinda sambil membalikkan air mineralnya
Bercanda Dinda. serius aku ikhlas gaada maksud lain. minumlah airnya. kamu bisa dehidrasi lihat bibirmu kering sekali"ucap Brian. nih sudah aku bukain tutupnya. minum Din.
Makasih." ucap Dinda dengan cepat meminum air mineral yang hampir habis separuh botol.
Sama-sama Din. Aku senang bisa disamping mu"ucap Brian
Berapa lama lagi kita sampai?"tanya Dinda untuk mengalihkan pembicaraan nya.
sekitar sepuluh menit lagi."ucap Brian. Aku akan sering datang kerumah mu untuk saat ini. karena ini permintaan ibu dan Bayu
Tidak perlu berlebihan seperti itu. aku bisa jaga diri. dirumah kan sudah ada bibi."ucap Dinda
aku tidak menerima penolakan okey. "ucap Brian.
Baiklah terserah saja."ucap Dinda. Kita sudah sampai bye sampai ketemu besok. Kamu harus datang tepat waktu ke kantor ku.
Baik bos. Saat ini aku yang menjadi anak buah mu?"tanya Brian sambil tertawa. Kira-kira digaji berapa aku? tidak perlu digaji pun tak masalah. Ada di dekatmu sudah menjadi separuh energi yang mengalir dalam tubuhku.
Tidak perlu bergurau. Aku duluan ya." ucap Dinda sambil menarik tangan Boy.
Ada kejadian apa tadi saat kamu duduk bersamanya?"tanya Boy
kejadian? kenapa nanya gitu?"Tanya Dinda
Sikapmu pada Brian terlihat seolah-olah kamu sudah menerima nya."ucap Boy
Bukan seperti itu. Ini memang sebagian dari rencana ku. Dia kan Sekarang menjadi partner Bisnisku dikantor. jadi apa salahnya aku berbicara dengannya. lagi pula untuk saat ini bukan waktunya kita membicarakan Brian."ucap Dinda
Baiklah. aku terima keputusan mu"ucap Boy